Sabtu, 04 Juli 2009

MEMBUKA PINTU RIZKI YANG BERKAH

IMAN DAN TAQWA adalah predikat yang senantiasa kita syukuri, sebab iman dan taqwa itu adalah dua daun pintu bagi terbukanya rizki kita yang penuh barokah (berkah), bukan rizki yang haram yang dilaknat Allah.

Allah menegaskan dalam firman-Nya : “jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. Q.S. Al-A’raf (7) : 96.

Ibnu Katsir menjelaskan syarat-syarat iman dan taqwa itu adalah hatinya beriman pada apa yang dibawa oleh Rasulullah, membenarkan dan mengikutinya, bertaqwa dengan melaksanakan ketaatan-ketaatan dan meninggalkan perbuatan keharaman.

Di antara buah-buah iman bagi kaum Mu’minin antara lain adalah:

1. TAQWA itu sendiri, menjaga diri dari dosa, ancaman siksa, bahaya dan membuka pintu rizki.

Allah berfirman : “…barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. Q.S. Ath-Thalaq (65) : 2-3.

2. Iman membuahkan pula TOBAT & ISTIGHFAR, yang akan menebar rizki untuk kita sekalian.

Amiril Mukminin Umar dalam beristisqa’ atau memohon rizki, hanyalah dengan istighfar (Ruhul Maani, 29/72-73).

Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah) niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihan jalan keluar, untuk setiap kesempitannya kelapangan dan Allah akan memberikan rizki (yang halal) dari arah yang tidak disangka-sangka“. (H.R. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah).

Allah menegaskan pula : “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat”. Q.S. Hud (11) : 3.

Itulah taubat yang menyesali dan menghentikan dosa dan maksiat kemudian menggantikannya dengan amal shalih dan keridhaan sesama.

3. Iman membuahkan TAWAKKAL, yaitu berusaha dengan disertai sikap menyandarkan diri hanya kepada Allah yang memberikan kesehatan, rizki, manfaat, bahaya, kekayaan, kemiskinan, hidup dan kematian serta segala yang ada.

Tawakkal ini akan membukakan rizki dari Allah, sebagaimana janjinya dalam surah Ath-Thalaq ayat 3 di atas.

Rasulullah SAW memberikan contoh tentang bertawakkal yang sesungguhnya dengan bersabda: “Sungguh seandainya kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakal niscaya kalian akan diberikan rizki sebagaimana rizki-rizki burung-burung, mereka berangkat pergi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang”. (H.R. Tirmidzi).

4. Iman dan taqwa membuahkan TAQORRUB (pendekatan diri) yang berupa rajin mengabdi bahkan sepenuhnya mengabdi beribadah kepada Allah lahir bathin khusu’ dan khudhu.

Beribadah yang sepenuhnya akan dapat membuka rizki Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Rabb kalian berkata; Wahai anak Adam! Beribadahlah kepada-Ku sepenuhnya, niscaya aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan rizki. Wahai anak Adam! Jangan jauhi Aku, sehingga aku penuhi hatimu dengan kefakiran dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan kesibukan”. (H.R. Al-Hakim).

5. Iman dan taqwa membimbing HIJRAH FISABILILLAH.

Perubahan sikap dari yang buruk kepada sikap kebaikan, atau hijrah adalah perpindahan dari negeri kafir, menuju negeri kaum Muslimin, menolong mereka untuk mencapai keridhaan Allah (Tafsir Al-Manar, 5: 39).

Hijrah ini membukakan pintu rizki Allah dengan janji-Nya : “Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rizki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” Q.S. An-Nisa (4) : 100.

6. Iman dan Taqwa membuahkan GEMAR BERINFAQ.

Yaitu infaq yang dianjurkan agama, seperti kepada fakir miskin, untuk agama Allah. Infak manjadikan pintu rizki terbuka.

Allah SWT berjanji dalam firman-Nya : “Katakanlah, sesungguhnya Rabb-ku melapangkan rizki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya”. Q.S. Saba (34) : 39.

Meskipun sedikit, tetap diganti di dunia dan di akhirat (Tafsir Ibnu Katsir 3/595).

Jaminan Allah pasti lebih disukai orang yang beriman daripada harta dunia yang pasti akan binasa (Tafsir Al-Kabir, 25:263) dan berinfak adalah sesuatu yang dicintai Allah (Tafsir Takrir wat Tanwir, 22:221).

7. Iman dan Taqwa membuahkan pula GEMAR BERSILATURAHIM, yaitu berbuat baik kepada segenap kerabat dari garis keturunan maupun perkawinan dengan lemah lembut, kasih dan melindungi (Muqatul Mafatih, 8/645).

Silaturahim ini menjadi pintu pembuka rizki adalah karena sabda Rasulullah SAW : “Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim”. (H.R. Bukhari).

8. Melaksanakan ibadah HAJI dengan UMRAH, atau umrah dengan haji yang tulus hanya mengharap ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Lanjutkanlah haji dengan umrah, karena sesunguhnya keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa, sebagaimana api dapat hilangkan kotoran besi, emas dan perak. Dan tidak ada pahala haji yang mabrur itu melainkan Surga.” (Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar