Rabu, 30 September 2009

Kitab Zikir, Doa, Tobat Dan Istigfar

1. Anjuran untuk ingat (berzikir) kepada Allah Taala

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Allah Taala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu jemaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari. (Shahih Muslim No.4832)

2. Tentang nama-nama Allah Taala dan keutamaan orang yang menghafalnya

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Allah itu memiliki sembilan puluh sembilan nama yang bagus. Barang siapa yang mampu menghafalnya, maka dia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu ganjil dan Dia menyukai yang ganjil. (Shahih Muslim No.4835)

3. Berteguh hati dalam berdoa dan tidak berdoa dengan ucapan: Jika Engkau berkenan

· Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apabila seorang di antara kamu berdoa maka hendaklah dia berteguh hati dalam berdoa serta jangan pula dia berdoa dengan mengucapkan: Ya Allah! Jika Engkau sudi maka berilah aku. Sesungguhnya Allah tidak ada yang memaksanya. (Shahih Muslim No.4837)

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apabila seorang di antara kamu berdoa, maka janganlah dia berkata: Ya Allah! Ampunilah aku jika Engkau sudi. Tetapi bersungguh-sungguhlah dia dalam memohon dan mohonlah perkara-perkara yang besar dan mulia (surga atau pengampunan), karena Allah tidak ada sesuatu pun yang besar bagi-Nya dari apa yang telah dianugrahkan. (Shahih Muslim No.4838)

4. Larangan mengharapkan kematian karena musibah yang menimpa

· Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Janganlah seorang di antara kamu mengharapkan kematian karena musibah yang menimpanya dan apabila dia memang harus mengharapkan, sebaiknya dia berkata: Ya Allah! Hidupkanlah aku selama kehidupan itu yang terbaik bagiku, dan matikanlah aku jika kematian itu yang terbaik bagiku. (Shahih Muslim No.4840)

· Hadis riwayat Khabbab Radhiyallahu’anhu:
Dari Qais bin Abu Hazim ia berkata: Saya datang menemui Khabbab yang sedang menderita tujuh luka bakar di perutnya, lalu dia berkata: Seandainya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tidak melarang kita untuk memohon kematian niscaya aku telah memohonnya. (Shahih Muslim No.4842)

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Janganlah seorang di antara kamu mengharapkan kematian dan jangan pula memohonnya sebelum kematian itu datang menjemputnya. Sesungguhnya apabila seorang di antara kamu meninggal dunia maka terputuslah amal perbuatannya dan sesungguhnya usia seorang mukmin itu akan menambah kebajikan (bagi dirinya). (Shahih Muslim No.4843)

5. Barang siapa yang suka bertemu Allah, maka Allah akan suka bertemu dengannya dan barang siapa yang tidak suka bertemu Allah, maka Allah tidak akan suka bertemu dengannya

· Hadis riwayat Ubadah bin Shamit Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa menyukai pertemuan dengan Allah, maka Allah akan menyukai pertemuan dengannya, dan barang siapa yang tidak menyukai pertemuan dengan Allah, maka Allah tidak akan menyukai pertemuan dengannya. (Shahih Muslim No.4844)

· Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang menyukai pertemuan dengan Allah, maka Allah akan menyukai pertemuan dengannya. Dan barang siapa yang tidak menyukai pertemuan dengan Allah, maka Allah tidak akan menyukai pertemuan dengannya. Aku bertanya: Wahai baginda, bagaimana dengan kebencian terhadap kematian karena semua kita membenci kematian? Beliau menjawab: Bukan begitu, tetapi seorang mukmin apabila diberi kabar gembira dengan rahmat Allah, keridaan dan surga-Nya, maka dia akan senang bertemu dengan Allah dan Allah akan senang bertemu dengannya. Dan sesungguhnya orang kafir apabila diberitahukan tentang siksaan serta kemurkaan Allah, maka dia akan membenci pertemuan dengan Allah sehingga Allah pun akan membenci pertemuan dengannya. (Shahih Muslim No.4845)

· Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu:
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang menyukai pertemuan dengan Allah, maka Allah menyukai pertemuan dengannya. Dan barang siapa yang tidak menyukai pertemuan dengan Allah, maka Allah tidak akan menyukai pertemuan dengannya. (Shahih Muslim No.4848)

6. Makruh berdoa agar segera diturunkan siksaan di dunia

· Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjenguk seorang lelaki kaum muslimin yang telah lemah sekali sehingga (keadaannya) seperti anak burung. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya kepada lelaki itu: Apakah kamu pernah berdoa memohon sesuatu? Lelaki itu menjawab: Ya, aku berdoa: Ya Allah! Apa yang hendak Engkau siksa aku di akhirat, maka laksanakanlah segera di dunia. Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Maha Suci Allah! Kamu tidak akan kuat atau tidak akan mampu menanggungnya. Kenapa kamu tidak berdoa dengan: Ya Allah! Berikan kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta jagalah kami dari siksa neraka. Ia (Anas) berkata: Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berdoa kepada Allah untuknya sehingga Allah pun menyembuhkannya. (Shahih Muslim No.4853)

7. Keutamaan majelis zikir

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Sesungguhnya Allah Yang Maha Memberkahi lagi Maha Tinggi memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari majelis-majelis zikir. Apabila mereka mendapati satu majelis zikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit. Beliau melanjutkan: Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka: Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab: Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan, mengagungkan, membesarkan, memuji dan memohon kepada Engkau. Allah bertanya lagi: Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab: Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami. Allah berfirman: Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi: Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya: Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami. Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab: Belum. Allah berfirman: Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan: Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda kemudian Allah berfirman: Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan. Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berzikir bersama mereka. Beliau berkata lalu Allah menjawab: Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka. (Shahih Muslim No.4854)

8. Keutamaan membaca tahlil, membaca tasbih dan berdoa

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang membaca: “Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian serta Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”, setiap hari sebanyak seratus kali, maka dia akan mendapat pahala yang sama besarnya dengan membebaskan sepuluh orang budak dan akan dicatat untuknya seratus kebajikan serta dihapus darinya seratus keburukan. Baginya hal itu adalah satu perlindungan dari setan mulai dari pagi hari sampai sore. Tidak ada seorang pun yang lebih utama dari orang yang melakukan hal itu kecuali orang yang lebih banyak dari itu. Barang siapa yang membaca: “Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya”, sebanyak seratus kali setiap hari, maka akan terhapuslah semua dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di lautan. (Shahih Muslim No.4857)

· Hadis riwayat Abu Ayyub Al-Anshari Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Barang siapa yang membaca: “Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”, sebanyak sepuluh kali, maka dia laksana orang yang telah memerdekakan empat orang budak dari putra Ismail. (Shahih Muslim No.4859)

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Dua kalimat yang ringan untuk diucapkan, tetapi berat dalam timbangan dan disukai oleh Allah Yang Maha Pengasih, yaitu: “Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Tuhan Yang Maha Agung”. (Shahih Muslim No.4860)

9. Anjuran merendahkan suara ketika berzikir

· Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Ketika kami sedang bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dalam suatu perjalanan, mulailah orang-orang mengeraskan suara mereka dalam membaca takbir lalu bersabdalah beliau: Wahai manusia, rendahkanlah suara kamu sekalian! Karena kamu sekalian sesungguhnya tidak sedang memohon kepada yang tuli maupun yang gaib bahkan kamu sekalian sedang memohon kepada Tuhan Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat Yang selalu bersama kamu sekalian. Aku pada saat itu berada di belakang beliau sambil mengucapkan: “Laa haula wa laa quwata illa billah”, (Tidak ada daya dan kekuatan kecuali berkat bantuan Allah). Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berkata: Wahai Abdullah bin Qais! Maukah kamu aku tunjukkan kepada salah-satu kekayaan surga yang tersimpan? Aku menjawab: Tentu, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Yaitu ucapan: “Laa haula wa laa quwata illa billah”. (Shahih Muslim No.4873)

· Hadis riwayat Abu Bakar Radhiyallahu’anhu:
Bahwasanya ia pernah berkata kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.: Ajarkanlah kepadaku suatu doa yang akan aku baca dalam salatku. Beliau bersabda: Bacalah! “Ya Allah, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, suatu penganiayaan yang cukup besar”, menurut Qutaibah penganiayaan yang banyak, “Dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau. Berikanlah kepadaku ampunan dari sisi-Mu dan kasihanilah aku, karena sesungguhnya Engkau adalah Zat Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih”. (Shahih Muslim No.4876)

10. Mohon perlindungan dari kelemahan, kemalasan dan lainnya

· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. biasa berdoa: Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, menyia-nyiakan usia dan dari sifat kikir. Aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan dari fitnah kehidupan serta kematian. (Shahih Muslim No.4878)

11. Mohon perlindungan dari takdir yang buruk dan kesengsaraan serta lainnya

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. selalu memohon perlindungan dari takdir yang jelek, bencana kesengsaraan, kejahatan musuh serta dari cobaan yang sangat berat. (Shahih Muslim No.4880)

12. Doa ketika akan tidur dan berbaring di atas peraduan

· Hadis riwayat Barra’ bin Azib Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apabila kamu hendak berbaring ke tempat peraduanmu, maka berwudulah seperti wudu untuk salat, kemudian berbaringlah di atas sisi kananmu lalu bacalah doa: (Ya Allah! Sesungguhnya aku menyerahkan diriku kepada-Mu, dan aku serahkan segala urusanku kepada-Mu, dan aku baringkan tubuhku ke hadapan-Mu karena mengharapkan pahala-Mu dan takut akan siksa-Mu, tidak ada tempat berlindung dan tidak ada pula yang dapat menyelamatkan diri kecuali kembali kepada-Mu, aku beriman dengan kitab-Mu yang Engkau turunkan dan dengan nabi-Mu yang Engkau utus). Jadikanlah semua itu sebagai ucapanmu yang terakhir karena apabila kamu mati pada malam itu, maka kamu telah mati dalam keadaan fitrah. (Barra’) berkata: Aku mengulang-ulangi kalimat-kalimat tersebut untuk mengingatnya. Aku ucapkan: Aku beriman kepada rasul-Mu yang Engkau utus. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ucapkanlah! Aku beriman dengan nabi-Mu yang telah Engkau utus. (Shahih Muslim No.4884)

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apabila seorang dari kamu sekalian ingin berbaring ke tempat tidurnya, maka hendaklah ia memegang ujung kainnya lalu kirapkanlah tempat tidurnya (menghilangkan debu) serta bacalah bismillah, sebab dia tidak mengetahui apa yang tinggalkan setelahnya di atas tempat tidurnya itu. Kemudian jika ia hendak berbaring, maka berbaringlah di atas sisi kanannya dan bacalah doa: “Maha Suci Engkau, ya Allah Tuhanku, karena Engkaulah aku membaringkan tubuhku dan karena Engkau pulalah aku mengangkatnya. Apabila Engkau mencabut jiwaku, maka ampunilah ia dan apabila Engkau melepaskannya (menghidupkan) maka jagalah ia sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang saleh”. (Shahih Muslim No.4889)

13. Mohon perlindungan dari kejahatan yang dilakukan dan yang belum dilakukan

· Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah berdoa dengan membaca: “Ya Allah, kepada-Mulah aku berserah diri dan kepada-Mulah aku beriman, terhadap-Mu aku bertawakkal dan kepada-Mu aku kembali serta dengan (pertolongan) Engkau aku berperang. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan kemuliaan-Mu, tidak ada Tuhan selain Engkau, agar Engkau tidak menyesatkan aku, Engkaulah Yang Maha Hidup dan tidak akan mati sedang jin dan manusia semuanya akan mati”. (Shahih Muslim No.4894)

· Hadis riwayat Abu Musa Al-Asy`ari Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. selalu berdoa dengan membaca: “Ya Allah, ampunilah kesalahan dan kebodohanku, dan juga sikap berlebihanku dalam segala urusanku dan segala yang Engkau lebih mengetahui daripadaku. Ya Allah! Ampunilah kesungguhanku dan kelakarku, dan ketidaksengajaanku dan kesengajaanku serta semua yang ada di sisiku. Ya Allah, ampunilah dosa yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan, yang aku lakukan secara sembunyi maupun yang aku lakukan secara terang-terangan serta segala yang Engkau lebih mengetahui daripadaku. Engkaulah Yang Maha Mendahului dan Yang Maha Mengakhiri dan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Shahih Muslim No.4896)

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berdoa: “Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Tuhan Yang memenangkan tentara-Nya, Tuhan Yang menolong hamba-Nya, Tuhan Yang mengalahkan golongan-golongan kafir, maka tidak ada sesuatu pun (yang abadi) selain-Nya”. (Shahih Muslim No.4903)

14. Bertasbih pada permulaan siang dan ketika hendak tidur

· Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Fatimah mengeluhkan tangannya (yang terluka) akibat alat penumbuk biji-bijian. Dan Nabi Shallallahu alaihi wassalam. mendapatkan seorang tawanan (untuk dijadikan pelayan), maka berangkatlah Fatimah menemui Nabi Shallallahu alaihi wassalam. namun ia tidak menjumpai beliau tetapi ia bertemu dengan Aisyah, lalu diceritakanlah maksud kedatangannya kepada Aisyah. Ketika Nabi Shallallahu alaihi wassalam. datang, Aisyah menceritakan kepada beliau tentang kedatangan Fatimah. Nabi Shallallahu alaihi wassalam. segera menemui kami pada saat kami telah berbaring di tempat tidur, kemudian kami pun beranjak bangun ingin menghampiri beliau tetapi Nabi Shallallahu alaihi wassalam. berkata: Tetaplah di tempat kalian! Lalu beliau duduk di antara kami berdua sehingga aku dapat merasakan di dadaku dinginnya telapak kaki beliau. Kemudian beliau bersabda: Maukah kamu berdua aku ajarkan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kamu berdua minta yaitu ketika kalian hendak berbaring ke tempat tidur, bacalah takbir sebanyak tiga puluh empat kali, tasbih sebanyak tiga puluh tiga kali serta tahmid sebanyak tiga puluh tiga kali karena hal itu lebih baik bagi kamu berdua daripada seorang pelayan. (Shahih Muslim No.4906)

15. Anjuran berdoa ketika mendengar suara ayam jantan

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Jika kamu sekalian mendengar suara kokok ayam jantan, maka mohonlah karunia Allah karena sesungguhnya binatang tersebut telah melihat malaikat dan jika kamu sekalian mendengar suara ringkikan keledai, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari godaan setan, karena binatang tersebut telah melihat setan. (Shahih Muslim No.4908)

16. Doa ketika tertimpa kesusahan

· Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. ketika tertimpa Kesusahan, beliau berdoa: “Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun, tidak ada Tuhan selain Allah Tuhan Yang Memiliki Arsy nan Agung, tidak ada Tuhan selain Allah Tuhan segenap langit, Tuhan bumi serta Tuhan Arsy nan Mulia”. (Shahih Muslim No.4909)

17. Menerangkan seorang yang berdoa akan dikabulkan selama dia tidak cepat berkata: Aku telah berdoa tetapi tidak dikabulkan

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Akan dikabulkan doa seseorang di antara kamu sekalian selama dia tidak terburu-buru berkata: Aku sudah berdoa, tetapi aku tidak atau belum dikabulkan. (Shahih Muslim No.4916)

18. Tentang mayoritas ahli surga adalah dari orang-orang miskin dan mayoritas ahli neraka dari kaum wanita serta mengenai fitnah kaum wanita

· Hadis riwayat Usamah bin Zaid Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Aku berdiri di depan pintu surga, tiba-tiba aku melihat mayoritas yang memasukinya adalah orang-orang miskin dan aku juga melihat para penguasa (di dunia) dalam keadaan tertahan, kecuali penghuni neraka yang telah diperintahkan kepada mereka untuk memasuki neraka. Dan aku juga berdiri di depan pintu neraka, ternyata mayoritas yang memasukinya adalah dari kaum wanita. (Shahih Muslim No.4919)

· Hadis riwayat Imran bin Hushain Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya yang paling sedikit menempati surga adalah kaum wanita. (Shahih Muslim No.4921)

· Hadis riwayat Usamah bin Zaid Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun setelahku yang lebih membahayakan kaum lelaki daripada kaum wanita. (Shahih Muslim No.4923)

19. Kisah tiga orang penghuni gua dan tawasul dengan amal saleh

· Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu:
Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Ketika tiga orang pemuda sedang berjalan, tiba-tiba turunlah hujan lalu mereka pun berlindung di dalam sebuah gua yang terdapat di perut gunung. Sekonyong-konyong jatuhlah sebuah batu besar dari atas gunung menutupi mulut gua yang akhirnya mengurung mereka. Kemudian sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain: Ingatlah amal saleh yang pernah kamu lakukan untuk Allah, lalu mohonlah kepada Allah dengan amal tersebut agar Allah berkenan menggeser batu besar itu. Salah seorang dari mereka berdoa: Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku mempunyai kedua orang tua yang telah lanjut usia, seorang istri dan beberapa orang anak yang masih kecil di mana akulah yang memelihara mereka. Setelah aku mengandangkan hewan-hewan ternakku, aku segera memerah susunya dan memulai dengan kedua orang tuaku terdahulu untuk aku minumkan sebelum anak-anakku. Suatu hari aku terlalu jauh mencari kayu (bakar) sehingga tidak dapat kembali kecuali pada sore hari di saat aku menemui kedua orang tuaku sudah lelap tertidur. Aku pun segera memerah susu seperti biasa lalu membawa susu perahan tersebut. Aku berdiri di dekat kepala kedua orang tuaku karena tidak ingin membangunkan keduanya dari tidur namun aku pun tidak ingin meminumkan anak-anakku sebelum mereka berdua padahal mereka menjerit-jerit kelaparan di bawah telapak kakiku. Dan begitulah keadaanku bersama mereka sampai terbit fajar. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mengharap keridaan-Mu, maka bukalah sedikit celahan untuk kami agar kami dapat melihat langit. Lalu Allah menciptakan sebuah celahan sehingga mereka dapat melihat langit. Yang lainnya kemudian berdoa: Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku pernah mempunyai saudara seorang puteri paman yang sangat aku cintai, seperti cintanya seorang lelaki terhadap seorang wanita. Aku memohon kepadanya untuk menyerahkan dirinya tetapi ia menolak kecuali kalau aku memberikannya seratus dinar. Aku pun bersusah payah sampai berhasillah aku mengumpulkan seratus dinar yang segera aku berikan kepadanya. Ketika aku telah berada di antara kedua kakinya (selangkangan) ia berkata: Wahai hamba Allah, takutlah kepada Allah dan janganlah kamu merenggut keperawanan kecuali dengan pernikahan yang sah terlebih dahulu. Seketika itu aku pun beranjak meninggalkannya. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mencari keridaan-Mu, maka ciptakanlah sebuah celahan lagi untuk kami. Kemudian Allah pun membuat sebuah celahan lagi untuk mereka. Yang lainnya berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku pernah mempekerjakan seorang pekerja dengan upah enam belas ritel beras (padi). Ketika ia sudah merampungkan pekerjaannya, ia berkata: Berikanlah upahku! Lalu aku pun menyerahkan upahnya yang sebesar enam belas ritel beras namun ia menolaknya. Kemudian aku terus menanami padinya itu sehingga aku dapat mengumpulkan beberapa ekor sapi berikut penggembalanya dari hasil padinya itu. Satu hari dia datang lagi kepadaku dan berkata: Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu menzalimi hakku! Aku pun menjawab: Hampirilah sapi-sapi itu berikut penggembalanya lalu ambillah semuanya! Dia berkata: Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu mengolok-olokku! Aku pun berkata lagi kepadanya: Sesungguhnya aku tidak mengolok-olokmu, ambillah sapi-sapi itu berikut penggembalanya! Lalu ia pun mengambilnya dan dibawa pergi. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mengharap keridaan-Mu, maka bukakanlah untuk kami sedikit celahan lagi yang tersisa. Akhirnya Allah membukakan celahan yang tersisa itu. (Shahih Muslim No.4926)

Sumber: Kumpulan Hadits Shahih Muslim
http://ahlulhadiits.wordpress.com/2007/11/10/para-ulama-ahlul-hadits/
http://ahlulhadiits.wordpress.com/2007/10/11/kitab-zikir-doa-tobat-dan-istigfar/

Pemuda Beribu-bapakan Hewan Babi

Nabi Musa adalah satu-satunya Nabi yang boleh bercakap2 terus dengan Allah S.W.T Setiap kali dia hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik ke Bukit Tursina. Di atas bukit itulah dia akan bercakap dengan Allah.Nabi Musa sering bertanya dan Allah akan menjawab pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada nabi-nabi lain.

Suatu hari Nabi Musa telah bertanya kepada Allah. "Ya Allah, siapakah orang di syurga nanti yang akan berjiran dengan aku?".

Allah pun menjawab dengan mengatakan nama orang itu, kampung serta tempat tinggalnya. Setelah mendapat jawapan, Nabi Musa turun dari Bukit Tursina dan terus berjalan mengikut tempat yang diberitahu. Setelah beberapa hari di dalam perjalanan akhirnya sampai juga Nabi Musa ke tempat berkenaan.

Dengan pertolongan beberapa orang penduduk di situ, beliau berjaya bertemu dengan orang tersebut. Setelah memberi salam beliau dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu.

Tuan rumah itu tidak melayan Nabi Musa. Dia masuk ke dalam bilik dan melakukan sesuatu di dalam. Sebentar kemudian dia keluar sambil membawa seekor babi betina yang besar. Babi itu didukungnya dengan cermat. Nabi Musa terkejut melihatnya. "Apa hal ini?, kata Nabi Musa berbisik dalam hatinya penuh kehairanan.

Babi itu dibersihkan dan dimandikan dengan baik. Setelah itu babi itu dilap sampai kering serta dipeluk cium kemudian dihantar semula ke dalam bilik. Tidak lama kemudian dia keluar sekali lagi dengan membawa pula seekor babi jantan yang lebih besar. Babi itu juga dimandikan dan dibersihkan. Kemudian dilap hingga kering dan dipeluk serta cium dengan penuh kasih sayang. Babi itu kemudiannya dihantar semula ke bilik.

Selesai kerjanya barulah dia melayani Nabi Musa. "Wahai saudara! Apa agama kamu?". "Aku agama Tauhid", jawab pemuda itu iaitu agama Islam. "Habis, mengapa kamu membela babi? Kita tidak boleh berbuat begitu." Kata Nabi Musa.

"Wahai tuan hamba", kata pemuda itu. "Sebenarnya kedua babi itu adalah ibubapa kandungku. Oleh kerana mereka telah melakukan dosa yang besar, Allah telah menukarkan rupa mereka menjadi babi yang hodohrupanya. Soal dosa mereka dengan Allah itu soal lain. Itu urusannya dengan Allah. Aku sebagai anaknya tetap melaksanakan kewajipanku sebagai anak. Hari-hari aku berbakti kepada kedua ibubapaku sepertimana yang tuan hamba lihat tadi. Walaupun rupa mereka sudah menajdi babi, aku tetap melaksanakan tugasku.", sambungnya.

"Setiap hari aku berdoa kepada Allah agar mereka diampunkan. Aku bermohon supaya Allah menukarkan wajah mereka menjadi manusia yang sebenar, tetapi Allah masih belum memakbulkan lagi.", tambah pemuda itu lagi.

Maka ketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s. 'Wahai Musa, inilah orang yang akan berjiran dengan kamu di Syurga nanti, hasil baktinya yang sangat tinggi kepasa kedua ibubapanya. Ibubapanya yang sudah buruk dengan rupa babi pun dia berbakti juga. Oleh itu Kami naikkan maqamnya sebagai anak soleh disisi Kami."

Allah juga berfirman lagi yang bermaksud : "Oleh kerana dia telah berada di maqam anak yang soleh disisi Kami, maka Kami angkat doanya. Tempat kedua ibubapanya yang Kami sediakan di dalam neraka telah Kami pindahkan ke dalam syurga."

Itulah berkat anak yang soleh. Doa anak yang soleh dapat menebus dosa ibubapa yang akan masuk ke dalam neraka pindah ke syurga. Ini juga hendaklah dengan syarat dia berbakti kepada ibubapanya. Walaupun hingga ke peringkat rupa ayah dan ibunya seperti babi. Mudah-mudahan ibubapa kita mendapat tempat yang baik di akhirat kelak.

Walau bagaimana buruk sekali pun perangai kedua ibubapa kita itu bukan urusan kita, urusan kita ialah menjaga mereka dengan penuh kasih sayang sebagaimana mereka menjaga kita sewaktu kecil hingga dewasa.

Walau banyak mana sekali pun dosa yang mereka lakukan, itu juga bukan urusan kita, urusan kita ialah meminta ampun kepada Allah S.W.T supaya kedua ibubapa kita diampuni Allah S.W.T.

Doa anak yang soleh akan membantu kedua ibubapanya mendapat tempat yang baik di akhirat, inilah yang dinanti-nantikan oleh para ibubapa di alam kubur.

Arti sayang seorang anak kepada ibu dan bapanya bukan melalui hantaran wang ringgit, tetapi sayang seorang anak pada kedua ibubapanya ialah dengan doanya supaya kedua ibubapanya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah.

Edisi lengkap bagaimana berumah tangga yg indah.. (Hadiah kecil buat bang Angmus & mbak Ekawaty serta teman2 tercinta)

Penyebab problem rumah tangga

1. Perbedaan Agama. Misalnya pemuda muslim menikah dengan wanita yang buka muslim.

2. Perbedaan moral misalnya yang satu beragama yang satu sering bermaksiat.

3. Perbedaan wawasan yang terlalu jauh., misalnya istri lebih luas wawasannya daripadasuaminya. Sehingga akan timbul aku yang lebih baik dan paling benar dan akhirnya menyepelekan suaminya.

4. Perbedaan yang tajam dalam hal tradisi social (pemuda kota menikahi gadis desa atau sebaliknya).

5. Perbedaan yang besar antara ketampanan suami dalam level ketampanan, tinggi,tubuh, kecerdesan dan lain-lainya.

6. Tumpang tindih dan tugas tanggung jawab (istri yang mencari nafkah dan suami menganggur).

7. Suami atau istri kurang menghargai pasangannya.(karena lelah bekerja atau mengurus rumah tanggga dan anak) sehingga tidak adanya keselarasan dalam membina rumah tangganya.

8. Perbedaan yang tajam (yang satu murah hati dan yang satunya kikir,pendiem dan cerewet,seneng baca dan yang satunya seneng tidur).

9. Komunikasinya sangat kurang karena mementingkan dirinya sendiri.

10. Adanya campur tangan dari luar (mertua,temen,orangtuanya)

11. Suami istri cepat terpengaruh oleh temen-temen pasangan mereka.

12. Suami istri tidak saling merahasiakan emosional dan seks mereka.

13. Suami istri masih tinggal serumah dengan keluarga diantara mereka atau dengan saudaranya yang telah menikah.

14. Temen-temen suami Istri kurang menghormati salah satu suami istri itu.

15. Merasuknya kebosanan dan kejenuhan dalam rumah tangga akibat tdak adanya perubahan dan kreativitas mereka.

16. Rasa cemburu yang berlebihan

17. Suami istri terlalu berlebihan perhatiannya terhadap temen-temennya dibandingkan pada keluarganya.

18. Keraguan dalam kejujurannya tanpa ada dalil yang kuat.

19. Suami mengancam akan menceraikan istrinya atau akan menikahi wanita lain.

20. Kemelaratan dan ketidak mampuan memenuhi kebutuhan hidup.

21. Mandul atau hanya mempunyai anak perempuan saja.

22. Berpisah suami isteri dalam jangka waktu yang lama.

Faktor Material

1. Mengubah pekerjaan yang sudah mapan tanpa sebab.

2. Tidak hemat (selalu boros dalam menggunakan harta yang bukan di jalan ridha Allah).

3. Kelemahan dan kemalasan dalam melakukan kegiatan(usaha)

Faktor Agama

1. Selalu melakukan dosa..

2. Menolak membayar zakat.

3. Menelantarkan harta publik.

4. Segan membantu orang miskin.

5. Kemewahan dan selalu maksiat.

6. Selalu melakukan Riba.

7. Jual beli di mesjid.

8. Sering bersumpah.

9. Suka melakuan kecurangan.

10. Suka menipu.

11. Terlalu memikirkan hidup kenikmatan duniawi.

========================

Perbuatan istri yang tidak disukai suami

1. Ia mengatakan”Pilih aku atau ibumu”.

2. Membosankan dan menjengkelkan.

3. Menuduh suami berubah dan tidak lagi mencintai istri.

4. Keras kepala dan pemarah.

5. Sangat emosional dan marah karena sebab yang sepele.

6. Selalu merasa benar.

7. Cantik tapi tidak bisa bertanggung jawab atas urusan yang kecil sekalipun.

8. Selalu menyuruh.

9. Membandingkan suami dengan suami orang lain.

10. Tidak memperhatikan aroma tubuhnya.

11. Mengabaikan penampilannya.

12. Selalu mengeluh,lelah dan ingin tidur.

13. Tidak memahami pemikiran dan keinginan suami.

14. Cerewet dan tidak mau mendengarkan omongan suami.

15. Terlalu cemburu pada wanita manapun dan tidak mempercayai suami.

-------------------------

Hak suami dan hak istri

Hak-hak istri atas suaminya

1. Menafkahi istrinya yaitu memberi makan minum, tempat tinggal menurut cara yang baik. Rasul Saw :

“ Kamu memberinya makan jika kamu makan, memberi pakaian jika kamu berpakaian, tidak memukul wajahnya, tidak menjelek-jelekannya dan tidak mendiamkannya kecuali dalam rumah (tidak boleh memindahkan istrinya ketempat lain, kemudian mendiamkannya di tempat itu”(H.R Ahmad, Abu Daud, Ibnu Hiban).

2. Memberinya kenikmatan. Yaitu suami wajib menggauli istrinya meski Cuma sekali dalam setiap empat bulan. Jika ia tidak mampu memberikan layanan yang memadai baginya.

3. Menginap di rumahnya semalam dalam setiap empat malam (bagi suami yang berhalangan menginap dirumahnya setiap malam) dan ini pula merupakan keputusan pada zaman pemerintahan Umar bin Khatab r.a.

4. Suami berada disisi istrinya pada hari pernikahan dengannya selama seminggu jika seorang gadis, dan jika tiga hari jika istrinya seorang janda. Rasul Saw.: “seorang gadis mempunyai hak tujuh hari dan seorang janda mempunyai hak tiga hari. Kemudian ia (suami yang beristri lebih dari satu) kembali menemui istri-istri yang lain”.(H.R.Muslim)

5. Suami disunahkan untuk mengijinkan istrinya menjenguk saudaranya(muhrim) yang lagi sakit atau mahrom yang meninggal dunia atau juga mengunjungi sanak kerabatnya, jika tidak memberatkan suaminya.

6. Istri berhak mendapatkan jatah yang adil dari suaminya, jika suaminya itu beristri lebih dari satu. Rasul Saw.;

“Barangsiapa yang memiliki dua istri, lalu ia condong kepada salah satu dari keduanya, maka pada hari kiamat ia akan datang dalam keadaan tertarik salah satu pundaknya sambil jatuh bangun atau miring.”(H.R.at-Tirmidzi)

Hak suami atas istri

1. Ditaati istrinya dalam kebaikan.

Istrinya wajib mentaati dalam hal yang bukan maksiat kepada Allah dan dalam kebaikan. Istri tidak wajib mentaati suaminya dalam hati yang tidak sanggup dikerjakannya atau hal-hal yang menyusahkannya. Firman Allah (An-Nisa:34) :

“Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.”

Rasul Saw bersabda: “Seandainya aku diperbolehkan memerintahkan seseorang supaya bersujud kepada seseorang maka aku akan perintahkan seorang istri bersujud kepada suaminya.”(H.R.At-Tirmidzi)

1. Istri wajib menjaga harta suaminya, wajib menjaga kehormatannta dan tidak boleh keluar dari rumahnya kecuali seizin suaminya. Firman Allah (An-Nisa:34) :”Wanita-wanita shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada”
2. Istri wajib menyerahkan dirinya kepada suaminya, kapan saja suaminya ingin menggaulinya. Karena menggauli merupakan salah satu haknya. Sabda Rasul saw: “Jika seorang suami mengajak istrinya ketempat tidur, kemudian istrinya menolak mendatanginya,sehingga suaminya marah kepadanya semalaman, niscaya istrinya tersebut dilaknat oleh para malaikat hingga pada pagi hari.”(H.R.Mutatafaqun alaih,Bukhari Muslim).
3. Istri wajib berpergian dengan suaminya jika suaminya menghendakinya.
4. Jika seorang istri ingi berpuasa sunnah dan suami berada di rumah maka ia wajib minta izin terlebih dahulu kepada suaminya.

============================
Jangan kau nikahi laki dan perempuan

Jangan kau nikahi laki-laki

1. Berani meninggalkan shalat. O)rang yang berani meninggalkan shalat berarti telah menghianati amanah Allah dan Rasul-Nya. Rasul Saw.”Jika datang kepadamu orang kau sukai agamanya……”.padahal shalat adalah pilar agama.

2. Gemar melakukan dosa besar (mabuk,berzina dan lain sebagainya. Karena hidup dengan seperti ini akan hidup penuh pertentangan dan banyak masalah seperti hidup di neraka)

3. Dayyuts (lelaki yang tidak memiliki rasa pencemburu kepada istri). Dan ia membebaskan untuk berjabat tangan dengan laki-laki lainya, ngobrol, dan tertawa dengan orang lain.

4. Anak manja.Dimana laki-laki seperti ini tidak akan bisa mengambil keputusan dalam berbagai masalah yang dihadapinya, ia tidak mandiri dan ia selalu tergantung terhadap orangtuanya.

5. Jauh lebih tua. Yaitu istri 20 thn suami 60 thn. Hal ini pun akan mengurangi keharmonisan rumah tangga sebab istri yang berumur 20 thn libido hasrat kebutuhan biloginya lagi berkembang(tinggi). Sedangkan suami yang berumur 60 thn libidonya sudah agak turun.

6. Sombong dan suka membanggakan diri. Sebab orang yang memiliki mentalitas ini lebih mementingkan dirinya. Rasa cintanya kepada istrinya tidak merasa cinta yang lebih dibandingkan terhadap dirinya.

7. Gila kerja. Suami yang gila kerja maka akan sedikit perhatiaanya pada keluarganya.

8. Pendurhaka kepada orangtuanya. Sebab durhaka kepada orang tua akan mendapat murka Allah dan di rumah tangga pun tidak akan selalu diberkati Allah. Karena ketidak taatan pada orang tuanya sehingga akan banyak timbul masalah.

9. Kebanci-bancian. Hal ini akan mencjadikan problem sebab kurangnya kepemimpinan dalan berumahtangga. Ketegasan, keputusan yang akan dihasilkan tidak akan maksimal.

10. Kikir. Kekikiran adalah penyakit yang sulit disembuhkan. Orang yang kikir akan jauh dari masyarakat sekitar dan dibencinya.

Jangan kau nikahi perempuan ini

1. Pembangkan. Istri yang pembangkan tentu akan melawan pada suaminya dan tak akan mendengar apa yang dikatakan suaminya.

2. Kelaki-lakian. Sifat istri yang kelaki-lakian ini akan merasa paling kuat dan merasa dirinya benar,kasar, keras. tidak mau kalah. Hal ini akan menjadi problem di rumah tangganya. Karena istri seharusnya bersifat feminim, lembut dan halus.

3. Pemarah. Istri yang pemarah sulit dipadamkan emosinya sehingga timbul cacian makian, keluar kata-kata kotor, menampar pipinya sendiri, merobek-robek bajunya.

4. Tidak beragama. Orang yang tidak beragama tentu tidak akan tahu mana perkara yang baik dan perkara yang buruk. Akhirnya yang dilarang oleh agama iakan akan ditabraknya.

5. Memiliki hubungan asmara sebelum nikah.

Sumber semua tulisan : http://adikembar.wordpress.com/

Minggu, 27 September 2009

Sahabat Sejati....

Sahabat Sejati....

Ku biar kalam berbicara
Menghurai maksudnya di jiwa
Agar mudah ku mengerti
Segala yang terjadi
Sudah suratan Ilahi

Ku biarkan pena menulis
Meluahkan hasrat di hati
Moga terubat segala
Keresahan di jiwa
Tak pernah ku ingini

Aku telah pun sedaya
Tak melukai hatimu
Mungkin sudah suratan hidupku
Kasih yang lama terjalin
Berderai bagaikan kaca
Oh teman, maafkanlah diriku

Oh Tuhan
Tunjukkan ku jalan
Untuk menempuhi dugaan ini
Teman, maafkan jika ku melukaimu
Moga ikatan ukhwah yang dibina
Ke akhirnya

Aku tidak kan berdaya
Menahan hibanya rasa
Kau pergi meninggalkan diriku
Redhalah apa terjadi
Usahlah kau kesali
Mungkin ada rahmat yang tersembunyi...

Kulayarkan kerinduan di lautan memori
Mengimbau kenangan indah yang menyentuh emosi
Masih segar di ingatan saat mesar berputik
Hadirmu bawa sinaran cahaya inspirasi

Sahabat
Kau sesungguhnya
Temanku di kala suka dan lara

Tika ku buntu diselubungi sendu
Kau tiupkan ketabahan untuk kuukir senyuman
Bagaikan embun hilang di terbit fajar
Kau pergi jauh mengejar cita
Menggapai redha Yang Esa

Duhai sahabat dengarkanlah
Bicara hatiku ini
Meskipun jarak memisahkan
Namun tiada noktah kasih
Biarlah waktu menentukan
Nilai ukhwah yang terjalin
Teruskanlah perjuangan
Hingga ke titisan darah terakhir

Dan aku masih di sini
Terus mendaki puncak tertinggi hidupku
Dan aku
Terus menanti saat yang manis
Akan berulang kembali
Sahabat

Andainya dapat engkau mendengarkan
Suara di hatiku melagukan rindu
Kiranya engkau mampu mentafsirkan
Setiap bait kata-kata yang terucap

Pasti dirimu kan memahami
Harapan kasih yang terbina
Sekian lama di sudut hatiku
Hanyalah untukmu

Bukanlah aku sengaja
Melindungi rasa di jiwa
Namun bimbang diri kan terleka
Hanyut dibuai angan dan mimpi indah
Hingga terabai segala cita
Sedang khayalan tak menjanjikan
Segunung kebahagiaan
Sebagai mahar hantaran

Apakah mungkin engkau mengerti
Setiap cinta yang dilafazkan
Bukanlah sekadar mainan
Tetapi sebuah janji

Andainya dapat engkau mendengarkan
Suara dihatiku melagukan rindu
Kiranya engkau bisa mentafsirkan
Setiap bait kata-kata yang terungkap

Pasti dirimu dapat melihat
Rahsia kasih yang terpendam
Sekian lama di sudut hatiku
Hanyalah untukmu
Selamanya...........

Selasa, 15 September 2009

info bisnis onlin

info bisnis onlin
info;Anda Ingin Mendapatkan 27 $ Tanpa Modal.
Tanpa Susah Payah..?, Cukup dengan Mendaftar Email Anda dan Menuliskan Komentar Anda Tentang Sebuah Website
Rahasia itu akan diungkapkan kepada Anda, segera Klik Link dibawah ini;

http://adf.ly/VPl
http://adf.ly/VPk
http://adf.ly/VPp
http://adf.ly/VPq
http://adf.ly/VPr
http://adf.ly/VPt
http://adf.ly/VPu
http://adf.ly/VPv
http://adf.ly/VPw
http://adf.ly/VPx
http://adf.ly/VPy
http://adf.ly/VPz
http://adf.ly/VQ0
http://adf.ly/VQ1
http://adf.ly/VQ4
http://adf.ly/VQ8
http://adf.ly/VQ9
http://adf.ly/VQB
http://adf.ly/VQA
http://adf.ly/VbN
http://adf.ly/VbO
http://adf.ly/VbP

GRATIS BENERAN!!!
KERJA VIA INTERNET CUKUP PROMOSIKAN WEBSITE INI, JUGA GRATIS PELATIHAN BISNIS ONLIN, SILAHKAN DAFTAR DISINI KLIK LINK INI :
http://club.zideacamp.com /dia

> Rahasia dpt DOLLAR INTERNET $$$ yg ga pake repot & belibet?
> Ikuti Survey Sederhananya, hanya menulis 3 kesan singkat anda mngenai sebuah website.
> biar ga penasaran, klik link dibawah ini & ikuti langkah2nya:
>
bisa ga jlaskan........
http://www.AWSurveys.com/HomeMain.cfm?RefID=tomygnt


buka link ini ia.....


http://pulsajutawan.com/lup
http://www.asetmandiri.com/?id=21091984
http://www.asetmandiri.com/?reff=21091984
http://www.asetmandiri.com/?info=21091984
http://www.komisiGRATIS.com/?id=tomygnt
http://tomygnt.usahaweb.com
http://tomygnt.myzoombase.com
http://ttomygnt.mywebinstant.net
http://www.BikinDuit.com/?ref=6285250455225
http://www.BikinDuit.com/affiliate/
http://www.usahaweb.com/42697.html
http://www.aweber.com/z/r/?7OyMTByctCysbOwsnIystGa0TGxMHGwcnA==
http://www.dominatingniches.com/?hop=imbuzz
http://perfspot.com/u.asp?e=jn%5Fgento%40yahoo%2Ecom
http://dating.desktopdating.net/profile/subconfirm.php?id=98m540gfmu&sc=6606dfd
http://dating.desktopdating.net/tomygnt/
http://dating.desktopdating.net/profile/subconfirm.php?id=98m540gfmu&sc=6606dfd
http://perfspot.com/u.asp?e=jn%5Fgento%40yahoo%2Ecom
http://www.dominatingniches.com/?hop=imbuzz
http://perfspot.com/d.asp?i=A1933EF2-13DB-4D93-BADD-340C733ABB37
http://feedburner.google.com/fb/a/mailconfirm?k=2kRfEfklWTQmHxQIUHMkOL9rdC0http://www.aweber.com/z/c/?zzw3cnb65q2vno9v0xva23c7q2334

info bisnis onlin

info bisnis onlin
info;Anda Ingin Mendapatkan 27 $ Tanpa Modal.
Tanpa Susah Payah..?, Cukup dengan Mendaftar Email Anda dan Menuliskan Komentar Anda Tentang Sebuah Website
Rahasia itu akan diungkapkan kepada Anda, segera Klik Link dibawah ini;

http://adf.ly/VPl
http://adf.ly/VPk
http://adf.ly/VPp
http://adf.ly/VPq
http://adf.ly/VPr
http://adf.ly/VPt
http://adf.ly/VPu
http://adf.ly/VPv
http://adf.ly/VPw
http://adf.ly/VPx
http://adf.ly/VPy
http://adf.ly/VPz
http://adf.ly/VQ0
http://adf.ly/VQ1
http://adf.ly/VQ4
http://adf.ly/VQ8
http://adf.ly/VQ9
http://adf.ly/VQB
http://adf.ly/VQA
http://adf.ly/VbN
http://adf.ly/VbO
http://adf.ly/VbP

GRATIS BENERAN!!!
KERJA VIA INTERNET CUKUP PROMOSIKAN WEBSITE INI, JUGA GRATIS PELATIHAN BISNIS ONLIN, SILAHKAN DAFTAR DISINI KLIK LINK INI :
http://club.zideacamp.com /dia

> Rahasia dpt DOLLAR INTERNET $$$ yg ga pake repot & belibet?
> Ikuti Survey Sederhananya, hanya menulis 3 kesan singkat anda mngenai sebuah website.
> biar ga penasaran, klik link dibawah ini & ikuti langkah2nya:
>
bisa ga jlaskan........
http://www.AWSurveys.com/HomeMain.cfm?RefID=tomygnt


buka link ini ia.....


http://pulsajutawan.com/lup
http://www.asetmandiri.com/?id=21091984
http://www.asetmandiri.com/?reff=21091984
http://www.asetmandiri.com/?info=21091984
http://www.komisiGRATIS.com/?id=tomygnt
http://tomygnt.usahaweb.com
http://tomygnt.myzoombase.com
http://ttomygnt.mywebinstant.net
http://www.BikinDuit.com/?ref=6285250455225
http://www.BikinDuit.com/affiliate/
http://www.usahaweb.com/42697.html
http://www.aweber.com/z/r/?7OyMTByctCysbOwsnIystGa0TGxMHGwcnA==
http://www.dominatingniches.com/?hop=imbuzz
http://perfspot.com/u.asp?e=jn%5Fgento%40yahoo%2Ecom
http://dating.desktopdating.net/profile/subconfirm.php?id=98m540gfmu&sc=6606dfd
http://dating.desktopdating.net/tomygnt/
http://dating.desktopdating.net/profile/subconfirm.php?id=98m540gfmu&sc=6606dfd
http://perfspot.com/u.asp?e=jn%5Fgento%40yahoo%2Ecom
http://www.dominatingniches.com/?hop=imbuzz
http://perfspot.com/d.asp?i=A1933EF2-13DB-4D93-BADD-340C733ABB37
http://feedburner.google.com/fb/a/mailconfirm?k=2kRfEfklWTQmHxQIUHMkOL9rdC0http://www.aweber.com/z/c/?zzw3cnb65q2vno9v0xva23c7q2334

Selasa, 28 Juli 2009

Dibawah kelam bayangan demokrasi

Di bawah kelam bayang demokrasi aku terpuruk sakit
Aku hampir gila dihimpit kotoran kapitalisme
Otakku hampir pecah dijejali liberalisme
Ingin aku teriak , ..... tapi aku tak punya apa-apa.

Tiba – tiba secercah cahaya terbit datang
Shahabat , engkau datang padaku membawa petunjuk
Ilmu yang kamu sampaikan melebihi segalanya
Hilangkan semua kebodohanku

Disinilah aku wahai shahabat
Korban Sekularisme
,hingga kau datang membawa kebaikan
Semoga Allah selalu memberikan kebaikan

Sekarang aku siap membantumu kawan
Jika aku lalai mohon ingatkan aku
Jika aku salah mohon koreksi aku
Insya Allah aku siap untuk berjuang

Ufuk ditimur semakin terang shahabat
Cahayanya menerangi jagat semesta
Kita junjung kebangkitan Islam
Sekarang dan untuk selamanya...........................

Sabar lan Tawakal

Ing wong urip puniku, aja nganggo ambeg kang tetelu, anganggoa rereh ririh ngati-ati, den kawangwang barang laku, Den Waskitha solahing wong (Gambuh : 9)
Orang hidup itu, jangan memiliki sifat tiga itu (Adigang, Adigung & adiguna). Gunakanlah Rereh, Ririh, ngati-ati (sabar, cermat, dan hati-hati). Sadarlah terhadap apa yang engkau kerjakan. Dan bijaksanalah terhadap orang lain

Hidup ini menyisakan banyak hal menyedihkan disamping juga menyediakan sesuatu yang menyenangkan. Mungkin tak pernah ada keinginan kita untuk memperoleh kesedihan, namun apalah daya kita karena hal ini merupakan bagian dari satu paket hidup dan kehidupan itu sendiri.
Semoga semua dari kita ini masih diberikan kemampuan tuk selalu pasrah dan tawakal menghadapinya. Sehingga pada titik akhir nanti bisa mendapatkan kelulusan dalam ujian tentang kesabaran kita.

Karena telah dijadikan ketentuan tentang Kekuasaan Tuhan, maka segala sesuatu yang menimpa diri kita hendaknya disikapi secara bijak. Hanya Allah lah, Cuma Tuhan lah yang bakal memutuskan tentang keadaan apakah saat ini kita layak mendapatkan kegembiraan atau kesedihan dan disaat keduanya mendatangi hidup kita.
Cara pandang ini bukan saja sebatas berfikir tentang hitam dan putih, tetapi dari sini dituntut bagaimana kita sebagai umatNYA mampu menempatkan diri sebaik-baiknya dalam berbagai keadaan dengan tetap memegang keyakinan tentang kekuatan tersembunyi yang akan mengarahkan jalan kita menuju kearah yang lebih baik.
Belajar bersikap wajar, tanpa mengabaikan keberadaan emosi. Boleh sedih, diijinkan kesewa, diperkenankan marah dan kesal, tetapi disinilah tuntutan untuk selalu ingat batas tentang kewajaran menuruti emosi.
Simple, Tidak Merugikan makhluk lain.

Sikap sabar mungkin akan lebih kita tumpukan pada kaki bukan pada kepala. Kita tahu tentang keadaan buruk yang sedang kita alami, namun hal itu semoga jangan menjadi alasan kita untuk berjalan melangkah mundur. Menggunakan kaki kita untuk selalu mampu dan kuat menopang beban yang ada.
Dengan sabarpun sebenarnya mengajarkan kepada kita tuk selalu belajar lebih melapangkan dada yang telah mulai menyempit karena tekanan emosi, pikiran dan jiwa. Berusaha melonggarkan diri pada beban yang menimpa dengan lebih menata ulang kemauan keras yang tlah dikaruniaiNYA. Karena kalau mau, bukankah sebenarnya kita telah memiliki juga kesanggupan untuk berhadapan dengan kesulitan sebagai cerminan kebesaran jiwa kematangan pikir dan ketabahan hati.

Melawan kesulitan sesungguhnya juga merupakan ‘pelajaran gratis’ yang diberikan kehidupan karena kita “dipaksa” untuk mencari pengetahuan yang belum terbuka jalan sebelumnya. Berharap kita pun mampu menjadi insan yang terhormat disisiNYA karena hakikat nilai kesulitan yang telah mampu kita pecahkan. Bukankah Tuhan pun pernah janjikan pada kita semua tentang jaminan kegembiraanNYA.

Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar
Dan sebenarnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas
(QS. Yusuf : 110 dan QS. Az Zumar :10)


Takutlah pada keburukan yang muncul dari tempat baik, dan berharaplah kebaikan dari tempat yang buruk.
Sebab bisa jadi kehidupan ini ada karena adanya permintaan untuk mati, dan tidak menutup kemungkinan apabila kematian itu sendiri terjadi karena harapan untuk tetap bisa hidup.
Kesemuanya itu akhirnya tak jarang memunculkan rasa nyaman yang berasal dari rasa takut.

Sahabat

Sahabat yang paling baik adalah orang yang sangat anda percaya dan membuat diri anda tenang bersamanya. Dia menjadi tempat berbagi kelelahan, berbagi kesedihan, dan tidak pernah membuka rahasia diri anda.

Banyak orang yang berharap memiliki sahabat terbaik, dan berapa banyak dari mereka yang kecewa.
Terkadang kita melupakan sesuatu, kita berharap sesuatu yang terbaik untuk kita dari orang lain. Tetapi kita tidak mau melakukan hal yang sama untuk orang lain.

Untuk mendapat sahabat yang terbaik, terlebih dulu kita harus bisa menjadi sahabat yang terbaik.

Makna Senyuman

Makna Senyuman

By:agussyafii

Ditengah kesibukan teman-teman mengurus Ananda selalu berhiaskan senyuman. Senyuman Mbak Meidy, Mbak tien, Mbak Pungky, Mbak Asih, Mbak Mimin, Mas Erry, Mas budi, dan wabil khusus rika, istriku tercinta yang setiap hari mesti keliling dari rumah ke rumah anak-anak ananda memiliki sebuah makna.

Makna senyuman itu apa yang telah ditunjukkan Thariq dengan membakar kapal. Cermin semangat dan daya juang yang tinggi. makna senyuman itu sebuah militansi. Seorang Mujahid berarti memiliki semangat yang tinggi dalam memperjuangkan apa yang diyakininya benar. Daya juang yang tinggi tercermin dari kesiapan mereka mengorbankan apa yang dimilikinya, harta juga jiwa untuk keridhaan Alloh SWT.

"Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau berat dan berjihadlah dengan harta dam dirimu dijalan Alloh. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (QS.9:41).

Api semangat menyala-nyala dalam dada Thariq beserta segenap pasukannya seolah itu kami, semua teman2 pengurus Ananda. Api itu terus menyala membakar spirit kami, sebagaimana mereka, Thariq dan pasukannya mencapai perjuangan menjadi "result" yang diharapkan yaitu menaklukkan Spanyol.

Demikian juga Che Guevara mengatakan, "Siapapun yang menentang kedholiman adalah sahabatku." Che Guevara berjuang melawan setiap kedholiman demikian juga Thariq Bin Ziyyad, Mahatma Gandhi, Para pejuang HAMAS yang mempersiapkan diri menjadi martir bagi cita-cita perjuangan. Sebagaimana dalam syair Victor Hugo:

"Kalau mereka itu seribu, aku akan menjadi salah satu dari mereka.
kalau mereka seratus, aku akan menjadi salah satu dari mereka.
kalau mereka sepuluh, aku akan menjadi salah satu dari mereka.
Dan kalau mereka seorang saja, maka akulah orangnya."

Bahan bakar yang tiada habis yang menyalakan api semangat juang. Militansi seorang mujahid yang tumbuh diatas iman akan terus tumbuh dengan zikr. Makin banyak mengingat Alloh, semakin yakin akan pertolonganNya. Karena mujahid akan konsisten menghadapi fase-fase perjuangan dan selalu "result oriented" yaitu keridhaan Alloh semata. Itulah makna senyuman buat kami.

Wassalam,

Ideology Islam

Pendahuluan
Disadari atau tidak, pengertian “agama” yang dipahami masyarakat luas saat ini adalah “agama” dalam pengertian Barat yang sekularistik. Menurut mereka, agama hanya mengatur hubungan privat antara individu dengan Tuhan. Kalaupun mengatur hubungan antar manusia, agama hanya mengatur pada aspek yang terbatas, tidak mengatur seluruh aspek kehidupan secara total dan menyeluruh.
Ketika pemahaman sekularistik ini diterapkan pada Islam, yang terjadi adalah reduksi dan distorsi yang luar biasa menyimpang dari Islam. Akhirnya Islam dipahami seperti agama-agama lainnya yang a-politis dan impoten dalam mengatur kehidupan manusia. Padahal, sebagai agama sempurna, sesungguhnya Islam telah mengatur seluruh perikehidupan manusia tanpa kecuali. Tak ada satupun persoalan hidup yang terjadi pada manusia, kecuali Islam telah menjelaskan tata aturannya. Allah SWT berfirman :

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian...” (QS Al; Maa`idah : 3)

“Dan telah Kami turunkan kepadamu (Muhammad) Al Kitab (Al Qur`an) menjelaskan segala sesuatu.” (QS An Nahl : 89)

Berdasarkan kenyataan adanya reduksi Islam itu, diperlukanlah upaya untuk mengembalikan Islam pada posisinya yang sebenarnya sebagai pengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Digunakanlah kemudian istilah “ideologi” yang memiliki makna yang lebih luas daripada istilah “agama” menurut versi kaum sekuler yang kafir.
Siapa pun orangnya, pasti mempunyai kesan dan persepsi bahwa “ideologi” mestilah bersifat holistik dan total dalam mengatur kehidupan manusia. Janggal sekali ¾tepatnya, bodoh sekali¾ kiranya kalau ada orang yang berpendapat bahwa “ideologi” tidak mengatur segala aspek kehidupan atau hanya mengatur secuil aspek kehidupan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990) saja, mengartikan ideologi sebagai “kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup.” (hal. 319)
Oleh sebab itu, kata “ideologi” yang dirangkaikan dengan “Islam” ¾sehingga menjadi istilah “ideologi Islam”¾ sungguh bukanlah sekedar menarik secara leksikal dan gramatikal, namun memiliki substansi makna yang dalam dan fundamental. Dengan kata “ideologi Islam”, sebenarnya telah terjadi proses penghancuran (dekonstruksi) terhadap paham sekulerisme (pemisahan agama dari kehidupan) yang telah membelenggu otak umat sekaligus proses purifikasi dan revitalisasi terhadap Islam, yang dimaksudkan agar Islam kembali menempati posisinya yang layak yang telah ditetapkan Allah baginya. Yaitu sebagai penuntun dan pengatur segala urusan hidup manusia secara utuh dan menyeluruh (kaaffah). Allah SWT berfirman :

“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara menyeluruh.” (QS Al Baqarah : 208)

“Apakah kalian akan beriman dengan sebagian Al Kitab dan ingkar terhadap sebagian (yang
lainnya). Maka tidaklah balasan bagi orang yang mengerjakan yang demikian itu dari kalian, kecuali kehinaan dalam kehidupan dunia. Dan pada Hari Kiamat nanti mereka akan dikembalikan kepada azab yang sangat berat.” (QS Al Baqarah : 85)

Islam Sebagai Ideologi
Secara umum, ideologi (Arab : mabda`) menurut M.M. Ismail dalam Al Fikru Al Islami, adalah “al fikru al asasi yubna alaihi afkaar”, yakni pemikiran mendasar yang di atasnya dibangun pemikiran-pemikiran lain. Pemikiran mendasar ini disebut juga aqidah, yang merupakan pemikiran menyeluruh tentang manusia, alam semesta, dan kehidupan. Sedang pemikiran-pemikiran cabang yang dibangun atas dasar aqidah tadi, merupakan peraturan hidup manusia (nizham) dalam segala aspeknya : politik, ekonomi, sosial, budaya, hankam, dan sebagainya. Agar aqidah tersebut dapat melahirkan aneka peraturan hidup, ia haruslah bersifat akliah, atau dapat dikaji dan diperoleh berdasarkan suatu proses berpikir, bukan diperoleh melalui jalan taklid tanpa melibatkan proses berpikir. Aqidah yang semacam ini, disebut aqidah akliah, yang darinya dapat dibangun pemikiran cabang tentang kehidupan. Karena itu, dengan ungkapan yang lebih spesifik, ideologi dapat didefinisikan sebagai “aqidah aqliyah yanbatsiqu ‘anha nizham”, atau aqidah akliyah yang melahirkan nizham (peraturan hidup) bagi manusia.
Definisi ideologi ini bersifat umum, dalam arti dapat dipakai dan berlaku untuk ideologi-ideologi dunia seperti Kapitalisme dan Sosialisme. Dan tentu, dapat berlaku juga untuk Islam. Sebab Islam memang mempunyai sebuah aqidah akliyah, yaitu Aqidah Islamiyah, dan mempunyai peraturan hidup (nizham) yang sempurna, yaitu Syariat Islam.
Dengan demikian, tatkala kita menyebutkan istilah “ideologi Islam” sesungguhnya kita telah memelihara substansi Islam itu sendiri –yaitu Aqidah dan Syariah— tanpa mengurangi atau menambahinya sedikitpun. Aqidah dan Syariah-nya tetap itu-itu juga. Hanya saja, kita meletakkan keduanya dalam kerangka berpikir ideologis, untuk menghadapi situasi kontekstual umat saat ini, yang menganggap Islam sebagai “agama” dalam pengertian Barat yang sekuler.

Menjawab Tantangan Zaman
Tantangan zaman, dapat diartikan munculnya fakta, keadaan, atau problem baru seiring dengan perkembangan waktu. Misalnya, dulu tidak ada kloning, bayi tabung, dan transplantasi, namun kini kemajuan di bidang biologi dan kedokteran itu telah hadir di hadapan kita. Itu tantangan zaman. Dulu tidak terbayang ada sarana komunikasi dan informasi yang canggih seperti internet saat ini. Dengan adanya internet, berarti ada tantangan zaman. Penyakit AIDS, penggunaan narkoba, pergaulan bebas yang liar di kalangan muda-mudi, sekarang makin menggila. Ini adalah tantangan zaman. Sebelumnya tidak ada negara Israel. Namun sekarang Israel bercokol dan mengangkangi bumi Palestina yang suci dan diberkahi. Ini tantangan zaman. Kita umat Islam dulu memiliki sistem Khilafah sebagai institusi yang memungkinkan adanya kehidupan Islam, tetapi pada tahun 1924 Khilafah diluluhlantakkan oleh Mustafa Kamal yang murtad. Tiadanya Khilafah, adalah tantangan zaman. Sekarang penguasa negeri-negeri Islam telah mencampakkan ideologi Islam, menganut dan menerapkan ideologi Kapitalisme, serta menjadi agen-agen yang setia bagi negara-negara penjajah yang kafir. Ini betul-betul tantangan zaman. Demikian seterusnya.
Setiap tantangan, pasti butuh jawaban dan penyelesaian. Dalam hal ini, Islam
sebagai ideologi sempurna secara potensial menyediakan jawaban-jawaban bagi segala masalah atau persoalan yang timbul di tengah manusia. Taqiyyuddin An Nabhani dalam Asy Syakshiyah Al Islamiyah (juz I/303) menguraikan secara ringkas metode (thariqah) Islam untuk memecahkan masalah, yaitu memahami fakta persoalan sebagaimana adanya, lalu memberikan solusi padanya. Solusi ini bisa berupa Syari’at Islam bila persoalannya berkaitan dengan hukum-hukum syara’, dan bisa pula berupa cara (uslub) dan sarana (wasilah) tertentu jika persoalan yang dihadapi tidak secara langsung berhubungan dengan hukum syara’, misalnya teknik dalam pertanian, kedokteran, kesehatan, dan sebagainya. Secara lebih khusus, dalam Nizhamul Islam (hal. 69), Taqiyyuddin An Nabhani menjelaskan metode Islam yang harus ditempuh para mujtahidin untuk memecahkan persoalan. Pertama, mempelajari dan memahami problem yang ada (fahmul musykilah). Kedua, mengkaji nash-nash syara’ yang bertalian dengan problem tersebut (dirasatun nushush). Ketiga, mengistinbath hukum syara’ dari dalil-dalil syara’ untuk menyelesaikan persoalan yang ada (istinbathul hukmi).
Metode itulah yang dapat kita gunakan untuk menjawab setiap tantangan zaman. Secara ringkas, Islam menjawab tantangan zaman dengan cara memberikan pemecahan terhadap problem-problem baru yang muncul. Inilah pengertian yang benar mengenai bagaimana Islam menjawab tantangan zaman yang terjadi.
Dengan demikian, jelas tidak betul pendapat yang mengatakan bahwa dalam menjawab tantangan zaman, Islam menempuhnya dengan cara beradaptasi, menyesuaikan diri, atau mengubah hukum-hukumnya agar selaras dengan tuntutan keadaan. Dalihnya, Islam itu luwes, fleksibel, tidak kaku, tidak ekstrem, tetapi moderat, lunak, dan selalu bersikap kompromistis dengan realitas. Dalih batil itu kadang juga dilengkapi dengan kaidah ushul fiqih yang fatal kekeliruannya : Laa yunkaru taghayyurul ahkam bi taghayyuriz zaman wal makan. (Tidak boleh diingkari, adanya perubahan hukum karena perubahan waktu dan tempat) (Lihat Muhlish Usman, Kaidah-Kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah, hal. 145).
Berdasarkan argumen-argumen sesat itu akhirnya mereka membuang hukum-hukum Islam yang dianggapnya biadab atau tidak sesuai dengan semangat orang zaman modern saat ini. Hukum potong tangan bagi pencuri, hukum rajam bagi pezina, haramnya riba, hukuman mati untuk orang murtad, harus dienyahkan dari muka bumi karena dianggap tidak berperikemanusaan, sudah usang, kuno, dan ketinggalan zaman. Begitu pula kewajiban jihad fi sabilillah dan kewajiban adanya Khilafah Islamiyah harus ditolak mentah-mentah atau diselewengkan dari pengertiannya yang hakiki, karena dianggap sebagai kegiatan kaum ekstremis, fundamentalis, serta tidak cocok dengan selera orang yang telah “maju” pikirannya.
Pendapat seperti ini, serta pola pikir yang melahirkan pendapat ini, sangat bertentangan dengan Islam. Karena pola pikir yang dipakai oleh mereka yang berpendapat seperti itu, adalah pola pikir khas Barat tatkala mereka berbicara tentang persoalan hukum dan kaitannya dengan kenyataan masyarakat yang ada. Hukum, menurut Barat, haruslah lahir dari masyarakat. Hukum adalah anak kandung, dan ibunya adalah masyarakat. Dengan kata lain, yang sumber hukum, adalah keadaan masyarakat itu sendiri. Karenanya, jika keadaan masyarakat berubah, berubah pulalah segala nilai, norma, dan pranata kehidupan. (Lihat Dr. M. Ahmad Mufti dan Dr. Sami Shalih Al Wakil, At Tasyri’ wa Sannul Qawanin fi Ad Daulah Al Islamiyah, hal. 9-11).
Pandangan ini adalah pandangan kufur, yang bertentangan dengan Islam. Sebab dalam Islam sumber hukum adalah wahyu semata, bukan yang lain. Bukan kenyataan masyarakat, bukan tuntutan keadaan, bukan semangat kemodernan, bukan pula hal-hal lain yang sebenarnya merupakan alasan-alasan yang terlalu dicari-cari.
Jika zina dan riba telah haram menurut wahyu, maka sampai Hari Kiamat tetap haram. Jika hudud wajib dilaksanakan menurut wahyu, maka statusnya tetap wajib sampai Hari Kiamat. Begitu pula jihad dan Khilafah yang diwajibkan Allah dan Rasul-Nya, hukumnya tetap wajib dan tidak boleh dianulir atau dibatalkan oleh siapa pun sampai Hari Kiamat.
Seorang muslim yang meyakini pola pikir itu secara jazim (membenarkannya dengan pasti), sungguh dia telah murtad dan keluar dari agama Islam. Sebab, pandangan tersebut berarti menolak nash-nash yang qath’i tsubut (pasti sumbernya dari Rasulullah) dan qath’i dalalah (pasti pengertiannya) yang mewajibkan kita untuk terikat dengan hukum-hukum syara’ dan menyumberkan hukum-hukum syara’ itu dari al wahyu semata, bukan yang lainnya. Sekali lagi, sumber hukum dalam Islam adalah wahyu, bukan kenyataan masyarakat. Allah SWT berfirman :

“Maka demi Tuhanmu, mereka pada hakikatnya tidak beriman sampai mereka menjadikan dirimu (Muhammad) sebagai hakim (pemutus) terhadap perkara yang mereka perselisihkan...” (QS An Nisaa` : 65)

“Ikutilah apa yang diturunkan kepada kalian dari Tuhan kalian dan janganlah kalian mengikuti pemimpin-pemimpin selain Dia.” (QS Al A’raaf : 3)

“Dan barangsiapa tidak memberikan keputusan hukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka adalah orang-orang kafir.” (QS Al Maa`idah : 44)

Ideologi Islam dan Konstelasi Politik Internasional
Penerapan ideologi Islam secara sempurna untuk memecahkan masalah-masalah yang melanda umat Islam kini, merupakan hal yang tak dapat ditawar-tawar lagi. Masalah yang ada demikian bertumpuk, berjibun, dan seolah tak pernah berhenti mendera umat Islam. Masalah-masalah di bidang sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya telah membuat kita terpuruk dan tertindas. Kalaupun diselesaikan, pasti yang diterapkan adalah hukum-hukum yang jauh dari ketentuan wahyu Allah SWT, karena sistem kehidupan yang ada sekarang telah dicengkeram oleh sistem sekuler yang memisahkan agama dari arena kehidupan.
Dan penerapan ideologi Islam, mau tak mau membutuhkan negara sebagai institusi yang berdiri untuk menerapkan hukum-hukum syara’ sebagai solusi berbagai problematika umat. Sebab tanpa negara, sebuah ideologi pasti akan lumpuh dan tidak bermakna signifikan. Tanpa negara, sebuah ideologi hanya akan berupa mitos atau filsafat kosong yang menjadi penghuni otak belaka, tidak bisa diiimplementasikan secara konkret dalam realitas kehidupan manusia.
Dalam Islam, negara ini disebut dengan Khilafah atau Imamah, yang tak diragukan lagi kewajibannya dalam Islam. Syaikh Abdurrahman Al Jaziri menegaskan dalam kitabnya Al Fiqh ‘Ala Al Madzahib Al Arba’ah, jilid V, hal. 416 :

“Para imam madzhab (Abu Hanifah, Malik, Syafi‘i, dan Ahmad) --rahimahumullah-- telah sepakat bahwa Imamah (Khilafah) itu wajib...”

Tak hanya kalangan Ahlus Sunnah saja yang mewajibkan Khilafah, bahkan seluruh kalangan Ahlus Sunnah dan Syiah ¾termasuk juga Khawarij dan Mu’tazilah¾ tanpa kecuali bersepakat tentang wajibnya mengangkat seorang Khalifah.
Ibnu Hazm dalam Al Fashl fil Milal Wal Ahwa' Wan Nihal juz 4 hal. 87 mengatakan :

“Telah sepakat seluruh Ahlus Sunnah, seluruh Murji'ah, seluruh Syi'ah, dan seluruh Khawarij, mengenai wajibnya Imamah (Khilafah)…”

Jika kita mencoba meneropong realitas kontemporer saat ini, ideologi Islam cukup berpeluang untuk tampil kembali dalam panggung politik tingkat dunia. Tengoklah, ideologi Sosialisme telah bangkrut pada awal dekade 90-an dengan runtuhnya Uni Soviet. Negara-negara yang mengklaim penganut Sosialisme, seperti RRC, akhirnya harus bertransformasi menjadi negara Kapitalis. Memang, saat ini masih ada segelintir pemuda/mahasiswa (muslim) yang bersemangat —tetapi bodoh terhadap Islam— yang getol dan keranjingan mempelajari Marxisme dan Komunisme, kemudian mempraktekkannya secara nyata dalam gerakan-gerakan yang tujuannya adalah menyulut kontradiksi dan konflik di antara komponen masyarakat, khususnya antara golongan borjuis dengan golongan proletar. Namun Insya Allah usaha mereka akan gagal dan akan kita hancurkan dengan segala cara dan upaya, karena Marxisme dan Komunisme adalah suatu kekafiran yang wajib dibasmi dan ditumpas sampai ke akar-akarnya. Tak ada ampun atau toleransi apa pun terhadap Marxisme atau Komunisme. Marxisme dan Komunisme harus musnah dari muka bumi.
Adapun ideologi Kapitalisme, saat ini memang tengah berjaya dan terus berusaha melestarikan hegemoni dan dominasinya atas dunia. Amerika, Inggris, Perancis, dan negara-negara Barat yang kafir terus berusaha mengokohkannya cengkeramannya atas Dunia Islam untuk diinjak-injak, dieksploitir, dihisap kekayaan alamnya yang demikian kaya. Untuk itu mereka telah menyebarluaskan pemikiran-pemikiran kafir mereka seperti demokrasi, pluralisme, hak asasi manusia, dan politik pasar bebas (Lihat kitab Al Hamlah Al Amirikiyyah Lil Qadha` ‘Alal Islam). Mereka pun terus melancarkan fitnahan-fitnahan yang keji seperti tuduhan ekstrem dan fundamentalis terhadap kaum muslimin yang ingin secara tulus mengembalikan Islam ke dalam tahta kekuasaan. Sayang sekali, para penguasa di Dunia Islam telah memposisikan diri mereka sebagai bagian dari pihak Barat ini. Mereka menjadi budak-budak yang selalu tunduk, patuh, bertakbir, dan bersujud kepada majikan-majikan mereka, yakni kaum penjajah yang kafir itu. Lihatlah, alih-alih menentang dan melawan, mereka malah mendatangkan IMF, Bank Dunia, dan lembaga-lembaga internasional lainnya, lalu mengemis-ngemis, meratap, dan menghiba kepada mereka tanpa malu kepada rakyatnya, serta pasrah begitu saja terhadap instruksi-instruksi mereka untuk menjarah atau merampok harta kekayaan umat yang seharusnya dijaga dengan penuh amanah dan tanggung jawab.
Namun demikian, sebenarnya tanda-tanda kelapukan dan kehancuran Kapitalisme sudah mulai nampak. Protes-protes terhadap WTO di Seattle (AS), lalu protes terhadap IMF dan Bank Dunia di Davos (Swiss) dan Washington belakangan ini, menunjukkan bahwa Kapitalisme telah mulai diragukan dan dibenci bahkan oleh para penganutnya sendiri. Geliat Dunia Ketiga untuk menentang dominasi Barat pun nampak semakin mengental tatkala dalam forum negara-negara G-77 di Havana (Kuba) Fidel Castro menyerukan,”Bubarkan IMF !”
Karena itulah, jika Sosialisme telah gagal, demikian pula Kapitalisme ¾yang akan segera kita hancurkan, Insya Allah¾ maka kemana lagi umat manusia akan berharap kalau bukan kepada ideologi Islam? Bukankah sudah cukup lama umat manusia menderita dan tersiksa di bawah tindasan ideologi-ideologi kafir seperti Sosialisme dan Kapitalisme?Bukankah ideologi-ideologi kafir tak mampu memberikan apa-apa kepada umat manusia selain penderitaan, kemelaratan, kebejatan moral, dan segala kesulitan hidup yang sangat memprihatinkan dan menyedihkan ini?

Penutup
Sesungguhnya ideologi Islam harus segera tampil di panggung kehidupan manusia untuk menyelamatkan umat manusia dari jurang penderitaan dan gelimang kesengsaraan yang nyaris tanpa batas. Kemunculannya adalah suatu keniscayaan, karena kemenangan Islam telah menjadi janji Allah dan Rasul-Nya kepada para hamba-Nya yang beriman dan ikhlas beramal shaleh.
Namun demikian, umat Islam tidak berarti hanya bertopang dagu dan ongkang-ongkang kaki menunggu kemenangan Islam. Justru mereka wajib berjuang bahu membahu satu sama lain, dengan mengerahkan segala daya dan upaya, agar ideologi-ideologi kafir segera punah dari muka bumi dan agar ideologi Islam kembali meraih keunggulan dan kejayaan untuk tampil di tengah kehidupan umat manusia, walau pun orang-orang kafir membencinya.
Allah SWT berfirman :

“Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka. Dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya.” (QS Ash Shaff : 8). [ ]

Demokrasi Sistem Kufur

Jadi sangat mustahil jikalau sistem pemerintahan berbentuk daulah khilafah kemudian tidak menerapkan syariat Islam, Arab Saudi tidak bisa disebut sbegai daulah khilafah Islam, kenapa ? sebab disana tidak diterapkan syariat Islam sebagai sebuah sistem baik pemerintahan, ekonomi politik dll, realitasnya hanya syariat Islam diadopsi pada hukum2 peradilan saja sedangkan yang lainnya masih sangat kental dengan sistem sekularistik cuman lantaran dibungkus dengan pakaian Jubah dan surban sehingga tidak nampak.

Membahas tentang Islam dan Demokrasi maka dapat dijabarkan bahwa, Allah Swt telah menjadikan Dinul Islam ini sebagai agama yang paripurna. Nikmat-Nya pun telah Dia sempurnakan. Semua ini merupakan ketetapan Zat Maha Mulia yang tidak akan pernah berubah. Allah Swt berfirman:

وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلاً لاَ مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Telah sempurnalah kalimat Rabb-mu (al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah kalimat-kaliamat-Nya. Dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (TQS. al-An’aam [6]: 115) 9)

Demikian pula firman-Nya:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِينًا

Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian din kalian, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku, serta Aku ridlai hanya Islam menjadi dien bagi kalian. (TQS. al-Maidah [5]: 3 )

Sungguh, kesempurnaan din dan kecukupan nikmat ini merupakan karunia tak terhingga dari Allah Swt bagi hamba-hamba-Nya. Tidak hanya itu, karunia lainnya adalah Dia-lah Zat Maha Gagah menjaga dan memelihara al-Quran dari tangan-tangan yang mencoba untuk merubah atau menggantinya.

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Quran (adz-Dzikr), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (TQS. al-Hijr [15]: 9)

Penyempurnaan dan pemeliharaan Allah Swt ini menunjukkan bahwa al-Quran tersebut merupakan hujjah bagi manusia hingga hari kiamat. Oleh sebab itu, setiap muslim berkewajiban mengikuti semua yang dibawa Rasulullah saw dengan cara berpegang teguh kepada al-Quran dan terikat dengan as-Sunnah sekuat-kuatnya, termasuk di dalam metode dakwah untuk menegakkan Islam. Rasulullah saw telah diberi oleh Allah Swt suatu jalan (sabil/thariqah) dalam upayanya menegakkan Islam.

قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

Katakanlah: Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kalian) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik. (TQS. Yusuf [12]: 108)

Di dalam sirah Rasulullah saw, yang diriwayatkan secara mutawatir bahwa beliau saw tidak pernah bergabung dengan pemerintahan/kekuasaan yang menerapkan hukum-hukum kufur. Ini saja cukup menjelaskan bahwa tauladan yang diberikan oleh utusan pilihan Allah Swt tersebut berupa tidak bergabung dengan (sistem) pemerintahan mana pun yang tidak menerapkan Islam, apalagi menerapkan hukum-hukum kufur. Padahal, Allah Swt menegaskan:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

Sungguh, di dalam diri Rasulullah itu terdapat tauladan baik bagi kalian. (TQS. al-Ahzab [33] : 21)

Ada sedikit orang yang terpengaruh cara berpikir Barat mengatakan, dengan alasan kemaslahatan boleh bergabung dengan pemerintahan yang menerapkan hukum selain Islam yakni dalam rangka menjalankan/untuk memperjuangkan Demokrasi Islam . Padahal, kemaslahatan bukanlah sumber hukum Islam. Lagi pula yang lebih mengetahui kemaslahatan bagi manusia adalah Pencipta Manusia, bukan manusia itu sendiri. Jadi, dalam kacamata Islam kemaslahatan sejati justru terletak dalam pelaksanaan hukum syara. Kaidah ushul menyebutkan: ‘Dimana ada hukum syara, di situlah ada kemaslahatan’.

Begitu juga dalih bahwa pemerintahan jahiliyah pada zaman Nabi berbeda dengan pemerintahan masa sekarang, tidak dapat dijadikan sebagai alasan kebolehan bergabung dengan sistem pemerintahan yang menerapkan hukum kufur. Sebab, bila dilihat dengan jeli dan teliti inti keduanya itu sama; yaitu sama-sama tegak di atas dasar bukan Islam dan menerapkan hukum-hukum kufur. Realitasnya, pemerintahan dimana pun saat ini dasarnya berpijak pada ‘kedaulatan berada di tangan rakyat’ (Demokrasi). Artinya, rakyatlah yang menentukan hukum macam apa yang diterapkan di tengah-tengah masyarakat, bukan Allah Swt. Anggota-anggota lembaga perwakilan rakyatlah (MPR/DPR) –termasuk anggota yang mengaku beragama Islam- yang membuat dasar negara, UUD, dan berbagai macam produk hukum atas dasar kehendak mereka sendiri. Sebab, lembaga itulah yang dianggap sebagai lembaga legislatif yang membuat undang-undang dan peraturan. Jadi, hukum-hukum yang diterapkan tersebut bukan berpijak atas dasar ruhiy (atas dasar iman kepada Allah Swt).

Selain itu, kebijakan politik suatu pemerintahan ditetapkan oleh negara secara kolektif. Suara seorang menteri muslim -yang katakan saja akan memperjuangkan Islam- tidak lebih dari satu suara yang hanyut oleh mayoritas suara lainnya. Bahkan, dalam prakteknya, pada saat seseorang dipilih menjadi menteri, kebijakan (haluan) politik pemerintah tentang kementriannya tersebut sudah tersedia dan dibuat oleh kepala negara maupun oleh lembaga legislatif. Menteri terpilih itu hanya memiliki dua pilihan: menjadi menteri atas dasar haluan politik yang sudah tersedia, atau menolaknya. Dia tidak berhak membuat haluan politik kementriannya itu. Sementara itu setiap menteri bertanggung jawab atas seluruh keputusan dan tindakan yang dilakukan pemerintah. Sebab, di dalam undang-undang dinyatakan bahwa pertanggungjawaban kabinet bersifat kolektif. Dengan demikian, dalam sistem pemerintahan yang ada saat ini, baik MPR/DPR, kepala negara, menteri, atau lembaga tinggi lainnya, sama-sama terlibat dalam proses pembuatan, penerapan, dan pelanggengan perundang-undangan dan hukum buatan akal dan hawa nafsu manusia. Inilah realitas sistem pemerintahan dewasa ini.

Mensikapi persoalan itu, Allah Swt dalam banyak ayat al-Quran menegaskan keharaman seorang muslim bergabung dalam sistem pemerintahan demikian. Diantaranya adalah:

1. Allah Swt mewajibkan hukum Allah-lah yang menjadi dasar pembentukan berbagai perundang-undangan dan peraturan, melarang kaum mukmin berhukum kepada syariat selain syariat Allah Swt.

فَلاَ وَرَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ
ثُمَّ لاَ يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Maka demi Rabb-mu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan engkau hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (TQS. an-Nisa [4]: 65)

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلاَ مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا
أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِينًا

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan sesuatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (TQS. al-Ahzab [33]: 36)

2. Allah Zat Maha Penghisab mewajibkan penguasa muslim untuk menerapkan sistem hukum Islam. Jika tidak, Allah Swt mengkategorikannya sebagai kafir, fasik, atau zalim.
وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ

Barangsiapa yang tidak menghukumi dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka adalah orang-orang kafir. (TQS. al-Maidah [5]: 44)

وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Barangsiapa yang tidak menghukumi dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka adalah orang-orang zhalim. (TQS. al-Maidah [5]: 45)

وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Barangsiapa yang tidak menghukumi dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka adalah orang-orang fasik. (TQS. al-Maidah [5]: 47)

وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللهُ وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ
أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللهُ إِلَيْكَ

Dan hendaklah engkau memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah supaya mereka tidak memalingkan engkau dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. (TQS. al-Maidah [5]: 49)

3. Penentuan hukum merupakan hak Allah Swt semata.
إِنِ الْحُكْمُ إِلاَّ ِللهِ أَمَرَ أَلاَّ تَعْبُدُوا إِلاَّ إِيَّاهُ

Hukum itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar engkau tidak menyembah selain Dia. (TQS. Yusuf [12]: 40)

4. Salah satu karakter orang munafik adalah mengaku beriman tetapi berhukum pada hukum thoghut (hukum selain hukum Islam). Padahal Allah Swt mengharamkan berhukum kepada thoghut.

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ ءَامَنُوا بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا
أَنْ يَكْفُرُوا بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلاَلاً بَعِيدًا

Apakah engkau tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya beriman kepada apa yang diturunkan kepada engkau dan kepada apa yang diturunkan sebelum engkau? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka tela diperintahkan mengingkari thaghut itu. Dan syaithan bermaksud menyesatkan mereka dengan penyesatan yang sejauh-jauhnya. (TQS. an-Nisa [4] : 60)

5. Tidak boleh meninggalkan hukum Allah beralih kepada hukum selain-Nya.

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ

Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin? (TQS. al-Maidah [5]: 50)

6. Allah Swt mengharamkan seorang muslim menjadi teman dekat (bithânah) penguasa yang memerintah bukan dengan sistem hukum Islam.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian ambil menjadi teman dekatmu orang-orang yang di luar kalanganmu (tidak beriman kepada apa yang diturunkan Allah). (TQS. Ali Imran [3]: 118)

7. Allah Swt mengharamkan kaum Muslim bermuwalat (Mewakilkan urusan Agamanya) kepada selain orang-orang Islam.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ فَتَرَى الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ يُسَارِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَى أَنْ تُصِيبَنَا دَائِرَةٌ فَعَسَى اللهُ أَنْ يَأْتِيَ بِالْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِنْ عِنْدِهِ فَيُصْبِحُوا عَلَى مَا أَسَرُّوا فِي أَنْفُسِهِمْ نَادِمِينَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali kalian; sebagian mereka wali bagi sebagian yang lain. Barangsiapa diantara kalian mengambil mereka sebagai wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zhalim. Maka kalian akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: ‘Kami takut akan mendapat bencana’. Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka. (TQS. al-Maidah [5]: 51 – 52)

Ayat-ayat itu dengan tegas melarang orang Yahudi, Nasrani, dan orang yang bermuwâlât kepada mereka, sebagai wâli. Memang benar, para penguasa yang ada di negeri-negeri muslim sekarang bukan Yahudi, Nasrani ataupun kaum musyrik. Namun, sikap mereka menunjukkan secara gamblang adanya muwâlât mereka kepada kaum kafir tersebut. Oleh sebab itu, siapa saja yang bermuwâlât kepada orang yang berwâli kepada Yahudi dan Nasrani, maka berarti ia telah bermuwâlât kepada Yahudi dan Nasrani.

Berdasarkan pemaparan di atas, nash-nash al-Quran secara qath’i tsubut (pasti sumber pengambilan dalilnya) dan qath’i dilalah (pasti penunjukkan dalilnya) menetapkan haram hukumnya bergabung dengan sistem pemerintahan yang menerapkan sistem hukum selain Islam yakni Sistem Demokrasi.

Sekarang pilihan ada ditangan kita mau ikut yang mana, kewajiban kita adalah mentarjih dalil-dalil yang mempunyai hujjah yang lebih kuat dan semua pilihan itu akan kita pertanggung jawabkan masing-masing nanti di Mahkamah Allah SWT. : “Setiap diri bertanggung jawab terhadap apa yang telah diperbuatnya ” (QS. Al-Mudatsir [74] : 38)

kaloulah kita lihat dari para aktivis pejuang islam yang ingin menerapkan syariat islam dengan cara demokrasi banyak partai-partai islam yang di curangi dengan sistim demokrasi, di antaranya adalah :

Al Jazair (partai FIS)
ketika partai FIS di aljazair ingin merubah sistem yang ada, maka partai tersebut mengikuti pemilu dan berhasil memperoleh suara lebih dari 80 %. sehingga dengan memperoleh suara sebanyak itu partai bisa menguasai pemerintah dan merubah sistem yang ada dengan sistem islam. tetapi faktanya malah sebaliknya, partai tersebut dibubarkan dan dicap sebagai patai terlarang. dan para pemimpinnya ditangkap.

di Turky (partai REFAH)
begitu juga yang dialami oleh partai refah dimesir, partai tersebut ikut pemilu dan menang, tetapi lagi-lagi partai tersebut kemenangannya tidak diakui oleh pemerintah.

di Palestina (partai Hamas)
di palestina jelas-jelas partai hamas memenangi suara, tetapi lagi-lagi israel, US dan dunia eropa tidak mengakui kemenangan tersebut, malahan partai hamas dicap sebagai partai teroris. informasi terakhir terjadi baka tembak antara rakyat sipil disana.

di Indonesia (partai Masyumi)
dinegeri kita sendiri, sekitar tahun 60′an (afwan kalau salah) partai masyumi berhasil mengantongi suara lebih dari 60 % persen, tetapi lagi-lagi kemenangan tersebut di anulir, dan pemimpinnya ditangkapi dan masyumi dicap sebagai partai terlarang.
memang benar bahwa sejarah bukan sebagai dalili, tetapi sejarah jadikanlah pelajaran bagi kita, masa sih kita mau terperosok kelobang yang sama.

kalau kita ingin menengok fakta yang lainnya,

di Eropa
Orang-orang eropa dapat merubah sistem kerajaan yang di backing oleh kaum gerajawan sehingga muncul sistem demokrasi sekuler, mereka memperjuangkan tidak melalui dalam sistem kerajaan tetapi mereka melakukan revolusi dari luar sistem yang kita kenal dengan jaman renaisance

di Rusia
orang-orang sosialis ketika mereka ingin merubah sistem tsar rusia dengan sistem komunis, mereka tidak masuk kedalam sistem tsar rusia tetapi mereka memperjuangkan dengan melakukan revolusi bolsevic dan mereka berhasil.

di Makkah
Begitu juga dengan baginda Rasulullah saw, rasulullah merubah sistem jahiliyah makkah tidak melalui dalam sistem, tetapi melalui luar sistem. yaitu dengan melakukan revolusi pemikiran (merubah pemikiran jahiliyah menjadi pemikiran islam) tanpa ada petumpahan darah.

Nah berdasarkan dalil, jelas sekali bahwa demokrasi bukan jalan untuk merubah sistem.
berdasarkan fakta, jelas sekali sejarah telah membuktikan bahwa merubah sistem dari dalam sistem tidak pernah berhasil, malahan semakin kacau.
sejarah malah membuktikan bahwa keberhasilan akan berhasil bila dilakukan diluar sistem dengan bergabung kedalam kutlah dakwah.

tanggapan untuk hubungan antara demokrasi dan syuro,

demokrasi berbeda dengan syuro, demokrasi adalah sistem dimana manusia bebas melakkukan apapun yang ia inginkan asalkan tidak menggangu orang lain, mis: warga negara boleh melakukan pesta sex asalkan tidak menggangu orang lain.

kemudian dalam demokrasi orang boleh berpendapat dan membuat aturan sesuka orang tersebut inginkan tanpa lagi melihat halal ataupun haram.

hal tersebut berbeda dengan syuro, bahwa kita boleh berpendapat dalam hal yang mudah, bila berkaitan dengan halal dan haram maka tidak boleh didiutak-utik lagi tapi langsung diterapkan.
Islam memiliki batasan-batasan, yaitu syari’at islam.
sedangkan demokrasi tidak memiliki batasan, alias bebas.

dari sana jelas sekali perbedaannya,
masa sih gara-gara monyet punya tangan, berdiri atas dua kaki lalu disamakan dengan manusia, ya ga’ bisa.

jadi jelas sekali syuro dalam islam bukan demokrasi,
Islam wajib diterapkan sedangkan demokrasi haram untuk diterapkan.

jadi tunggu apalagi, mari bersama memperjuangkan syari’at Allah, agar segera dapat diterapkan dimuka bumi Allah ini.sehingga Allah meridhoi kita semua.

dan janganlah mengambil demokrasi yang jelas-jelas haram dan tidak pernah diridhoi oleh Allah dan Rasul-Nya.


Jazakumallah kairan katziran
Wallahu a’lamu bishowaab.
Wassalam.

Hayanmahdi.multiply.com

Pertambangan, Rahasia Dunia Islam Mengolah Perut Bumi

Ketika mencapai masa keemasannya, peradaban Islam menguasai pertambangan aneka kekayaan alam. Dunia Islam dengan luas wilayah yang terbentang di tiga benua--Asia, Afrika, dan Eropa--memiliki sumber daya alam yang melimpah. Tak heran jika pada masa kekhalifahan Islam, industri pertambangan menjadi salah satu penopang kejayaan.

Salah satu bukti bahwa peradaban Islam telah menguasai aneka jenis pertambangan ditandai dengan kata ma'din (bentuk jamaknya ma'adin) yang artinya merujuk pada kata 'pertambangan'. Sedangkan kata mu'addin berarti "penambang". Namun, dalam bahasa Arab modern untuk kata pertambangan menggunakan kata manjam.

Sedangkan, ma'din atau ma'dan digunakan untuk 'logam' atau 'mineral'. Sejarah pertambangan di dunia Islam tercatat dalam buku-buku geografi, buku-buku tentang mineralogi, dan berbagai rujukan lainnya, ditambah lagi dengan penemuan arkeologis. Aneka pertambangan yang telah dikembangkan umat Islam di era kekhalifahan, antara lain, emas, perak, timah hitam, bijih tembaga, bijih seng, besi, baja, garam, tawas, dan batu mulia.


Bijih logam dan mineral

Bijih logam dan mineral tercatat sebagai hasil tambang yang menduduki posisi terpenting pada era itu. Hasil tambang berupa bijih besi, sangat dibutuhkan untuk persenjataan. Peradaban Islam dikenal sangat menguasai teknologi pembuatan pedang dan berbagai peralatan militer lainnya.

Berkat persenjataan yang canggih dan mutakhir pada zamannya, dunia Islam pun menjadi adidaya. Selain untuk bahan persenjataan, bijih besi juga digunakan umat Islam pada masa itu untuk membuat alat-alat pertanian, seperti cangkul, sekop, dan mata bajak. Sedangkan, mineral digunakan masyarakat Islam untuk beragam kebutuhan sehari-hari.

Emas
Hasil tambang lainnya yang utama di masa kejayaan Islam adalah emas. Saat itu, pertambangan emas ditemukan di beberapa wilayah, antara lain, Arab bagian barat, Mesir, Afrika, dan beberapa negara Islam lainnya di bagian timur. Sebagai contoh, pertambangan emas terdapat di Wadi Al-'Allaqi--sebelah timur hulu Sungai Nil--terletak di Buja antara Ethiopia dan Nubia.

"Tambang tersebut berada di daerah gurun antara Sungai Nil dan Laut Merah, kota terdekat dari tempat itu adalah Aswan di Sungai Nil dan 'Aydhab di Laut Merah," jelas Ahmad Y Al-Hasan dan Donald R Hill dalam bukunya Islamic Technology: An Illustrated History. Hasan dan Hill dalam bukunya juga mengutip pernyataan Al-Biruni yang menyebutkan, daerah pertambangan emas lainnya, seperti di selatan Sahara, Senegal, daerah hulu Nigeria, dan Mali yang saat itu dikenal sebagai 'Maghrib Sudan'.

Sedangkan, ahli geografi Muslim dari Spanyol, Al-Idrisi, mengungkapkan, keberadaan salah satu daerah pertambangan emas di daerah Wanqara, Nigeria. Daerah ini merupakan pusat pertambangan terpenting untuk Nigeria. Saat itu, hasil tambang emas bisa ditukar dengan garam, pakaian, ataupun komoditas lainnya.

Perak
Perak bisa ditambang secara terpisah ataupun bersamaan dengan bijih besi. Saat itu, daerah penghasil tambang perak yang paling utama terletak di provinsi sebelah timur negara Islam, misalnya Hindu Kush di Kota Panjhir dan Jaruyana, yang merupakan wilayah yang bertetangga dengan Balkan. Bahkan, dalam sejarah tercatat ada sekitar 10 ribu penambang yang bekerja di Panjhir. Tambang perak juga dikenal di kawasan Spanyol, Maghribi, Iran, serta Asia Tengah.

Timah Hitam
Tambang timah hitam pada masa keemasan bisa ditemukan di wilayah Islam, seperti Spanyol, Sisilia, Maghribi, Iran, Mesopotamia Hulu, dan Asia Kecil. Timah hitam ini diperoleh dari galena (timah sulfida), bahkan kadang-kadang bercampur perak. Namun, hanya ada dua jenis timah yang penting dijadikan sebagi bahan mentah, yakni cerrusite (timah karbonat) dan anglesite (timah sulfat).

Bijih Tembaga
Pertambangan bijih tembaga yang sangat penting pada masa kekhalifahan berada di wilayah Spanyol. Sedangkan, di negara timur bisa ditemukan di kawasan Sijistan, Kerman, Farghana, Bukhara, Tus, Harat, dan Cyprus. Tambang bijih tembaga terpenting di dunia Islam Timur terdapat di Cyprus.

Bijih Seng
Dalam bahasa Arab, bijih seng menggunakan kata tutiya, selain biasanya digunakan juga kata calamine atau tutia. Kata tersebut khususnya digunakan untuk seng karbonat dan seng oksida putih yang diperoleh ketika mengolah bijih alami. Pertambangan ini bisa ditemukan di Provinsi Kerman di daerah timur dan ada pula di daerah Spanyol.

Timah Putih
Tambang jenis timah putih biasanya ditemukan di wilayah Semenanjung Malaysia. Timah putih bisa juga disebut kala yang berasal dari kata qal'i dan berarti logam.

Besi dan Baja
Tambang besi dan baja bisa ditemukan di seluruh wilayah Islam. Terdapat lima wilayah utama tambang besi di wilayah Spanyol, antara lain, Toledo, Murcia. Sedangkan di wilayah Maghribi terdapat 10 tempat utama, yakni di daerah Maroko, Aljazair, dan Tunisia. Adapula, tambang di Jabal Al-Hadid di Aljazair dan Majjanat Al-Ma'dan di Tunisia.

Tambang bijih besi juga diproduksi dan diekspor dari Sisilia. Selain itu, terdapat pula di Gurun Libya serta di Distrik Fezzan, sebelah tenggara negeri itu. Di Mesir juga terdapat tambang bijih besi di wilayah Nubia dan di pantai Laut Merah. Sedangkan Syria, terkenal dengan metarulugi besi dan bajanya (baja Damaskus).

"Provinsi Fars di Iran mempunyai paling sedikit empat pusat tambang besi yang penting, sementara tambang yang sama tersebar pula di Khurasan, Tracoxiana, Azerbaijan, dan armenia," kata Al-Hasan dan Hill.

Air Raksa
"Sebuah tambang air raksa yang ditemukan di wilayah utara Cordoba, merupakan sebuah tempat yang mempekerjakan lebih dari seribu pekerja di berbagai tingkat penambangan bijih dan air raksa," ungkap ahli geografi Muslim termasyhur, Al-Idrisi. Sedangkan sumber lainnya terdapat di Transoxiana.

Tawas
Tambang tawas yang sangat terkenal berasal dari wilayah Yaman. Namun, menurut Al-Idrisi, sumber tawas yang utama berada di Chad. Tawas-tawas tersebut diekspor ke Mesir dan seluruh negara-negara Afrika Utara. Tapi, Mesir juga merupakan pusat penghasil tawas dan natrium yang utama.

Batu Mulia
Al-Biruni dalam bukunya Al-Jamahir menjelaskan mineralogi serta batu mulia dan seni pemotongannya. Batu rubi ditambang di Bazakhstan dan dibawa dari Sarandib. Sedangkan, mutiara berasal dari Hindustan dan Sarandib (Sri Lanka). Batu onyx ditemukan di Yaman dan zamrud serta lapis-lazuli dari Nishapur. "Penyelaman untuk mencari mutiara menjadi pekerjaan yang juga berkembang pesat, sementara batu koral diperoleh dari pantai-pantai Afrika Utara dan Sisilia," kata Al-Hasan dan Hill. N desy susilawati


Ilmuwan Muslim Pemerhati Dunia Pertambangan


Al-Biruni
Dia adalah salah satu ilmuwan terbesar dalam seluruh sejarah manusia. Begitulah, AI Sabra menjuluki Al-Biruni, ilmuwan Muslim serbabisa dari abad ke-10 M. Bapak sejarah sains Barat, George Sarton, pun begitu mengagumi kiprah dan pencapaian Al-Biruni dalam beragam disiplin ilmu. ''Semua pasti sepakat bahwa Al-Biruni adalah salah seorang ilmuwan yang sangat hebat sepanjang zaman,'' kata Sarton.

Bukan tanpa alasan bila Sarton dan Sabra mendapuknya sebagai seorang ilmuwan yang agung. Sejatinya, Al-Biruni memang seorang ilmuwan yang sangat fenomenal. Sejarah mencatat, Al-Biruni sebagai sarjana Muslim pertama yang mengkaji dan mempelajari tentang seluk beluk India dan tradisi Brahminical. Dia sangat intens mempelajari bahasa, teks, sejarah, dan kebudayaan India.

Kerja keras dan keseriusannya dalam mengkaji dan mengeksplorasi beragam aspek tentang India, Al-Biruni pun dinobatkan sebagai Bapak Indolog studi tentang India. Tak cuma itu, ilmuwan dari Khawarizm, Persia, itu juga dinobatkan sebagai Bapak Geodesi. Di era keemasan Islam, Al-Biruni ternyata telah meletakkan dasar-dasar satu cabang keilmuan tertua yang berhubungan dengan lingkungan fisik bumi.

Dalam kitabnya berjudul Kitab al-Jawahir atau Book of Precious Stones, Al-Biruni menjelaskan beragam mineral. Dia mengklasifikasikan setiap mineral berdasarkan warna, bau, kekerasan, kepadatan, serta beratnya.


Al-Idrisi
Ilmuwan tersohor yang banyak mengamati perkembangan dunia pertambangan di dunia Islam itu, bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad Ibnu Al-Idrisi Ash-Sharif. Ia dikenal sebagai seorang ahli kartografi dan ahli geografi. Al-Idrisi terlahir di Ceuta, Maroko, Afrika Utara, pada tahun 1100 M. Dia dikenal juga dengan nama singkat, Al-Sharif Al-Idrisi Al-Qurtubi. Orang Barat memanggilnya dengan sebutan Edrisi atau Dreses.

Al-Idrisi merupakan ilmuwan Muslim yang mendapatkan pendidikan di Kota Cordoba, Spanyol. Sejak muda, dia sudah tertarik dengan studi geografi. Laiknya ahli geografi kebanyakan, Al-Idrisi juga sempat menjelajahi banyak tempat yang jaraknya terbilang jauh, meliputi Eropa dan Afrika Utara. Dia sempat mengembara ke Prancis, Spanyol, Portugal, Inggris, dan negeri lainnya di belahan Benua Eropa.

Dia mengembara untuk mengumpulkan data-data tentang geografi. Pada masa itu, para ahli geografi Muslim sudah mampu mengukur permukaan bumi secara akurat serta peta seluruh dunia. Sebagai ilmuwan yang cerdas, Al-Idrisi mengombinasikan pengetahuan yang diperolehnya dengan hasil penemuannya. Itulah yang membuat pengetahuannya terhadap seluruh bagian dunia sangat komprehensif.

Pengetahuannya yang luas tentang geografi dan kartografi membuat Al-Idrisi dikenal dunia. Para navigator laut dan ahli strategi militer pun begitu tertarik dan menaruh perhatian terhadap pemikiran Al-Idrisi. Dibandingkan ahli geografi Muslim lainnya, figur dan hasil karya Al-Idrisi lebih kesohor di Benua Eropa. Al-Idrisi meninggal pada tahun 1160 M di Sicilia.

Ia banyak menghasilkan karya berupa buku-buku dalam bidang tersebut, di antaranya buku pengantar bertajuk Geography. Seiring waktu, pada 1154 M, Al-Idrisi juga membuat bola peta (globe) atau yang dikenal sebagai Tabula Rogeriana. heri



Penulis : ruslan/she
REPUBLIKA - Kamis, 12 Februari 2009

Ilmuwan Pengarang Risalah Teknik Mesin

Banu Musa bersaudara atau sons of Musa muncul pada abad ke-9 M. Mereka merupakan sarjana Muslim Persia, Baghdad, yang mengabdikan diri di Bait al-Hikmah. Mereka adalah Abu Ja’far Mu hammad Ibnu Musa ibnu Shakir (sebelum 803-873) yang mene kuni bidang astronomi, teknik, geometri, dan fisika. Lalu, Ahmad ibnu Musa ibnu Shakir (803-873), spesialis mekanik dan teknik.

Dan, al-Hasan ibnu Musa ibnu Sha kir (810-873), spesialis pada bidang teknik dan geometri. Banu Musa merupakan anakanak dari Musa ibnu Shakir seorang penyamun dan kemudian se ba gai astrolog pada masa Khali fah al-Mamun. Ketika meninggal dunia, dia meninggalkan anak-anaknya yang masih muda itu ke pada penjaga khalifah yang dipercayainya, yakni Ishaq bin Ibrahim al-Mus’abi, seorang mantan gu ber nur Baghdad.

Banu Musa bersaudara menemukan sejumlah automata (mesin automatik) dan peralatan meka nik. Mereka menjelaskan sekitar 100 alat dalam buku mereka yang bertajuk Ingenious Devices. Be be rapa temuan mereka, antara lain, katup dan klep steker, klep pengapung, pengontrol balik, flute oto matis, mesin yang dapat diprog ram, trik perangkat mekanis, lam pu angin topan, pemangkasan lampu tunggal, lampu pipa air tunggal, masker, kerab, dan keran kulit kerang.


Taqi al-Din

Taqi al-Din Muhammad ibnu Ma’ruf al-Shami al-Asadi (1526- 1585) adalah seorang ilmuwan, as tronom, astrolog, ahli teknik, pe nemu, pembuat jam dinding dan jam tangan, serta ahli fisika dan matematika. Ilmuwan yang satu ini juga merupakan seorang ahli botani, ahli hewan, ahli obatobatan, hakim Islam, imam masjid, filsuf Muslim, teolog, dan guru madrasah.

Dia juga pernah mengarang lebih dari 90 buku dengan berbagai subjek yang mencakup astronomi, astrologi, jam, teknik, matematika, mekanik, dan optik folosofi. Namun, hanya 24 buku dari karya-karyanya yang masih bertahan. Dia dihormati pada era Kekhalifahan Turki Usmani. Khalifah kerajaan Islam yang paling disegani pada eranya itu didaulat sebagai ilmuwan terbaik dalam peradaban.

Salah satu bukunya, Al-Turuq al-samiyya fi al-alat al-ruhaniyya ( The Sublime Methods of Spiritual Machines) yang ditulis tahun 1551 M, menjelaskan kerja mesin uap air bersifat elementer dan turbin uap air, mendahului penemuan terkenal lainnya tentang mesin uap air karya Giovanni Branca pada 1629.