Selasa, 28 Juli 2009

Sabar lan Tawakal

Ing wong urip puniku, aja nganggo ambeg kang tetelu, anganggoa rereh ririh ngati-ati, den kawangwang barang laku, Den Waskitha solahing wong (Gambuh : 9)
Orang hidup itu, jangan memiliki sifat tiga itu (Adigang, Adigung & adiguna). Gunakanlah Rereh, Ririh, ngati-ati (sabar, cermat, dan hati-hati). Sadarlah terhadap apa yang engkau kerjakan. Dan bijaksanalah terhadap orang lain

Hidup ini menyisakan banyak hal menyedihkan disamping juga menyediakan sesuatu yang menyenangkan. Mungkin tak pernah ada keinginan kita untuk memperoleh kesedihan, namun apalah daya kita karena hal ini merupakan bagian dari satu paket hidup dan kehidupan itu sendiri.
Semoga semua dari kita ini masih diberikan kemampuan tuk selalu pasrah dan tawakal menghadapinya. Sehingga pada titik akhir nanti bisa mendapatkan kelulusan dalam ujian tentang kesabaran kita.

Karena telah dijadikan ketentuan tentang Kekuasaan Tuhan, maka segala sesuatu yang menimpa diri kita hendaknya disikapi secara bijak. Hanya Allah lah, Cuma Tuhan lah yang bakal memutuskan tentang keadaan apakah saat ini kita layak mendapatkan kegembiraan atau kesedihan dan disaat keduanya mendatangi hidup kita.
Cara pandang ini bukan saja sebatas berfikir tentang hitam dan putih, tetapi dari sini dituntut bagaimana kita sebagai umatNYA mampu menempatkan diri sebaik-baiknya dalam berbagai keadaan dengan tetap memegang keyakinan tentang kekuatan tersembunyi yang akan mengarahkan jalan kita menuju kearah yang lebih baik.
Belajar bersikap wajar, tanpa mengabaikan keberadaan emosi. Boleh sedih, diijinkan kesewa, diperkenankan marah dan kesal, tetapi disinilah tuntutan untuk selalu ingat batas tentang kewajaran menuruti emosi.
Simple, Tidak Merugikan makhluk lain.

Sikap sabar mungkin akan lebih kita tumpukan pada kaki bukan pada kepala. Kita tahu tentang keadaan buruk yang sedang kita alami, namun hal itu semoga jangan menjadi alasan kita untuk berjalan melangkah mundur. Menggunakan kaki kita untuk selalu mampu dan kuat menopang beban yang ada.
Dengan sabarpun sebenarnya mengajarkan kepada kita tuk selalu belajar lebih melapangkan dada yang telah mulai menyempit karena tekanan emosi, pikiran dan jiwa. Berusaha melonggarkan diri pada beban yang menimpa dengan lebih menata ulang kemauan keras yang tlah dikaruniaiNYA. Karena kalau mau, bukankah sebenarnya kita telah memiliki juga kesanggupan untuk berhadapan dengan kesulitan sebagai cerminan kebesaran jiwa kematangan pikir dan ketabahan hati.

Melawan kesulitan sesungguhnya juga merupakan ‘pelajaran gratis’ yang diberikan kehidupan karena kita “dipaksa” untuk mencari pengetahuan yang belum terbuka jalan sebelumnya. Berharap kita pun mampu menjadi insan yang terhormat disisiNYA karena hakikat nilai kesulitan yang telah mampu kita pecahkan. Bukankah Tuhan pun pernah janjikan pada kita semua tentang jaminan kegembiraanNYA.

Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar
Dan sebenarnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas
(QS. Yusuf : 110 dan QS. Az Zumar :10)


Takutlah pada keburukan yang muncul dari tempat baik, dan berharaplah kebaikan dari tempat yang buruk.
Sebab bisa jadi kehidupan ini ada karena adanya permintaan untuk mati, dan tidak menutup kemungkinan apabila kematian itu sendiri terjadi karena harapan untuk tetap bisa hidup.
Kesemuanya itu akhirnya tak jarang memunculkan rasa nyaman yang berasal dari rasa takut.

1 komentar:

  1. aslammualaikum......


    pakbar na.............

    klik ling ini ia.........



    http://www.BikinDuit.com/affiliate/


    http://www.usahaweb.com/42697.html

    http://feedburner.google.com/fb/a/mailconfirm?k=2kRfEfklWTQmHxQIUHMkOL9rdC0http://www.aweber.com/z/c/?zzw3cnb65q2vno9v...0xva23c7q2334

    ...http://perfspot.com/d.asp?i=A1933EF2-13DB-4D93-BADD-340C733ABB37

    http://www.aweber.com/z/r/?7OyMTByctCysbOwsnIystGa0TGxMHGwcnA==

    http://www.dominatingniches.com/?hop=imbuzz

    http://perfspot.com/u.asp?e=jn%5Fgento%40yahoo%2Ecom

    http://dating.desktopdating.net/profile/subconfirm.php?id=98m540gfmu&sc=6606dfd

    BalasHapus