Kamis, 09 Juli 2009

DARI MANA PENDERITAAN BERASAL?

didunia ini banyak orang yang menderita dan bersedih. Terkadang mereka menyalahkan orang lain atas semua penderitaan yang mereka alami. bahkan mereka menuduh tuhan tidak adil.. Tahukah kita darimana penderitaan dan kesedihan berasal?? siapakah yang menyebabkan kita menderita?? orang lain??? Tuhan?? eitss jangan asal tuduh dulu.. mari kita simak cerita berikut

kasus satu, sang jutawan.

seorang jutawan berbahagia memiliki hobi mengoleksi barang antik (padahal barang antik itu tak ada gunanya, hanya jadi pajangan). Koleksinya bernilai milyaran rupiah.. dia sangat menyayangi koleksinya tersebut. suatu malam yang naas sekelomnpok maling, menggarong koleksinya.. semua hilang tanpa bekas.. sang jutawan stress... mendengar berita itu dia pingsan , tak sadarkan diri...

Siapakah yang menyebabkan penderitaan sang jutawan tersebut???

kasus dua Sang blogger terkenal

kita memikirkan kita akan bahagia jika memiliki blog dengan page rank tinggi. menjadi nomor satu pada hasil pencarian google. Menjadi blog yang memiliki traffic tinggi. Maka kita berusaha sekuat tenaga, berusaha bekerja keras, membuat berbagai postingan yang berkualitas, kita mati-matian mempelajari teknik SEO pamungkas, Akhirnya setelah sekian lama, kita berhasil menjadi jawara. Blog kita menjadi rujukan orang, menjadi nomer satu di google, menjadi blog yang paling banyak dikunjungi dan menghasilkan passive income yang banyak. Namun suatu hari blog kita dibajak,diobrak-abrik disana sini.Blog kita menghilang dari halaman google. Semua usaha kita sia-sia. Kita menjadi stress, menderita memikirkan blog kita yang hancur...pikiran uring-uringan. Pusing mikirin blog kita yang hilang dari google kenapa bisa begitu??

siapakah yang menyebabkan penderitaan kita???

Kasus tiga Sang Pencinta Wanita

Seorang pria yang sedang dimabuk cinta, tengah mengincar wanita yang sangat diimpi-impikannya. berpikir bahwa dia akan bahagia jika memiliki wanita itu sebagai kekasih, maka berbagai trik-trik pun dilancarkan guna mendapatkan cinta pujaan hati. Selama proses mendapatkan wanita itu ia pun sering uring-uringan. Panas bila melihat wanita yang dia kagumi berjalan dengan lelaki lain. Karena usahanya yang pantang menyerah dan ulet akhirnya dia bisa memenangkan hati sang wanita. Dia pun merasa bahagia.. selang beberapa bulan pacaran, tahu-tahu sang cewek memutuskannya tanpa alasan yang jelas, selidik punya selidik ternyata sang cewek sudah dijodohkan dengan orang lain dan akan segera menikah.. Tak tahan menerima kenyataan karena ditinggal kekasih, sang cowok menderita bukan main, merasakan kepedihan yang sangat dalam. Merasa hidupnya tak berarti lagi.

Siapakah yang menyebabkan penderitaan pria ini?

pernahkah kita mendengar kisah serupa seperti itu?? pernahkah kita baca dikoran seorang lelaki yang bunuh diri karena dikhianati kekasih? orang yang stress dan menjadi gila karena kehilangan harta benda? Kenapa kita bisa bersedih? kenapa kita menderita?? sesungguhnya penderitaan itu berasal dari pikiran kita sendiri itu adalah ciptaan kita sendiri, kitalah yang membuat pikiran-pikiran itu. Sang Jutawan menderita karena dia menciptakan pikiran bahwa dia bahagia dengan adanya barang antiknya, kemudian kebahagiaan lenyap dan dia menciptakan penderitaannya sendiri saat barang antik hilang. Begitu juga dengan si blogger ngetop dan sang pencinta wanita yang menciptakan penderitaannya sendiri.

berpuluh tahun sebelum teknologi berkembang seperti sekarang ini, apa yang kita pikirkan?
apakah kita menderita karena tidak memiliki Hand Phone??
Apakah kita menderita karena tidak bisa menonton televisi??? Sekarang.. begitu TV rusak aja, udah ngomel-ngomel, uring-uringan, mana ada pertandingan bola lagi.. Saat kita menderita karena apa yang kita ciptakan sendiri, kita mencari kambing hitam untuk disalahkan. Kita mengatakan Dunia tidak adil.. Tuhan tidak adil.. mengapa ini terjadi padaku... kita malah mengkambinghitamkan tuhan.. menyalahkan dunia... padahal yang menciptakan keadaan tersebut adalah kita sendiri sungguh egois sekali kita sebagai manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar