Senin, 29 Juni 2009

DEMI MAKNA “.......”

Assalamu’alaikum wr. wb.


DEMI MAKNA “.......”


Tutur kataku nan bijaksana
membuat semuanya terpana
raut wajahku yang merona
memancarkan sejuta pesona

Menyeruak sebuah renjana
agar akhlak tetap terbina
supaya fikir lebih mengena
walau entah mesti ke mana

Sebagai insan makhluk fana
manusia dhoif yang hina dina
ku rindu tuk menapakki mina
ruku sujudku yang perdana

Robbana dholamna anfusana
wa illam taghfirlana watarhamna
lanakunanna minal khosirina
robbij’al hadza baladan amina

Kuemban amanah sebuah rencana
yang membuat ku harus berkelana
mengenyam asa nun jauh di sana
meski ku harus ke negeri china

Di saat kini kian penuh warna
ku tak ingin hidupku terlena
kekhawatiranku semoga sirna
ditemani senandung lagu rihanna

Meski kurasakan hangatnya sauna
keindahan hamparan saujana
namun ku ingin elok berbusana
moga terhindar bermacam bencana

Ku harap tiada lagi gerhana
yang membuatku jadi merana
diriku kan sehat penuh stamina
mereguk bahagianya suasana

Kuemban titipan sederhana
menggapai sebuah lencana
untuk bekal di singgasana
berkiprah di naungan istana

Kelak kubawa ilmu dalam bejana
tuk menjadi manusia berguna
meski ku tak bisa sempurna
namun ku ingin hajatku terlaksana

Ilahi robbi anta maulana
Ijinkan langkah ke mitra pertamina
disambut alunan merdunya rebana
merengkuh cinta-Mu ya robbana

(Ustadz Awa Motivator Cinta)

Created : 23 Mei 2009

Tulisan alakadarnya ini dibuat hari ini sebagai pengiring untuk seorang rekan yang mengenyam ilmu di negeri orang.

Mudah2 bermanfaat.

Wassalamu’alaikum. wr. wb.

IH... NARKOTIKA

Assalamu’alaikum wr. wb.


IH... NARKOTIKA


Ekstasi sabu putauw bikin celaka
hati dan mental bobrok seketika
depresi, apatis dan hilang logika
semua karena ulah psikotropika

Otot, jantung, ginjal jadi berduka
kelainan hormon dan pucat muka
bukanlah lagi jadi cerita langka
stress bunuh diri di rel perumka

Hidup penuh dengan romantika
namun tinggal bukan di antartika
meski sesak dengan problematika
muncul solusi yang segera peka

Hidup bukan sekedar mereka-reka
atupun prinsip jika dan hanya jika
bukanlah pula sekedar menerka
namun penuh dengan matematika

Heroin kokain ganja bikin terluka
lebih indah jika merawat angsoka
menelan misro dan kripik nangka
kue kuping gajah ataupun bika

Mabuk teler menjadikan tersangka
melanggar rambu, hukum dan marka
walau mengemis mengajukan suaka
namun nasib kan seperti sosok miska

Saat tumbuh kuat sebagai jejaka
banyak orang yang menaruh suka
lingkungan berubah menjadi murka
hidup merana jadi anak durhaka

Ketika menempuh ke alam baka
sengsara terjerumus api neraka
hangus terbakar bara setrika
bergulir tanpa terbatas jangka

Saat kesempatan masih terbuka
tepiskan murung meraih jenaka
semangat tegak laksana sangsaka
kibar indah seperti saat pramuka

Jadikan iman takwa sebagai pusaka
dosa dan noda senantiasa diseka
syukur sabar berbekal mahardika
berserah pada-Nya laksana boneka

Indahnya zikir di bawah malaka
memandang langit dihiasi kartika
angin sepoi-sepoi dekat cempaka
meresap sealunan harmonika

Ya Allah, tsabbit qolbi ‘ala dinika
ampuni dosa hamba pra dan paska
anugerah-Mu tak terbatas angka
ya robbi syukron ‘ala ni’matika

(Ustadz Awa Motivator Cinta)

Created : 24 Mei 2009


Tulisan alakadarnya ini dibuat pagi hari ini khususnya untuk Forum Pemuda Anti Narkoba, sebagai nasehat dalam rangka membantu mencerahkan hati para pecandu narkoba. Mudah2 terbuka mata & hatinya untuk kembali ke jalan yang benar.

Mudah2 bermanfaat. Dapat dijadikan ibroh (pelajaran) bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Nasehat Kepada Suami

Dalam khutbah haji wada’ Rasulullah berpesan kepada umatnya tentang banyak hal. Salah satunya adalah mengenai hidup berumah tangga. Rasulullah saw berpesan:

“Ingatlah, berilah pesan yang baik terhadap istri kalian. Sesungguhnya mereka memerlukan perlindunganmu. Sedikitpun kamu jangan berbuat kejam kepada mereka. Janganlah berbuat sesuatu yang melampaui batas kepada mereka, kecuali telah nyata bahwa mereka melakukan kejahatan. Jika memang mereka melakukan kejahatan, janganlah kamu menemui mereka di tempat tidur. Jika engkau telah memisahkan mereka dari tempat tidurmu, mereka masih tidak merasa bersalah, maka pukullah mereka dengan pukulan yang ringan yang tidak melukai. Bila mereka taat, janganlah berlaku keras terhadap mereka.”

“Ingatlah, sesungguhnya istrimu mempunyai hak terhadap kalian para suami. Hak kalian terhadap istrinya adalah melarang mereka mengizinkan masuk seseorang yang tidak kamu sukai kedalam kamarmu dan tidak mengizinkan masuk orang yang tidak kamu sukai ke dalam rumahmu. Hak mereka atas kamu adalah kamu pergauli mereka dengan cara yang baik, tidak memukul mukanya, tidak boleh menjelek-jelekkannya dan memenuhi segala kebutuhan mereka terutama makanan dan pakaian serta tidak boleh mendiamkannya kecuali di dalam rumah.” (HR Abu Daud dan At Tirmidzi)


Dalam kesempatan lain Rasulullah saw bersabda, “Ingatlah, orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik budi pekertinya. Orang yang paling baik budi pekertinya adalah yang paling baik perlakuannya terhadap istrinya” (HR At Tirmidzi)

“Janganlah seorang mukmin memarahi istrinya ataupun seorang wanita beriman. Jika tidak suka terhadap salah satu sifatnya, maka pasti ada sifat lainnya yang menyenangkan. Dunia ini adalah suatu kesenangan yang sementara, dan sebaik-baik kesenangan di dunia adalah wanita yang shaleh” (HR Muslim)

CERITA CINTA

CERITA CINTA


Ketika hati tak bisa berdusta
bibir tak mampu lagi tuk berkata
tak jua mampu terelakkan mata
semua diserang dengan pukul rata

Sosok itu tak memandang harta
ia tak lagi menghiraukan tahta
tepiskan lekuk-lekuk akan kasta
berjalan cuex walau beda strata

Meski ia kelihatan sepertinya buta
namun memadukan rama dan shinta
hanya menganggap adanya diri kita
serasa keindahannya di pantai kuta

Ia hadir membuat pikiran jadi tersita
rasa berdebar rindu meronta-ronta
tidur makan nasibnya terlunta-lunta
menyisakan rasa mengalunkan gita

Meski sesak bersama dalam kereta
hanya akrab dengan roti dan pasta
semua indah serasa suasana delta
tanpa hiraukan kejamnya ibu kota

Saat bersemi syarat kabar berita
menjejal berkutat goresan tinta
romantika rasa terfile dalam data
semua menghiasi beribu cerita

Namun ia bisa ternodai ulah nista
hanyut dalam lakon serta merta
bergulat bagaikan hewan melata
menggeliat manja bak sosok balita

Ketulusannya tembus relung derita
mesti dihujani radang dan kusta
bertubi hadir berjejal virus berjuta
Ia kan tetap kiprahnya sebagai duta

Saat digelitik bayangan nan jelita
ia kan segera hujamkan senjata
menjadi benteng pilar batu bata
sebab hitam putih kau dan beta

Ia tegak meski tertatih tuk menata
tepiskan noda melalui selekta
ajarakallahu fima a'thaita
wa baraka laka fima abqaita

Ku ingin selamanya jadi peserta
rasa tetap melekat sebagai pelita
allahumma la mani'a lima a'thaita
wala mu'thia lima mana'ta

Rasa kuabadikan laksana juwita
kelak melindungi sebagai gurita
membuahkan intan sebagai cipta
tuk lanjutkan perjuangan anggota

Rasa tak bergeming hingga tua renta
sebab bukan sekedar nafsu semata
namun anugrah Khalik alam semesta
tak terbatas dimensi waktu dan hasta

Ya Allah ya robbi, la ilaha illa anta
hanya pada-Mulah rasa itu kuminta
senandungnya selaras irama genta
di genggam-Mu rasa dan cita-cita

(Ustadz Awa Motivator Cinta)

Created : 25 Mei 2009


Tulisan alakadarnya ini dibuat hari ini sebagai jawaban atas pertanyaan : “APA ARTINYA CINTA?”, “BAGAIMANA TAFSIR CINTA?”, “BAGAIMANA SEBENARNYA SOSOK CINTA?”.

Dari setiap baitnya mudah2an dapat menambah referensi CINTA tentang :

1. Ketulusan Cinta
2. Strata Cinta
3. Keindahan Cinta
4. Pengaruh Cinta
5. Kebersamaan Cinta
6. Media Cinta
7. Kerapuhan & Penodaan Cinta
8. Ujian Cinta
9. Benteng Rumah Cinta
10.Ketegaran Cinta
11.Keabadian Cinta
12.Penerus Cinta
13.Dimensi Cinta
14.Zikir-zikir Cinta

Mudah2 bermanfaat.

Nasehat Kepada Istri

Suatu malam, Rasulullah saw pulang dari berdakwah dalam malam yang sudah larut, Khadijah rha menyambutnya dengan senyum dan menawarkan untuk menyiapkan makanan. Tiada sedikitpun rasa lelah ataupun kesal yang terpancar dari raut wajah Khadijah rha. Sambil menuggu Khadijah menyiapkan makan malamnya tersebut, Rasulullah saw kedatangan Jibril dan berkata: “Wahai Muhammad, sebentar lagi Khadijah akan membawakan makanan dan minuman untukmu. Ketika ia datang, sampaikan kepadanya salam dari Allah SWT dan dariku. Sampaikan kepadanya bahwa telah dibangunkan baginya di surga sebuah rumah dari permata, tidak ada hiruk pikuk dan rasa lelah disana.” (HR Bukhari)


Rasulullah bersabda, “Allah mencintai orang yang bangun shalat malam dan membangunkan istrinya. Jika istrinya enggan bangun, maka dipercikkan olehnya air ke muka istrinya dengan penuh kasih sayang. Demikian juga Allah mencintai orang yang bangun shalat malam dan membangunkan suaminya. Jika suaminya enggan bangun, maka dipercikkan olehnya air ke muka suaminya dengan penuh kasih sayang.” Allah berkata kepada para malaikatnya, “Wahai para malaikat-Ku, Saksikanlah! Mereka adalah termasuk dalam golongan hamba-hamba-Ku yang selalu mengingat-Ku. Kelak di hari kiamat aku tidak akan pernah melupakan dan membiarkan mereka.” (HR Abu Daud)

Dalam sebuah majelis Rasulullah saw menyampaikan sebuah pesan, “Ingatlah wahai sahabat-sahabatku, Apabila seorang istri selalu menjaga sholat lima waktunya, berpuasa dibulan ramadhan, mentaati suaminya, dan selalu menjaga dirinya disaat suaminya jauh, maka kelak di hari berhisab (akhirat) Allah akan berkata kepadanya, ‘Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai’” (HR Ahmad dan Nasa’i)


“Ya Allah, Anugerahkanlah kepadaku pasangan hidup dan anak-anak yang menjadi penyejuk hati bagiku dan jadikanlah kami teladan bagi hamba-hamba Engkau yang bertaqwa.” (QS Al Furqan [25]:74)

Beban Hidup

Seorang teman ingin bangkit dari keterpurukannya, tapi ia berkata, “Bebanku amat berat dipundakku sedangkan rintangan dan halangan selalu menghalangiku untuk melangkah. Apakah yang harus aku lakukan?”
Allah SWT berfirman di QS Al Baqarah [2]:214, “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (ujian) sebagaimana orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam ujian) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”

Rasulullah saw pernah menasehati para sahabatnya.“Cepat-cepatlah kalian mengerjakan amal-amal shaleh, karena akan terjadi bencana yang menyerupai malam yang gelap gulita, yaitu seseorang pada pagi hari dia beriman tetapi sore hari menjadi kafir, dia rela menukar agamanya (keimanannya) dengan sedikit keuntungan duniawi.” (HR Muslim)



Topik Minggu ini: "MENGANJURKAN BERBUAT BAIK DAN MENCEGAH BERBUAT MUNKAR"

Memberi Kualitas Pada Hati... Hidup Akan Berkualitas!!

Disini kita tidak akan membahas pentingnya pengenalan computer, belajar adobe photoshop, Corel Draw, Windows dll Namun yang kita bahas adalah kewajiban mempelajari ilmu agama.
Mengapa begitu penting! Karena dengan ilmu agama akan memberi arti lain dalam hidup, akan memberi setuhan tersendiri, dan akan memberi kualitas hidup yang lebih baik.
Mengapa begitu!, coba saja kita renungkan sebuah hadist yang sangat gamblang menyebutkan:
“Jika Allah menghendaki kebaikan pada seseorang, maka Dia akan memberi kemudahan memahami agama pada seseorang.” (HR. Bukhari)
Apa makna lain dari hadist ini! Berarti orang yang tidak mau belajar Islam, orang yang merasa tidak penting mengetahui Islam, orang yang malas bahkan tidak peduli dengan ilmu Islam dsb berarti bukan orang yang akan diberi kebaikan oleh Sang Pemilik Dunia ini.
Apa dengan arti “tidak diberi kebaikan” berarti, “Ahh nggak apa, kan pasti diberi kebaikan lain.” Mohon maaf! Pengertian itu salah! Karena jika tidak diberi kebaikan, berarti hidup kita nelangsa, rugi besar, banyak kesulitan, pedih rasanya, tidak tahu arah ketika berjalan, bingung menentukan arah, sulit menembus keyakinan, sangat pedih ketika jatuh, dunia terasa tidak adil, diri merasa paling rugi, putus harapan dsb dsb
Mengapa bisa demikian! Karena dia tidak bisa memberikan yang terbaik bagi hatinya, dia tidak mampu memberikan kualitas pada akal dan hatinya.
Apa dengan mempelajari ilmu agama saya akan sukses, hidup tenang? Semua masalah teratasi? Karir bagus? Rumah tangga tentram?...bukan begitu maksudnya!! Kalau begitu bagaimana donk!! Dunia ini kita pandang sama, kebahagiaan dan kepedihan selalu datang silih berganti dan itu adalah sunatullah! Satu karma yang tidak bisa kita elakan. Ketika kita memilki kualitas diri dengan ilmu Islam, tentu saja kita bisa menghadapi dunia ini dengan tegar dan mampu memberikan solusi terbaik dalam setiap permasalahan yang dihadapi!!
Memang tragis sekali ilmu Islam itu, dia tersisihkan dan tampaknya tidak punya tempat lagi, bahkan juga sudah tidak dipedulikan.Sejak kecil, dari mulai TK, SD, SMP, SMA, S1, S2, S3 ilmu agama yang diberikan di sekolah hanya satu mata pelajaran saja. Apakah ini cukup!!
Coba lihat saja, jika seorang anak bolos misalnya, saya yakin pasti gurunya akan telepon orang tuanya, dan orang tuanya pasti marah bukan main. Bahkan mungkin sampai mengacam anaknya kalau sekali lagi bolos, akan diambil play station nya atau uang jajan-nya dikurangi. Atau yang lebih ekstrim dikurung di kamarnya, atau jatah liburannya ke Disneyland Hongkong tahun ini terancam batal. Atau juga begini si ortu cari guru bahasa Inggris, kesana kemari karena malu anaknya yang baru 3 th belum bisa cas cis cus bahasa inggris, sedang anak temannya sudah pandai. Bahkan sudah bisa dikit2 main biola, organ. Atau begini, si anak ini malas belajar metode Kumon, kemudian diancam ortunya, “Kalau kamu malas. mau jadi apa nanti?? Dan berbagai cerita menarik lainnya. Tapi bagaimana kalau anak itu nggak bisa bacaAl-Quran, atau katakalah diri kita ini nggak tahu apa2 tentang Islam.Padahal film2 terbaru di 21 cineplex kapanpun waktunya pasti tidak akan terlewat, hanging out di starbuck dengan fasilitas WIFI berjam-jam pun ok ..Cuman kenapa kalau pergi ke masjid, ke toko buku sebentar cari buku2 islam, atau beli kaset ceramah, atau browsing di Starbuck nyari2 artikel Islam pastinya sangat mudah sekali dan apa kata dunia kalau kita tidak berkualitas dalam Islam!!
Jangan salahkan dunia jika kita sedih, susah, nelangsa, putus asa, tidak tentu arah, bingung dan lainnya. Karena kita tidak memberi kualitas pada hati dan akal kita.
Dan ternyata orang yang mau belajar agama itu adalah orang yang akan diangkat derajatnya oleh Allah seperti dalam firman-Nya:
“Allah akan meninggikan orang-orang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (QS.Al Mujadalah:11)

Semoga bermanfaat
Ustadz Ackmanz

NB: KAMI MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS TANGGAPAN, UCAPAN TERIMA KASIH, PENGALAMAN HIDUP DLL. MOHON MAAF, BAIKNYA DOAKAN SAJA KAMI AGAR KAMI BISA LEBIH BANYAK BERKARYA DALAM DAKWAH INI. UNTUK PERTANYAAN2 YANG BERKISAR TTG BAGAIMAN CARA WUDHU, MANDI JANABAH, CARA BACA QUR’AN, KAMI SARANKAN BUKA INTERNET, PERGI KE TOKO BUKU, CARI USTADZ TERDEKAT ATAU DATANG KE MASJID2 TERDEKAT YANG ADA PENGAJIANNYA. UNTUK URUSAN HUB (PACAR) MOHON MAAF, KAMI TIDAK AKAN MEMBALASNYA. BAGI YANG HENDAK SHARING DALAM MASALAH PELIK KAMI AKAN PRIORITASKAN DAN MOHON TIDAK DISINGKAT

Kisah Mujahid, Ulama dan Dermawan

Rasulullah bersabda, “Ada tiga golongan manusia yang pada hari kiamat dihadapkan kepada Allah SWT. Mereka dahulu ketika hidup di dunia adalah orang-orang yang terkemuka dalam hal harta, kedudukan dan Ilmu.

Yang pertama dihadapkan kepada Allah adalah seorang yang mati syahid di jalan Allah. Ketika hidup di dunia, ia ikut berperang di jalan Allah dan mati terbunuh. Setelah dihisab, Allah SWT berkata kepada malaikat-Nya, “Lemparkan ia ke neraka.” Hamba Syahid itu berkata, “Ya Allah aku dahulu berjuang dijalan Engkau hingga aku mati membela agama Engkau. Semua itu aku lakukan untuk mencari keridhaan Mu.” Para malaikat yang menjadi saksi berkata, “Dia berbohong ya Allah.” Allah SWT kemudian berkata, “Engkau dahulu ingin mati syahid agar manusia memujimu sebagai pahlawan yang gagah berani, sehingga orang-orang yang datang sesudah mu selalu memuji dan mengenang mu. Tidak ada tempat di surga bagi orang-orang yang riya.”

Yang kedua dihadapkan kepada Allah adalah seorang yang memiliki ilmu yang sangat tinggi. Seorang ulama pada zamannya. Ia selalu mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada manusia-manusia lainnya. Pengikutnya banyak dan ia amat disegani dan dihormati oleh para pengikutnya. Setelah dihisab, Allah SWT berkata kepada malaikat-Nya, “Lemparkan ia ke neraka.” Hamba yang ulama itu berkata, “Ya Allah aku dahulu mengajarkan ilmu yang bermanfaat bagi hamba-hamba Mu. Semua itu aku lakukan untuk mencari keridhaan-Mu.” Para malaikat yang menjadi saksi berkata, “Dia berbohong ya Allah.” Allah SWT kemudian berkata, “Engkau mengajarkan ilmu kepada manusia agar mereka memandangmu sebagai seorang ulama besar. Orang-orang mencium tanganmu, memuji dan mengenang mu.”

Yang ketiga dihadapkan kepada Allah adalah seorang yang sangat dermawan semasa hidupnya. Ia banyak menafkahkan hartanya di jalan Allah untuk membantu orang miskin, anak yatim, tempat ibadah, rumah-rumah pendidikan dan lain sebagainya. Ia sangat dikenal orang-orang pada masanya sebagai seorang dermawan dan sangat disegani. Setelah dihisab, Allah SWT berkata kepada malaikat-Nya, “Lemparkan ia ke neraka.” Hamba yang dermawan itu berkata, “Ya Allah aku dahulu banyak menafkahkan harta yang Engkau berikan dijalan-Mu. Semua itu aku lakukan untuk mencari keridhaan-Mu.” Para malaikat yang menjadi saksi berkata, “Dia berbohong ya Allah.” Allah SWT kemudian berkata, “Engkau menafkahkan hartamu agar engkau selalu dipuji dan dikenang sebagai seorang dermawan.”

Rasulullah melanjutkan, “Demikianlah ketiga-tiganya adalah ahli neraka. Allah memandang kepada hati kalian dalam setiap perbuatan.” (HR Bukhari)

“Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal sholeh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka lakukan dan mereka aman sentosa ditempat-tempat yang tinggi (dalam surga).” (QS Saba’ [34]:37)

Antara Facebook..The Wall…dan..Riya!!

Sepertinya judul diatas tidak ada hubungannya meskipun antara FB dan Wall sangat berkaitan erat. Tidak disebut FB kalau nggalk ada Wall-nya. Mungkin karena inilah kang Zuckerberg membuat Wall di FB agar lebih menarik. Tapi apa ada hubungannya dengan riya….??? Sebentar saya mau cerita dikit aza.
Sangat menarik sekali kalau kita baca wall seseorang dengan wall lainnya yang penuh warna. Dan ini tentu saja mengambarkan perilaku, derajat, aktifitas, umur, jabatan, hobby dan lainnya.
Terkadang ada yang menulis…”mau ke gym dulu…!!wah sebagai lelaki, langsung batin saya nyeletuk..wah pasti body nya yahud..ada yang menulis …Mau ke Plaza senayan dulu…mau dinning ama Mr.X…!! wow dalam hati saya pasti ini anak gaul. Ada juga yang menulis…Changgi Im coming!! Wah pasti ini orang yang suka traveling.
Kalau anak muda/mudi..mungkin juga cewe menulis begini..”Ur everythink to me…coz I love u so much…Honey where ru!!..aarrgghh I hate you….dalam hati saya berguman….ini lagi falling in love..atau cuman gaya aja punya pacar padahal lagi jomblo!!! Karena siapa yang tahu apa kegiatannya saat itu!!
Tapi yah begitulah tidak ada yang complaint, tidak ada yang akan tersinggung, dan mungkin saja tidak ada yang peduli. Tapi mungkin saja ada yang gatal ketika membaca wall yang berbunyi begini….arrghh…kerjaan numpuk strezz…yang baca mungkin langsung nyeletuk….emang gue pikirin!!!
Saya mau juga nulis di wall berkisar kegiatan sehari-hari…misalnya ketika saya ke bank ….Mau ke Bank….ngambil duit…ada yang nyetor..USD 7000 cihuuyyy.. …wah di hati saya seakan gembira banget..dalam hati saya bangga pasti the friends dalam daftar FB saya pasti baca..wah wah hebat si ackmanz ini duitnya banyak, sukses story deh.. Atau begini, saya bisa saja lagi ngopi di warteg dengan teman2 Satpam dekat rumah..tapi saya tulis di wall malam harinya…..Lagi ngopi di Coffe Bean…cappucinonya ueeannaakk tenan…
Tapi saya mengurungkan niat! Kenapa! Saya takut riya! Siapa riya itu!! Orang mana??
Riya adalah melakukan sesuatu sekedar ingin dilihat atau dinilai oleh orang lain, bukan ikhlas karena Allah. Jadi memamerkan semua kebaikan dia apapun bentuknya. Dalam perspektip nilai amal, Riya adalah sikap hati yang dapat menggugurkan amal seseorang yang menjalankan sesuatu tidak dengan keikhlasan,tetapi hanya karena ingin dilihat dan didengar orang. Riya disebut juga dengan Syirik Syughra (sirik kecil). Karena apa disebut sirik kecil?? Karena yang berhak sombong itu adalah Allah Swt. Dengan begitu ketika kita memamerkan suatuperbuatan, seakan-akan kita menantang Allah, karena di penguasa dunia ini….!!
Dalam satu hadist disebutkan:
“Sembunyikanlah kebaikan-kebaikanmu sebagiamana engkau menyembunyikan keburukan-keburukanmu, dan janganlah engkau kagum dengan amalan-amalanmu, sesungguhnya engkau tidak tahu apakah engkau termasuk orang yang celaka (masuk neraka) atau orang yang bahagia (masuk surga)”. (HR. Al-Baihaqi)
Apa saya salah nulis di wall ??, atau menempelkan foto2 kebentulan saya cakep, body yahud, atau pakaian saya yang..wah seksi bangeddhhh?
Tidak salah itu hak individual, hak pribadi, bahkan tidak ada yang akan peduli!!
Cuman mari kita gambarkan begini, jika kita biarkan semak belukar itu tidak di pangkas apakah akan terus membesar dan melembar??..iya dunk!! Bagaimana jika riya itu tidak kita tebas dalam hati…apakah akan membesar dan pastinya sulit akan ditebas karena sudah merambat kesana kemari!! Kalau saya mamerkan sesuatu meskipun kecil, apakah nanti tidak menjalar kemana-mana termasuk ke dalam kegiatan ibadah, kehidupan dll?? Pastinya akan begitu karena terbiasa melakukan itu akhirnya biasa.
Penyembuhannya terdapat dua tingkat. Pertama, menghilangkan sampai akar-akarnya dan kedua, mencegah akibat-akibat buruk yang muncul dari penyakit riya ketika melakukan ibadah atau aktifitas lainnya.
Hadist lainnya menyebutkan:
”Tujuh golongan yang berada dibawah naungan Allah pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan Allah, Imam yang adil, dan seorang yang bersedekah lalu dia menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari Muslim)
Jadi apa yang harus saya tulis di wall…yah sekali lagi tidak ada yang keberatan anda menulis apapun…kan ini sekedar ngobrol ringan aja. Tapi karena kita ini dibawah lingkup Al-Qur’an Pelitaku, kan banyak sekali tulisan yang mendatangkan rahmat sekaligus menuai pahala. Misalnya? Jika saya terjebak macet misalnya di tol, terus saya tulis..bro..sis..jgn lewat tol dalem kota macet bangeeddhhh..apakah itu tidak manfaat? Berpahala lagi. Atau misalnya saya tulis kebetulan saya baca salah satu buku karangan Imam Syafi’i..Ilmu itu cahaya dia tidak akan bertempat di hati yang penuh maksiat. Apakah yang membacanya tidak tergugah? Atau menyitir salah satu ayat Qur’an hadist, kata2 hikmah dan masih banyak lagi kalau mau nyari. Manfaat kan? Menuai pahala lagi karena akan mengungah orang yang membacanya.
Apa nggak riya juga kalau nulis2 kayak diatas kayaknya kamu sok alim, jaim??wah kalaupun disebut riya, banyak manfaat kan kalau dibaca orang kan!! Coba kalau sudah riya terus kata2 nya tidak ada manfaat lagi , apa kata dunia??
Semoga bermanfaat

Wassalam

Ustadz Ackmanz

MERAIH KASIH

Assalamu'alaikum wr. wb.


MERAIH KASIH


Wangi menyengat teriring kulit bersih
lekuk meliuk nampak seronok tak rapih
menyembul isi berwujud pualam putih
bentuk tubuh kian terbuka tak bertapih

Bibir indahnya berdesir mengucap lirih
mengedip menggoda melambai fasih
kemanjaan menggeliat terasakan gurih
membuat tatapan tertuju tanpa beralih

Tak ada iman kesendirian terasa sedih
himpitan kehampaan kian terasa pedih
desak kobaran gelora nafsu mendidih
tuk ciptakan perbuatan desah merintih

Menjanjikan pergulatan saling menindih
semburkan lahar dari kantong kemih
mengejar debar untuk menabur benih
bercengkrama berguling hingga letih

Perhelatan dosa dan nista kian menagih
dianggap indah meski menyisakan perih
mengoyak liar kehormatan pun disembelih
wallahu a’lamu biman dhalla ‘an sabilih

Bila cinta dan cita ingin bening dan jernih
bentengi perasaan yang terus bermalih
kobarkan niat untuk terikat dengan gigih
kan terucap qabiltu nikaha..... ila akhirih

Akad pertalian terasa syahdu di atas galih
diiringi alunan merdu senandung kawih
tertancap niat tuk satu hati dan beragih
suka duka dan niat ikhlas selalu dikarih

Saat perjalanan biduk terpercik selisih
kembali jua kepada Al-Qur’an dan fikih
ketika masing-masing memegang dalih
berbijak musyawarah demi menuju tarjih

Ya Allah, ketika bersama jauh dari sugih
hidup bersahaja pendapatan pun tak lebih
ku nikmati keindahan tetap bisa menyirih
dengan ridho sabar tak menuntut pamrih

Kuingin saling mengerti dan terus berlatih
agar bahteraku tidak menimbulkan sapih
terhindar dari benci curiga dan rasa risih
kurasakan kebahagiaan tanpa ada sulih

Kugapai mawadah warohmah lewat jerih
tak ada mutiara hasanah yang tersisih
meski irama derap langkah tertatih-tatih
namun ku semangat menunaikan patih

Ya Allah Robb Yang Maha Pengasih
Engkaulah Tuhan tak pernah salah pilih
mandzal ladzi yasyfa’u ‘indahu illa biidznih
Maha Rohim-Mu di akhirat pasti kupanggih

Jadikanlah hamba dan keturunan sholih
allahumma sholli wasallim wabarik ‘alaih
wa ‘ala alihi washohbih
harapan dan keyakinan pun dapat kuraih

La ilaha illallah wa bi`izzatih
wa bihaqqil arsy wa`azhamatih
wa bihaqqil kursi wa sa`atih
wa bihaqqil qalami wa jariyatih

wa bihaqqil lauhi wa hafazhatih
wa bihaqqil mizani wa khifatih
wa bihaqqish shirathi wa riqqatih
wa bihaqqi Jibril wa amanatih

wa bihaqqi Ridhwan wa jannatih
wa bihaqqi Malik wa zabaniyatih
wa bihaqqi Mikail wa syafaqatih
wa bihaqqi Israfil wa nafkhatih

wa bihaqqi `Izrail wa qabdhatih
wa bihaqqi Adam wa shafwatih
wa bihaqqi Syu`aib wa nubuwwatih
wa bihaqqi Nuh wa safinatih

wa bihaqqi Ibrahim wa khullatih
wa bihaqqi Ishaq wa diyanatih
wa bihaqqi Isma`il wa fidyatih
wa bihaqqi Yusuf wa ghurbatih

Saat mahligaiku menuaikan serpih
kuingin ridho-Mu tuk kembali pulih
birrahmatillahi wabi’aunihi fi sabilih
ruku’ sujud mengiringiku bertasbih

(Ustadz Awa Motivator Cinta)

Created : 29 Mei 2009


Tulisan alakadarnya ini dibuat sebagai jawaban atas pertanyaan : “APA Tulisan alakadarnya ini dibuat sebagai jawaban atas pertanyaan : “APA ARTINYA KASIH?”, “BAGAIMANA MAKNA MENGASIHI & DIKASIHI?”.

Mudah-mudahan bermanfaat.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Merangkul Al-Qur’an….The World is Mine!!! (Part One)

Sekapur Sirih
Saya bertanya pada seorang pemuda selepas shalat di masjid, “ Ente percaya nggak kalau Qur’an itu mukjizat? eeh, bener kagak, kalau Qur’an itu bakal ngebahagiain elo? Reaksi si pemuda mungkin bermacam-macam. Mungkin marah, mungkin biasa saja atau tidak bereaksi sama sekali, atau mungkin kaget.
Kita ambil saja reaksi si pemuda ini marah, kira-kira jawabannya seperti ini “ Bapak ini siapa sih! orang Islam bukan? Tahu nggak pak, Qur’an itu kalamullah, kalau bapak mau bahagia dunia akhirat, bapak harus menjadikan Qur’an sebagi imam, sebagai pertunjuk, sebagai hudan, masa bapak nggak percaya sih, kualat loh pak”
Karena terlihat sudah spaneng, saya cepat-cepat minta maaf, “ Maaf deh mas, maklum GAPIS!! Apa tuh! Kata si pemuda masih marah !! Ooh itu, itu singkatan saya sendiri alias gagap Islam.”
Saya bertanya lagi, “ Pingin tuh Qur’an jadi pelita alias jadi motivator dalam hidup ane, coba deh mas bagi informasi, gimana caranya,”
Mulai si pemuda mulai kebingungan menjawabnya, “ Coba deh bapak tanya ke Imam masjid, soalnya saya harus buru-buru pulang.” Ntar dulu mas, dari mana tahunya kalau Al-Qur’an itu mukjizat? Bisa ngebahagiain saya, bisa jadi petunjuk ke jalan yang benar, minimal untuk hidup ane deh? Apa buktinya kalau Qur’an itu akan menjadikan selamat dan bahagia kalau kita mau mengikutinya? Tolong deh ajarin aku mas? Please mas..
Si pemuda terdiam, saya tanya lagi, “Emang ente sudah bisa baca Al-Qur’an?” kalau jawabanya belum, saya pasti akan bilang begini, “ Dari mana anda tahu bahwa Al-Qur’an itu mukjizat? dan Qur’an itu bisa menyelamatkan sekaligus memberi kebahagiaan bagi kita? Sedangkan anda belum bisa baca Al-Qur’an? Si pemuda mungkin jawabannya begini, “Loh semua orang bilang begitu kok?” atau begini, “ Kata ustadz saya atau kata guru ngaji, atau kata bokap gue, kata engkong gue..atau yang lebih cunihin lagi, kata calon gue??

Reaksi Kita
Bagaimana reaksi kita mendengar jawaban diatas, kaget! marah! biasa aja tuh! atau nggak tahu! Atau begini, “Bagaimana anda tahu Qur’an itu the way of life? anda mungkin sudah bisa membacanya, tapi bisa nggak mengartikan Al-Qur’an?? Apakah anda bisa menafsirkan Al-Qur’an? sedangkan anda mengartikannya aja tidak bisa? Apakah anda bisa merenung makna Al-Qur’an sedang menafsirkannya saja tidak bisa! Begaimana anda bisa merangkul Al-Qur’an, sedangkan anda saja tidak bisa berkomunikasi dengannya!! Dan terakhir bagaimana Al-Qur’an akan membahagiakan anda sedangkan anda tidak mencoba merangkulnya! anda tidak mencoba menarik perhatian Al-Qur’an agar dia masuk kedalam kehidupan anda!! Yang paling sulit lagi kalau ditanya bagaimana kita bisa mengaplikasikan Qur’an dalam kehidupan keseharian kita, kalau cuman bisa baca, tapi tidak berusaha cari tahu!!
"Saya tahu artinya kok! Kan sudah banyak terjemah Al-Qur’an! Tinggal baca aja kan..beres!!"
ok kalau begitu, tapi apa mungkin saya bisa menikmati alur cerita dan gaya bahasa buku-buku Shakespeare, sedangkan yang saya baca cuman terjemah Indonesia!! Jangan sebut saya menikmati keindahan bahasa yang dipakai oleh akang Shekespeare dong kalau saya hanya bisa membaca terjemahan nya saja.
Kalau anda cukup puas dengan membaca terjemah Al-Qur’an saja misalnya, maaf ya bro/sis berarti kita belum bisa menikmati keindahan bahasa Al-Qur’an. Kalau kita belum bisa menikmati keindahan Al-Qur’an berarti kita belum atau tidak yakin akan mukjizatnya Al-Qur’an. Apalagi menjadikan Qur’an sebagai sumber inspirasi, sebagai motivator, atau yang lebih keren lagi bagaimana mungkin menjadi sumber bahagia!!
Mana mungkin ada keyakinan bahwa Qur’an akan bisa membahagiakan kita!, Mana mungkin Qur’an akan menjadi penyelamat !, mana mungkin Qur’an menjadi solusi dalam setiap permasalahan?
Karena selama ini, keyakinan yang ada dalam benak kita, hanya menurut, sekali lagi hanya menurut orang, menurut khotib jum’at, menurut guru ngaji, ustadz , kyai dll kita sendiri belum bisa membuktikannya. Jadi wajar saja kita jauh dari harapan kita sendiri, kita yakin akan mukjizat Qur’an, namun sayang sekali keyakinan itu tidak bisa kita selidiki lebih lanjut.

Apa Salah Cuman Baca Terjemah!!
"Apa salah kalau nggak tahu artinya, tapi saya baca terus kok tiap hari?? Tidak salah silahkan, membacanya pun berpahala seperti yang terdapat dalam sebuah hadist:

"Bacalah Al-Qur`an!, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai syafaat (penolong) bagi yang membacanya.” (HR Muslim)

Begitu besar pahala orang yang membaca Al-Qur’an dan kita temukan banyak hadist lainnya yang memberi anjuran agar terus membaca Al-Qur’an.
Cuman begini bro/sis yang saya maksud, apakah dengan hanya sekedar membaca..enk..ink..enk..anda sudah dianggap menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup? Apakah dengan begitu Qur’an sudah mau berteman dengan anda? Apakah Qur’an sudah mulai tertarik dengan anda? Apakah Qur’an mau membuka diri dan memberi solusi terhadap semua permasalahan anda?
Padahal jelas sekali Al-Qur’an menyebutkan:
“Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tidak memikulnya (tidak tahu maksdunya) adalah seperti keledai yang membawa Kitab-Kitab yang tebal….. “ (QS. Al-Jumuah: 5)

Kalau menurut peribahasa sunda, seperti monyet ngagulung kalapa (monyet yang selalu bawa kelapa) si monyet tahu di dalam kelapa ini ada air dan kulit yang enak, tapi dia tidak tahu cara membukanya. Akhirnya kemanapun dia pergi kelapa itu dia bawa terus.
Memang benar Qur’an selalu kita baca,...wah seperti saya sendiri. Apalagi kalau hati sedang gundah gulana, pedih, sakit hati, merana, terpuruk..pasti saya seringmembacanya karena pasti membuat hati tenang. Apalagi kalau datang bulan ramadhan..pasti deh setiap malam, setiap waktu saya baca.
Cuman itu saja!! Iyah.saya cuman bisa begitu…!!
Jadi 24 jam anda hidup, dikalikan dengan usia, berarti dikit bangedh berkonsultasi dengan Qur’an! Sedikit sekali bercengkrama dengan Al-Qur’an!!
Kalau begitu pantas saja Qur’an tidak mau atau tidak sudi mendekatimu…..!!
Pantas saja setiap masalah yang kamu hadapi meskipun kamu sering membacanya..yah cuman dapat tenang saja hati…tapi solusi!!! Yah nggak ada!!
Jadi gimana donk…tadz..!! Aq harus gimana!! Gimana caranya!!

To be continued

Tandai Belum Dibaca | Hapus

Merangkul Al-Qur’an….The World is Mine!!! (Part Two)

Bagiamana Caranya Dunk….!!!
(Kebetulan yang nanya cewe)..Eehh Sista… dari TK, SD, SMP, SMA S1, S2,S3 bahasa inggris, fisika dll pasti selalu ada kan, apalagi kamu tahu fungsi dan manfaatnya. Kamu malu kan kalau nggak bisa windows! Malu kan kalau nggak bisa bahasa inggris, kan kamu tahu kalau bahasa Inggris faktor diterimanya di perusahaan kan! Atau kamu pasti deh maksa-maksain belajar akutansi, atau ikut2an seminar dengan Kang Mario Teguh! Ada di TV pun kayaknya rela banget melototinya! Seminar di Bali pun kamu pasti terbang kesana! Kamu maksain kan belajar Microsoft office! Kan mana mungkin kamu melamar di perusahaan IT tapi kagak bisa Office? Waktu sekolah/kuliah..wah suka nggak suka, boring atau nggak, tetep aja saya harus masuk kelas, dari sejak TK sampai kuliah. Waktu ujian..wah maksain deh begadang..masuk perpustakaan lagi nyari2 buku untuk bikin makalah. Maksain ngapal rumus aritmetika karena kalau nggak lulus pasti nggak naik kelas dan pastinya malu donk ama teman2 kalau ngga naik!! Dan berpuluh kegiatan lainnya.
Masalah tempat…wah dimanapun saya datang deh…kan sayang dah bayar uang sekolah…sayang kan dan bayar les bahasa inggris kalau nggak masuk…hujan deras..wah kan ada mobil/paying/busyway…dan puluhan pernyataan lainnya.
Artinya semuanya mudah kita lakukan karena kita tahu fungsi dan peranan apa yang kita lakukan.
Kalau begitu mengapa harus tanya saya apa yang harus anda lakukan untuk mengenal Al-Qur’an!! Kenapa anda bingung kemana mencari kebahagiaan hidup bersama Al-Qur’an??kenapa anda tidak tahu?? Dan mengapa anda merasa sulit mencari, mengejar, berusaha, mempelajari Al-Qur’an!!
Sedangkan kegiatan yang lebih dari itu anda bisa lakukan? Eehhh sista kata saya…” Sumpeh deh kalo yang mati tuh kagak ada yang dibacein puisi, semuanya dibacein Qur’an…you juga kan waktu lahir dan langsung di adzanin..!
Kenapa anda tidak mempelajari Al-Qur’an seperti halnya anda belajar bahasa Inggris, windows, Microsoft office,? Akutansi? Manajemen perusahaan? Atau seperti anda berdiam berjam-jam di perpustakaan ketika anda membuat makalah/tesis? Kenapa sulit mendatanginya padahal dengan mudah anda pergi ke Bali hanya untuk ikut partisipasi bersama Akang Tung Sem Waringin? Kenapa hujan dan jarak membuat enggan mempelajari Al-Qur’an padahal macet atau hujanpun tidak masalah ketika anda merasa sayang kalau absent private English di Jakarta Utara?? Dan sebagainya.
Pantas kan anda hanya dan sekali lagi hanya percaya saja bahwa Al-Qur’an itu pembawa bahagia dan kenikmatan…tapi anda sendiri tidak menyakininya…karena anda tidak mau bersusah payah mempelajarinya seperti halnya kepayahan anda mencari pekerjaan, belajar di sekolah, dll

Its jUst sToRY
Coba kira-kira enak nggak kalau kita membaca cerita di bawah ini:
“Mas, cepat donk shalat dhuha! Pokoknya aku nggak mau ketinggalan pengajian di masjid sunda kelapa. Sayang sekali. Suaminya menjawab. Sabar yah kan kita pake BMW. Mas, macet loh dijalan.. yuk kita pagi-pagi aja datangnya Ok kata suaminya.
Malam harinya sang istri melihat suaminya belum bangun tahajud, Mas bangun..kok gitu sih..malam tadi mas nggak baca Qur’an, sekarang malah ngak tahajud!! Mamih nggak suka loh gitu mas!! Aduh mih, bukan apa-apa, capek sekali, pulang dari kantor, mas langsung ke masjid di senayan, ada ustadz yang memberikan ceramah tentang manajemen Qur’an, jadi terlambat pulang malam tadi.”
Kebetulan mereka mempunyai 2 orang anak wanita dan pria. Karena Al-Qur’an itu menjadi bagian dari gaya hidup mereka dan inilah yang terjadi ketika anak perempuanya satu ketika malas membaca Al-Qur’an,”
Sang Ayah marah pada anak perempuanya,” Santi, kalau sehari saja papi ngak liat kamu baca setengah juz saja, umrahnya papi batalin bulan depan dengan Amani Travel (sori yah iklan dikit) .
” Si ibunya menambahkan lagi, “ Iyah tuh, kalau mami lihat kamu ngak buka-buka tafsir lagi, pokoknya mami nggak akan beliin bensin BMW kamu lagi.
” Adiknya ikut nyeletuk, Iya tuh mi, aku lihat dia cuman baca selembar aja, padahal aku dah 2 juz bacanya,”
Coba kita bayangkan, apakah tidak mungkin anak-anak seperti ini akan mengengam dunia? Apakah keluarga ini akan terpuruk dalam dunia? Apakah pantas keluarga ini bersinar hidupnya penuh kebahagiaan kelak? Apakah tidak mungkin kesuksesan mengiringi kemanapun mereka melangkah? Apakah mungkin kehidupan keluarga ini carut marut? Ditimpa kesulitan? Patutkah orang tuanya mendapat ketenangan? sampai matipun kedua anaknya akan selalu mendoakan mereka.
Ssiapa mereka? Mereka adalah ahlul Qur’an, para pengikut dan pengkaji Al-Qur’an, Sejak dini, hati dan akal mereka sudah dilekatkan pada satu buku milik penguasa Bumi dan langit.
Pantaskah kalau mereka mengatakan, “The World is mine….How about Your World????”

Semoga Bermafaat
Wa alaikum Salam Warahmatullahi Wa barakatuhu

Ustadz Ackman

Tandai Belum Dibaca | Hapus

OH... JODOH

OH... JODOH

Semua makhluk diciptakan Alloh
insan dari turob, nuthfah lalu alaqoh
dari segumpal darah lalu mudhghoh
ditentukan qadla ditiupkannya roh

Ya Allah, min ayyi syai’in khalaqoh
min nuthfatin khalaqahu faqoddaroh
limpahi mahabbah melalui shibghoh
diberi pasangan untuk saling geroh

Dikaruniai teman saling berseloroh
diberi amanah tuk memiliki kabogoh
rasa mesra manja saling meloloh
jodoh tergariskan walau masih adoh

Berharap mimpi menjelma hadhiroh
mendapatkan sosok indah humairoh
seyum tawa riang oh... subhanalloh
menjalin cinta kasih kuat tak roboh

Bila menolak nikmat berkata emoh
adalah perbuatan manusia bodoh
hindari perilaku yang tak senonoh
yang dapat menuai hina cemooh

Kan jadi benalu bila berbuat odoh
mendesah nafsu bermuhasaqoh
harga diri kehormatanpun digoroh
jauhkan rizki karena sudah diho’oh

Perbanyak majlis ta’lim dan halaqoh
hablum minannas hablum minalloh
tunaikan zakat menyisihkan separoh
tobat jauhi syirik dan bershadaqoh

Sebelum ku kembali ke rohmatulloh
ingin kugayuh cinta sebelum haqqoh
balil insanu ‘ala nafsihi bashiroh
walau alqo ma’adziroh

Wujuhuy yaumaidzin nadliroh
ila robbiha nadliroh
wa wujuhuy yaumaidzim basiroh
tadhunnu ayyuf’ala biha faqiroh

Do’a dan yakinku tuk mukhobaroh
fiddini waddunya wal akhiroh
kini kubersaksi la ilaha illalloh
muhammadur rasululloh

Kebahagiaan kureguk di raudloh
suci dan murni kembali ke khittoh
tiap saat kulafadzkan sedikit suroh
meski mulut kering mencapai koroh

Ya Allah, tancapkanlah aku ghiroh
tuk menggapai cinta munawwaroh
dilandasi iman laksana masithoh
meniti mahligai yang tegar kokoh

(Ustadz Awa Motivator Cinta)

Created : 30 Mei 2009


Tulisan alakadarnya ini dibuat sebagai jawaban atas pertanyaan tentang JODOH.
____________

Mudah2 bermanfaat dan dapat dijadikan referensi tentang :

- Penciptaan manusia
- Ketentuan teman hidup (jodoh)
- Pengharapan mendapatkan jodoh
- Hal-hal yang menghalangi jodoh
- Pembuka mendapatkan jodoh
- Memohon kesempatan mendapatkan jodoh sebelum meninggal
- Kekuatan hati dan munajat mendapatkan jodoh
- Harapan & semangat untuk mendapatkan jodoh
____________

Arti kata :

- turob (tanah)
- nuthfah (air mani)
- alaqoh (segumpal darah)
- mudhghoh (segumpal daging) --- lihat Q.S. 22 : 5
- qadla (ketentuan allah melalui sunnatullah)
- min ayyi syai’in khalaqoh (“Dari apakah Allah menciptakannya?” --- Q.S. 80 : 18)

- min nuthfatin khalaqahu faqoddaroh (“Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya” --- Q.S. 80 : 19)

- mahabbah (rasa cinta, kecintaan)
- shibghoh (celupan/ iman yang dinisbatkan kepada Allah)
- geroh (bhs sunda : dirawat spt bayi)
- seloroh (lucu, lelucon, senda gurau)
- kabogoh (bhs sunda : kekasih, pacar)
- meloloh (menyuapi)
- adoh (bhs jawa : jauh)
- hadhiroh (hadir, betul2 ada, datang)
- humairoh (rona muka kemerah2an, keindahan muka, agak kemerah2an)

- emoh (bhs jawa : tidak mau, enggan)
- odoh (jelek, buruk, keji, bodoh sekali)
- muhasaqoh (melakukan hubungan intim)
- goroh (sembelih)
- halaqoh (kelompok yang berkumpul untuk diskusi/kajian)
- haqqoh (kiamat)

- balil insanu ‘ala nafsihi bashiroh (“Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri” --- Q.S. 75 : 14)

- walau alqo ma’adziroh (“meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya” --- Q.S. 75 : 15)

- Wujuhuy yaumaidzin nadliroh (“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri” – Q.S. 75 : 22)

- ila robbiha nadliroh (“Kepada Tuhannyalah mereka melihat” – Q.S. 75 : 23)

- wa wujuhuy yaumaidzim basiroh (“Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram” – Q.S. 75 : 24)

- tadhunnu ayyuf’ala biha faqiroh (“mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat” – Q.S. 75 : 25)

- mukhobaroh (sistem kerjasama)
- fiddini waddunya wal akhiroh (dalam agama, dunia & akhirat)
- raudhoh (taman)
- khittoh (dasar, sbg fundamen, sejarah)
- koroh (kerongkongan)
- ghiroh (semangat)
- munawwaroh (yang disinari)
- masithoh (sosok yang tegar, sbg pembantu zaman fir’aun yang berani digoreng demi mempertahankan aqidah)

Untuk Saudaraku Yang Berbahagia..!!!

Saudaraku muslim yang berbahagia, dengan adanya rumor fatwa FB, tolong sekali lagi tolong, jangan sampai mulut berlumur dosa. Jaga hati kita, jaga mulut kita, jaga pula perilaku kita.
Tidak usah berkomentar sampai mengejek ,mengeluarkan kata-kata kotor, sumpah serapah, kebencian, makian. Tolong hindarkan itu.
Ejekan, makian, menyalahkan sana sini, dsb tidak akan membuat dunia lebih baik.
Ejekan, makian, menyalahkan orang ini itu, tidak akan membuat kita juga lebih baik dari yang kita jelekan. Biarkan Allah Swt yang akan memberi sangsi dan bukan kita.
Ingatlah teman-teman, jangan terseret dalam dosa tanpa kita sadari, sudah biarkan saja, meskipun hati anda tidak menyetujuinya.
Jagalah mulut, jagalah tangan kita!
Mohon maaf! Apakah dengan memaki dan mengejek orang yang tidak disukai akan membuat kita lebih baik dari mereka????
Ayo seperti semangat yang selalu kita junjung tinggi meskipun hanya di Facebook, kita tetap tebarkan rahmat, menuai pahala. Banyaklah memberi manfaat ada orang lain meskipun kecil bagi kita, tapi mungkin saja besar manfaatnya bagi orang lain.
Mari kita belajar Islam, carilah Ilmu Islam dengan tekun, berakhlak baik, semuanya ada konsekuensi di hadapan Allah kelak meskipun kecil dan tidak berarti menurut kita.
Jangan sampai mulut berbuih dosa dengan kata-kata kotor, mengejek,memaki dll
Tangan berlimpah dosa/maksiat dengan banyak menulis ejekan, makian dll, pasti hati menjadi legam. Jika hati menjadi hitam kelam, dengan apa membersihkannya???
Apa Allah tidak tahu apa yang kita perbuat??

Saudaraku ingatlah firman Allah Sang Penguasa Bumi dan Langit:

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

Dan ingatlah Hadist dari Baginda Nabi Saw:
"Takutlah kepada Allah (hai lidah) di dalam memelihara keselamatan kami (anggota jasmani), sebab kami tergantung kepadamu, maka jikalau kamu lurus niscaya kami pun jadi lurus, dan jikalau kamu bengkok niscaya kami pun jadi bengkok (pula)." (HR. Tirmidzi dari Abu Said Al Khurdri ra.).

"Hati-hatilah kamu dari ghibah, karena sesungguhnya ghibah itu lebih berat dari pada berzina. Ditanya, bagaimanakah? Jawabnya, "Sesungguhnya orang yang berzina bila bertaubat maka Allah akan mengampuninya, sedangkan orang yang ghibah tidak akan diampuni dosanya oleh Allah, sebelum orang yang di ghibah memaafkannya." (HR Albaihaqi, Atthabarani, Abu Asysyaikh, Ibn Abid)

Naudzubillah min dzalika
Jika sekiranya diam itu lebih baik dan bermnfaat maka tidak perlu berkomentar apapun, dan inilah Sabda Nabi Saw:

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata-kata yang baik atau diam.” (HR Bukhari dan Muslim).

Ayo kita tebarkan rahmat, ayo kita kail manfaat, ayo kita tebarkan kasih sayang di mana saja. Ayo kita berdakwah di mana saja meskipun hanya di FB. Nasehatilah saudara kita dengan baik jika sampai mengeluarkan kata-kata kotor dan tidak pantas yang keluar dari seorang muslim atau muslimah. Tidak ada hari tanpa amal soleh, mari kita isi detik demi detik menit demi menit untuk selalu mencari pahala. Nikmat sekali menjadi baik, bahagia sekali menjadi soleh, hebat sekali raga selalu dibawa taat, manis sekali bibir jika dibawa dzikir, niscaya bahagia dan sukses akan menunggu kita suatu hari nanti.
Ayo kapan lagi kita berbuat baik jika tidak dari sekarang
Sudah capek kita melakukan dosa tiap detik, tiap menit tiap jam…kapan kita bertaubat?bagaiman jika maut datang sebentar lagi!!!
Ayo..dari pada capek mengecam, mengkritik, mengejek, sumpah serapah, mengeluarkan kata2 kotor apakah tidak lebih baik kita berdiskusi Islam? Membaca Al-Qur’an? Membuka buku-buku hadist? Mencari group di FB yang bisa menetramkan jiwa?
Jika kita ingin memberi manfaat, mengail pahala, menebarkan pahala mengapa harus peduli dengan tanggapan orang?? ayo kita kerjakan saja apa yang seharusnya kita lakukan!!
“Ya Allah, jadikan kami hamba yang soleh, hamba yang tahu kesalahan kami, yang selalu bertaubat..Karena siksa-Mu pedih jika kami bukan termasuk orang yang bertaubat.”
Terima kasih

Wassalam

Ayo teman sebarkan ini untuk teman-teman. Kita ganti keburukan dengan kebaikan, karena kebaikan akan mengugurkan dosa/maksiat sebagaimana dosa/maksiat mengugurkan amal soleh.

Ustadz Ackmanz

ROK YANG DISEROK

ROK YANG DISEROK


Berperan cool lungguh mendeprok
bekerja formal giat tapi berulah jorok
mengendap binal berprilaku bobrok
buat janji bertemu atau baru amprok

Aftter lunch terlelap hingga ngorok
membongkar isi yang di dalam rok
tikam musnahkan telan calon orok
mencipta noda nista menuai borok

Meski singkat tapi jadi biang kerok
hilangkan jejak berlari melalui korok
seperti tenang walau telah menerok
martabat kesucian kini telah digorok

Mari kawan hiasi diri laksana barok
terikat nikah agar tubuh bisa dikerok
dekadensi moral ditepis dan disorok
ciptakan ceria seperti bermain porok

Alam nasyroh laka shodrok
wa wadlo’na ‘anka wizrok
alladzi anqodlo dhohrok
wa rofa’na laka dzikrok

Ya Allah, ijinkan kini kugayuh berok
tegar gigih spiritku berirama ngerok
ku tetap tenang saat angin bohorok
seraya bersenandung surat tabarok

(Ustadz Awa Motivator Cinta)

Created : 31 Mei 2009

Tulisan alakadarnya ini dibuat karena ada seorang rekan yang mengkaji fenomena dekadensi moral selain narkotika. Di nama dewasa ini sering terjadi fenomena seperti perselingkuhan, perzinahan, dan sejenisnya yang terjadi di mana saja, sesingkat apapun dilakukannya, termasuk waktu terjadinya after lunch.
____________

Arti kata :

- serok (alat untuk menyauk atau meraup benda-benda) --- diserok (diraup)
- deprok --- mendeprok (duduk di lantai dengan kedua kaki terlipat ke satu sisi (ke kiri atau ke kanan)
- amprok (bersua secara tiba-tiba di tengah jalan atau di tempat lain)
- korok (lubang, tembusan, terowongan)
- terok --- menerok (menusuk untuk mengetahui isinya)
- barok (sikap/gaya yang agung)
- sorok (sorong, dorong)
- porok (suatu permainan memutar tempurung dengan kaki diarahkan ke suatu lingkaran)
- berok --- bérok (sampan kecil)
- rok --- ngerok (lagu genre rok)
- bohorok (jenis angin sangat kencang)
- tabarok (surat Al-Mulk, surat ke 67, awal juz ke-29, diawali dengan kalimah “tabarokalladzi…”, disebut juga sebagai surat Tabarok)

Rasulullah saw dan Kematian

Untuk seorang sahabat yang baru kehilangan istri yang amat dikasihinya. Semoga tulisan ini menjadi penawar baginya…

Suatu malam, setelah Rasulullah memerintahkan persiapan penaklukan kekuasaan Romawi di Syam (Syria), Nabi memanggil salah seorang pembantunya yang dahulu adalah budak yang dibebaskannya yaitu Abu Muwayhibah. Rasulullah berkata, “Aku telah diperintahkan Allah untuk memohonkan ampun bagi para ahlil kubur, ikutlah bersamaku.” Merekapun pergi bersama menuju perkuburan Baqi. Sesampainya disana Rasulullah berkata, “Keselamatan atasmu wahai penghuni kubur. Bergembiralah di alam-mu yang jauh lebih baik dari negeri yang kini dihuni manusia. Dunia yang dipenuhi oleh fitnah yang akan selalu menyertai kehidupan seorang hamba yang terus menerus datang seperti beruntunnya potongan-potongan malam yang gelap. Yang terakhir menyusul yang terdahulu dan yang terakhir datang lebih buruk dari yang sebelumnya.” Rasulullah kemudian menoleh kepada Abu Muwayhibah dan berkata, “Baru saja aku ditawari oleh Allah SWT melalui jibril dua pilihan. Yang pertama adalah seluruh perbendaharaan dunia ini yang penuh dengan kekayaan dan aku akan kekal didalamnya. Yang kedua adalah pertemuan dengan Tuhanku dan surga.” Abu Muwayhibah berkata, “Wahai engkau yang lebih kukasihi dari ibu dan ayahku, pilihlah perbendaharaan dunia ini baru sesudah itu surga.” Rasulullah menjawab, “Tidak wahai sahabatku, aku memilih pertemuan dengan Tuhanku dan surga.”

Setelah peristiwa ini, beberapa hari kemudian Rasulullah saw jatuh sakit dan semakin hari bertambah parah keadaannya. Sampai-sampai Rasulullah saw tidak sanggup untuk sholat berjamaah di masjid Nabawi kecuali waktu shubuh di hari kepergiannya. Sahabat-sahabatnya begitu bergembira ketika melihat Rasulullah saw datang, sampai-sampai shalat shubuh berjamaah yang telah diimami oleh Abu Bakr hampir saja bubar kalau tidak Rasulullah memberi isyarat agar shalat mereka diteruskan dan Rasulullah memilih menjadi makmum. Nabi shalat disebelah kanan Abu Bakr dengan posisi duduk.

Setelah shalat usai, tidak banyak kata yang keluar dari lisan Nabi kecuali senyuman. Wajah Rasulullah begitu berseri-seri melihat ketaatan para sahabatnya. Mereka bergantian memeluk Nabi satu persatu dengan wajah yang bahagia karena mengira Nabi telah sembuh dari sakitnya.

Ketika Rasulullah kembali ke rumahnya, keadaannya berubah. Ia meminta Aisyah rha untuk mengumpulkan seluruh kerabatnya. Dan ketika kerabatnya telah berkumpul, ia memandang wajah mereka satu persatu. Nabi melihat putrinya, Fatimah Azzahra rha, terisak-isak diantara yang hadir. Rasulullah memanggilnya. Dengan suara yang lirih, Nabi bertanya, “Kenapa engkau menagis wahai putriku?” Fatimah menjawab, “Ayah, bisa jadi sebentar lagi aku akan berpisah denganmu. Itu membuatku amat sedih.” Nabi tersenyum dan berkata, “Wahai putriku, lihatlah kearah sana.” Nabi menunjuk ke arah hadapannya. “Kesanalah aku akan pergi. Jibril telah menyampaikan kepadaku bahwa orang pertama yang akan menyusulku kesana adalah engkau wahai putriku.” Fatimah tersenyum dan sejak saat itu ia tidak pernah terlihat bersedih dan menagis lagi. Beberapa hari setelah Nabi berpulang, Fatimah menceritakan kepada Abu Bakr dan Umar ibn Khatab bahwa ayahnya telah menunjukkan kepadanya suatu tempat yang teramat indah yang tiada bandingannya di dunia ini. Dalam suatu riwayat Fatimah rha menyusul berpulang setelah 3 bulan kepergian Nabi. Rasulullah sendiri wafat dipangkuan Aisyah. Dengan lirih, terdengar kata-kata terakhir dari lisan yang agung, “Ya Allah, aku ridha bersama teman yang paling baik (kematian).”

Rasulullah saw bersabda, “Setiap istri yang meninggal dunia dan suaminya meridhainya, ia pasti masuk surga.” (HR At Tirmidzi)




Referensi: “Muhammad” karya Abu Bakr Siraj Al-Din dan "Sejarah hidup Muhammad" karya M. Husain Haekal

Amrodhul Qulub…Seri Mengenal Penyakit Jiwa (Bag.II)

Apa Yang Harus Kita Lakukan?

Dengan ilmu Islam, dengan mempelajari tekun agama Islam, banyak membaca buku-buku Islam, membuka situs-situs Islam di Internet. Yang paling bagus pergi ke Masjid, cari majelis taklim, berteman dengan orang baik dan soleh, yang bagus agamanya.
Wah saya shalat nggak pernah tinggal kok, senin kamis puasa nyunah, tahajud, witir, duha nggak pernah tinggal tuh.”
Mohon maaf, sekali lagi mohon maaf, shalat puasa, haji, dan zakat tidak akan mendidik kita menjadi seseorang muslim yang selamat hati dan mulut! Loh kok bisa?
Bagaimana mungkin kita beribadah tapi akal dan hati kita tidak berkualitas? Hati dan akal kita jauh dari ilmu Islam? Apakah akhirnya shalat itu akan membantu kita?
Iya donk kan itu bentuk taat dan wajib lagi bagaimana anda sih?
Ntar dulu, saya kasih contoh, kita kan harus makan minimal 3 x sehari? Nah apakah dengan makan 3 x sehari ini akan menjamin semua orang sehat? Ada yang berpenyakit kanker, diabetes dll dan ada yang sehat dan semuanya makannya sama 3 x sehari.
Soal penyakit itu kan karena salah satunya karena pola makan yang sehat kan! Orang yang banyak belajar tentang makanan yang sehat dimungkinkan dia memiliki pengetahuan memadai mana makanan yang menyehatkan atau tidak? Betul kan? Nah dipastikan dia akan lebih sehat dibanding orang yang tidak tahu sama sekali mana makanan yang menyehatkan.
Apa bedanya dengan shalat? Shalat itu kewajiban, suka atau tidak kita harus shalat! Nah berkualitas atau tidaknya ibadah itu sangat dipengaruhi oleh ilmu Islam yang kita miliki. Semakin tinggi orang itu meraup ilmu Islam, dipastikan nilai ibadahnya semakin berkualitas.
Begitu pula dengan pengenalan penyakit hati, kan harus tahu Kajian Islam yang membahas tentang itu, kalau nggak pernah belajar Islam, malas membaca, malas mendatangi majelis taklim mana tahu penyakit itu kan!! Apa dengan saya rajin shalat tiba-tiba saya tahu bahwa hati saya terjangkit ghibah, suu zhan, namimah dll? Nggak mungkin kan!

Metode Penyembuhan

Nah penyakit hati itu sama seperti penyakit badan, seperti demam berdarah, flu, jantung dll diperlukan pengobatan, begitu pula dengan penyakit hati.
Cara yang paling efektif itu tutup mata, artinya jangan menyelidiki keburukan orang lain, tutup telinga, jangan pernah atau jangan sekalipun mendengar keadaan orang lain, dan tutup akal, jangan membayangkan keburukan orang lain apapun bentuknya, apakah kita bicarakan dalam lingkup agama, politik, rumah tangga.
Jangan komentar, kritik, bicara sana sini nggak karuan, coba rasa! Hati panas kan??
Kalaupun masih sulit coba katakana pada diri sendiri , “Dia lebih baik, dia lebih baik, aku yang jelek.” Atau yg sejenisnya, akhirnya penyakit hati ini tidak menjalar kemana-mana.
Atau bisa juga gini,….Seharusnya Ulama itu tahu donk, nggak boleh plin-plan..emang ulama sekarang tahunya cuman duit..(ini perkataan yang paling menyakitkan saya)
Coba kita cerna ucapan ini, dibicarakan di satu tempat dengan temannya. Bodoh nggak orang yang bicara seperti ini? Mau mengkritik tapi dibicarakan dengan temannya! Di salah satu kedai kopi lagi?
Salah tempat nggak? Apa dengan ucapan seperti ini ulama/kyai/ustadz yang dia maksud akan mendengarnya? Malah mungkin ditulis lagi di FB? Apa orang yang dimaksud akan membaca satu persatu setiap wall yang berjumlah 14 ribu?
Terus kenal nggak dia ustadz/kyai/ulama yang dimaksud? Apa dengan ucapan ini, tiba-tiba apa yang dia harapkan tiba-tiba terwujud di hadapannya?
Kalau begitu apa yang terjadi? Mulut berlumur dosa karena ghibah, hati suuz zhan karena buruk sangka, yang mendengarnya dosa pula karena mendengar ghibah, apalagi sambil tertawa, komplit sudah menjustifikasi kerendahan tanda syiar agama! Apalagi orang ini shalat juga nggak? Jadi apa donk? Ya sudah boleh jadi dia berbicara dengan temannya, tapi tanpa disadari di sebelahnya sudah ditemanin Setan.
Pastinya keluar dari tempat banyak dosa yang dilakukannya. Karena apa? Karena satu dosa dilalui sudah menunggu dosa lainnya.
Lawan hati agar tidak memberi komentar, kritik atau apapun mengenai orang lain, coba tujukan pada kita sendiri.
Coba berbaik sangka saja bahwa orang lain itu ternyata lebih baik dari kita. Kita mungkin baru belajar Al-Qur’an, orang lain dah lancar, kita mungkin dah lancar, orang lain dah bagus tajwidnya, kita mungkin dah bagus tajwidnya, orang lain dah hafal satu surat, kita mungkin dah hafal satu surat, orang lain dah hafal 2 surat dst.
Latih terus hati hari demi hari, seperti kita berlatih mengendarai sepeda, seperti kita berlatih bahaa inggris dll.
Pertama sulit namun sekali waktu kita akan terbiasa

Islam Adalah Nasihat dan Doa
Nah kalau kita hendak mengkritik atau lainnya, Islam sudah memberikan jalur tersendiri yang disebut dengan Nasihat. Bagaimana caranya? Kalau hendak mengkritik dengan jalur nasihat ini, misalnya kepada pemerintah, coba tunjukan kepiawaian anda. Tulis di kolom-kolom Koran, majalah dll dengan bahasa yang bagus, bukan menyudutkan. Kalau anda lulusan Political Science, coba uraikan menurut disiplin ilmu yang anda miliki, nah dengar atau tidaknya bukan masalah tapi anda sudah berpahala dengan cara yang sudah ditentukan oleh Akhlak Islam.
Tapi kalau ternyata kita tidak tahu apa-apa, kritik sana sini, tapi kita juga gagal dalam rumah tangga, kritik ulama, tapi kita juga tidak tahu agama, kritik pemerintah, tapi kita juga nggak pernah bayar pajak, kritik umat Islam, kita juga nggak pernah ngasih yang terbaik untuk Islam, kritik lurah, kita juga marah kalau ditagih iuran sampah, kritik para caleg, kita juga kalau dikasih amanah suka khianat dll.
Nah sebaiknya berdoa saja, “ Ya Allah mudah2an para caleg itu, mengemban amanah, Ya Allah mudah2an banyak yang bayar pajak, agar jalan nggak macet begini” dll
Kalau kita merasa bahwa orang-orang sudah lupa pada agama, tidak usahlah berbicara kesana kemari dengan teman sepengajian. Coba kita ajak anak kita aja agar giat belajar Islam, belajar Qur’an, beri pendidikan Islam, ajak keluarga ke Masjid, majelis taklim, ajak tetangga, ajak saudara lainnya.
Selamat kan lidah kita, selamat pula hati, terus berpahala lagi.
Ternyata bahagia itu tidak susah dicari, kesedihan, kepedihan itu ternyata selalu ada disamping kita.
Selamat hati Insya Allah bahagia akan datang berkunjung, buruk hati dengan cepat kepedihan akan berkawan dengan kita

Semoga bermanfaat dan mudah-mudahan bisa di add teman lainnya yang belum bergabung ke Al-Qur’an Pelitaku

Waasalamu ‘Alaikumn Wr Wb

Ustadz Ackmanz

Amrodhul Qulub…Seri Mengenal Penyakit Jiwa (Bag.I)

Prakata

Janganlah kamu sibuk mencari keburukan orang lain, justru kamu lalai (meneliti) keburukan pada dirimu, sesungguhnya itu dua keburukan.” (Al-Qahthani)

Amrodhul Qulub: Penyakit-penyakit yang berjangkit dalam hati/jiwa

Apa Itu Ghibah?
Apa itu Ghibah (gossip/ngerumpi/mengunjing)? Yaitu, membicarakan keadaan seseorang yang sekiranya keburukan itu sampai ke telinga orang yang dibicarakannya, ia tidak suka. Meskipun yang berghibah itu tidak bermaksud memburukannya. Baik tentang jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya, ahlaknya, bentuk lahiriyahnya dan sebagainya. Caranya-pun bermacam-macam. Di antaranya membeberkan aib (keburukan/cacat/kekurangan), menirukan gerak tertentu dari orang yang dijelekan dengan maksud mengolok-ngolok dsb
Jadi yang disebut ghibah/ngerumpi/ngegosip adalah obrolan yang menyangkut diri seseorang, dan obrolan itu jika di dengar oleh orang yang bersangkutan ia marah atau tersinggung. Jadi bisa jadi obrolan ini dianggap biasa-biasa saja saja tanpa maksud apa-apa , tapi orang itu bisa jadi marah!!

Apa dosa Ghibah?
GhĂ®bah adalah haram hukumnya dan jelas sekali dalilnya baik yang terdapat dalam Al-Qur’an, hadist Nabi dan kesepakatan kaum muslimin sendiri. allah Swt berfirman:

“Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui..” (QS. An-Nisa: 148)

“Celakaanlah bagi pengumpat dan pencela.” (QS. Al-Hujurat:12)

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawaban.”(QS. Al-Isra: 17)

Dalam hadist Nabi saw disebutkan:

“Wahai orang yang beriman dengan lisannya yang belum sampai ke dalam hatinya, janganlah kalian mengganggu kaum muslimin, janganlah kalian menjelek-jelekkannya, janganlah kalian mencari-cari aibnya. Barang siapa yang mencari-cari aib saudaranya sesama muslim niscaya Allah akan mencari aibnya. Barang siapa yang Allah cari keburukannya, niscaya Allah akan membeberkan rahasianya meskipun di rumahnya sendiri.” (H.R. Tirmidzi dan lainnya)

Dan masih banyak dalil yang menunjukan bahwa ghibah ini sangat terlarang. Setidaknya yang harus kita waspadai bahwa pahala yang telah susah payah kita tabung selama ini, akhirnya berpindah ke orang yang kita bicarakan. Akhirnya tabungan kita selama ini ludes tidak tersisa alias bangkrut.


Beberapa Sebab Yang Dapat Menimbulkan Ghîbah

1. Meluapkan kemarahannya atau kebencian kepada seseorang .
2. Memandang dirinya jauh lebih baik dari orang lain (sombong)
3. Sering berkumpul dengan kalangan tukang gosip
4. Keheranan melihat perbuatan dosa yang dilakukan orang lain
5. Bermaksud menghina orang lain
6. Sebagai pemberitahuan bahwa seseorang telah melakukan dosa
7. Hasud dan menunjukan rasa sayang dan kerendahan hatinya di hadapan orang-orang seperti mengatakan,” Sedih sekali melihat kemiskinan orang itu.”
8. Karena lelucon, guyonan, senda gurau, menceritakan kejadian lucu yang terjadi pada seseorang dengan menceritakan keburukan orang itu agar pendengar tertawa atau tersenyum mendengarnya.
9.Menghapuskan prasangka buruk orang yang ditujukan pada dirinya

Apa Yang Paling Berbahaya?
Orang yang tidak pernah shalat, tidak mau belajar Islam, tidak mau taubat, tidak menyesal dengan dosa, sudah tidak tahu lagi mana yang benar, dosa menjadi hobinya sehari-hari, sering datang ke Paranormal, percaya ramalan-ramalan, kalau suka membicarakan keburukan..yah mau gimana ! Pastinya sudah tidak aneh lagi kalau berghibah.
Cuman yang berbahaya adalah ketika kita tidak menyadari telah ber-ghibah meskipun ucapan/obrolan ini dalam koridor ketaatan atau ibadah. Seakan-akan ada kebenaran untuk memceritakan orang atau untuk menunjukan bagi yang mendengarnya bahwa ia seorang yang taat atau sangat Islami. Beberapa contoh:
1. Aduh, kenapa yah dekat ke masjid tapi nggak pernah ke masjid? Emang dunia yah pak.. (ucapan ini diucapkan oleh orang yang sering berjamaah di masjid)
2. Ketika mendengar bahwa ghibah itu dosa besar, yang mendengar langsung berkata,” Duh kasian yah, tuh di TV banyak sekali tanyangan infotaiment…wah jadi nggak halal tu kerjaanya…habis ngomongin orang melulu
3. Ketika mendengar seruan untuk selalu membaca Al-Qur’an..Duh kasian banget orang yang nggak pernah ngaji..mau dibawa kemana hidupnya!
4. Ketika mendengar kasak-kusuk tentang pemilu…Duh gimana sih caleg itu..cuman duit aja yang dipikirin…apa nggak takut siksa Allah nanti!!
5. Apa caleg itu nggak mikir kalau nanti di akhirat mereka akan diadili sama Allah..!!
6. Mana sih pemimpin yang taat dan Islami itu..mau dibawa ke mana bangsa ini!!
7. Sekarang ini sudah banyak dajjal…seharusnya orang-orang itu kembali donk ke agama!!
8. Memang sekarang tuh dah banyak Thagut (kejahatan/keburukan) banyak orang tua yang nggak ngedidik anak-anaknya dengan agama siiihh..!!!
9. Saya berterima kasih pada ustadz..agar mereka yang selalu tenggelam di dunia segera sadar dan kembali kepada jalan Allah..!!!
10. Sayang sekali yah..kalau orang Islam di Indonesia itu mau zakat dan sedekah pasti nggak akan ada kemiskinan deh…
11. Banyak tuh yang shalat tapi tetap aja belum sadar…!
12. Wah keluarganya nggak tahu agama sihh…
13. Wah ceramahnya kepanjangan….nggak jelas apa isinya..coba kalau gini gitu…!

Dan masih banyak lagi ucapan-ucapan dalam lingkup agama, koridor ketaatan. Tanpa disadari ucapan ini sudah terjatuh dalam ghibah, setelah ghibah mulai terbentuk suuz zhan (buruk sangka) setelah itu mulai titik-titik hitam memenuhi seluruh hati.
Loh kan yang saya ucapkan itu benar kok?
Ghibah itu tidak membicarakan benar atau salahnya ucapan, tapi ukuranya adalah orang yang mendengarnya. Meskipun apa yang diucapkan itu benar. Nah dalam ajaran Islam kebersihan hati itu adalah pangkal dari selamatnya akal dan raga, menjauhkan diri dari sekiranya hati itu jatuh dalam keburukan hendaknya ditinggalkan.


Membuka Peluang Pahala Lain
Setelah ghibah, dipastikan akan timbul suu zhan (buruk sangka) setelah itu timbul hasud, kemudian pasti akan terjangkit namimah. Setelah itu timbul penyakit hati lainnya.
Jadi enaknya begini, kalau kita mendengar ceramah agama, pengajian, atau apapun, jangan melihat keadaan orang lain. Tunjukanlah bahwa nasihat atau anjuran itu untuk kita sendiri. Ketika kita mendengar ceramah untuk selalu belajar Al-Qur’an, dan selalu membacanya, merenungkan artinya, tadabbur, berusaha belajar ilmu Al-Qur’an, langsung katakan pada diri sendiri, “Ya Allah, aku bertaubat, selama ini aku lalai, aku lupa akan Al-Qur’an yang pastinya menjadi pelita dalam dunia akhiratku. Sedangkan orang lain sudah banyak yang mengerti Qur’an sedangkan aku baru sadar sekarang”
Hati menjadi enakan! Pasti dia akan sedih melihat dirinya, pastinya juga dia kan berusaha terus belajar dan belajar Al-Qur’an. Pastilah dia akan bertaubat, dia akan berusaha menjadi lebih baik lagi dari yang kemarin. Dan pastinya dia akan besyukur, “ Ya Allah, Alhamdulilah, Kau telah membuka hatiku untuk belajar Al-Qur’an.”

Membuka Peluang Dosa Lain
“ Iya tuh banyak banget orang yang sudah lupa Al-Qur’an.”
Coba kita renungkan, apa bermanfaat atau mendatangkan pahala bicara seperti ini? Apa dengan tiba-tiba Allah kirim SMS bahwa kita mendapat pahala karena bicara seperti ini? yang menunjukan kita lebih unggul dan lebih taat? dengan anggapa orang lain sudah lupa pada Al-Qur’an? Ternyata dengan begitu kita telah terjatuh dalam ghibah dan sekaligus suuz zhan.
Ketika kita berucap seperti ini, pasti timbul suuz zhan, timbul takabur, timbul dosa lain, akhirnya tidak mungkin ada rasa syukur. Malah sepertinya taat tapi ternyata hasilnya dosa saja.
Mungkin saja yang kita anggap sudah lupa Al-Qur’an itu ternyata sudah hafal Al-Qur’an…mau bagaimana kita?
“ Gimana sih para caleg itu..cuman kedudukan aja dilihatnya, apa mereka nggak tahu bahwa Allah akan mengadili mereka nanti…!!
Coba lihat! Apakah perkataan ini mendatangkan pahala atau dosa? Gimana kalau caleg itu ternyata menghabiskan uang dengan niat ibadah? Apa kita tahu isi hatinya? Sedangkan kita ngasih Rp 10.000 untuk anak yatim aja susahnya setengah mati.

Bersambung

... IKHLAS...

Ikhlas adalah kata yang sering kita dengar dan kita ucapkan...Kata yang begitu ringan dan mudah untuk disebut dan terasa enak di dengar...

Namun, cukup sulit untuk merealisasikannya...Inti ikhlas adalah beramal hanya untuk Allah semata...Seratus persen untuk Allah, LILLAAH, bukan sembilan puluh sembilan koma sembilan persen...Benar-benar seratus persen untuk Allah, murni untuk Allah dan karena Allah tanpa ada yang lain.
Tidak terkontaminasi oleh niat-niat lain walau hanya nol koma satu persen atau kurang dari itu...Oh betapa sulitnya...Tidak ada seorangpun yang mengetahui tentang keikhlasan orang lain karena tempatnya di dalam hati dan tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah... Kita diperintah untuk memperbaiki diri dan niat kita dan bukan membahas niat dan hati orang lain...Orang yang mengaku telah berbuat keikhlasan berarti dia belum ikhlas dan keikhlasannya perlu di ikhlaskan lagi.

Amal yang tidak didasarkan oleh keikhlasan atau yang ikhlas namun terkontaminasi oleh niat-niat lain adalah amal yang sia-sia di sisi Allah dan tidak berarti sedikitpun, bahkan pelakunya akan mendapatkan hukuman daripadanya...Oh betapa ruginya...Orang yang telah mengeluarkan harta, tenaga, pikiran, waktu dan lainnya akan menjadi sia-sia kalau tidak murni keikhlasannya, bahkan ia akan mendapatkan hukuman dan penyesalan.

Diantara syarat diterimanya amal adalah ikhlas...Pelajaran tentang ikhlas dan niat adalah pelajaran yang wajib...Insya Allah kami akan menjelaskan tentang ikhlas dan niat secara rutin di sini agar kita semua mengetahuinya dan mampu merealisasikannya dengan sebenar-benarnya sehingga amal kita diterima Allah dan tidak sia-sia, amien...

Orang yang paling rugi adalah orang yang menyangka telah berbuat kebaikan yang sangat banyak namun ternyata semuanya adalah sia-sia di hadapan Allah, tidak berarti dan bahkan ternyata ia mendapat hukuman daripadanya.

Allah berfirman: "Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan." (QS. Al-Furqaan: 23)…

www.hatibening.com

Assalamu alaikum warahmatulllahi wabarakatu (Shalat Part 7)

Dibagian 7 ini dalam bahasan masalah shalat, kenapa kita terus bicarakan shalat?karena kita tahu semua bahwa shalat adalah tiang agama, dan shalat adalah yang pertama kali di hisab, bila baik shalat kita maka baik pula seluruh amalan kita, jadi kalau shalat kita tidak baik maka malan kita yang lain jelas tidak baik juga, jadi perkara shalat ini harus benar2 kita perhatikan saudaraku muslim yang tercinta.

Firman ALLAH : Dan mereka menjaga shalat2nya.mereka itu di dalam surga akan dimuliakan .Q.s Al Ma"aarij 34-35.

Dan suruhlah keluargamau mendirikan shalat dan bersabarlah atasnya. Kami tidak meminta rejeki darimu. kamilah yang memberi rejeki kepadamu. dan akibat yang baik bagi orang orang yang bertaqwa. Q.s Thaahaa 132.

Atha rah.a berkata "pada suatu hari aku pergi ke psar dan ada seorang hamba wanita yang sedang di jual sambil di umumkan bahwa hamba itu berpenyakit gila, lalu aku membelinya seharga 7 dinar dan membawa wanita itu ke rumah. ketika lewat tengah malam, kulihat wanita itu bangun, lalu wudhu dan shalat. dalam shalatnya dia menangis terus menerus, sehingga kupikir dia akan mati, selesai shalat ia bermunajat kepada Allah swt. Dgn berkata "" Wahai yang kusembah, Demi CintaMU kepadaku,kasihanilah aku"" Mendengar ucapan itu,aku berkata kepadanya""jangan berkata seperti itu tapi berkatalah "Demi cintaku kepadaMU", mendengar ucapanku is terkejut dan marah, ia berkata " demi DzatNYA, seandainya bukan karena cintaNYA kepadaku, tidak mungkin engkau sibuk tidur dan aku berdiri seperti ini' setelah berkata demikian ia terjatuh sambil membaca beberapa bait syair.
"""kegelisahan kian dalam, hati makin membara.kesabaran kian habis.air mata pun berlinangan, bagaimana seseorang akan tenang sedangkan pikirannya penuh dengan cinta, kerinduan,dan kegalauan,Ya ALLAH,jika ada sesuatu yang dapat membahagiakan,maka berikanlah kepadaku" kemudian ia berdoa dengan keras ""Ya ALLAH, hubunganku denganMU yang selama ini tersembunyi telah diketahui oleh mahlukMU, maka ambillah aku""setelah berkata demikian ia pun meninggal dunia..

Itu slah satu kisah manusia yang begitu cinta pada ALLAH..

"Dan DIA melindungi orang-orang yang shaleh Q.s Al Araaf 196.

Diriwayatkan dari Anas r.a Rasulullah saw bersabda " Barang siapa shalat lima kali tepat waktunya dan menyempurnakan wudhunya,dan menyempurnakan berdirinya, khusyunya,rukunya dan sujudnya maka shalat (seperti ini ) akan keluar dalam keadaan putih lagi bersinar, dan ia akan berkata"semoga ALLAH menjagamu sebagaimana engkau menjagaku. Dan barang siapa shalat tidak tepat pada waktunya,tidak menyempurnakan wudhunyaKhusyunya,rukunya dan sujudnya maka shalat (seperti ini) akan keluar dengan keadaanrupa hitam lagi gelap, dan ia akan berkata"semoga ALLAH menyia nyiakanmu sebagaimana kamu telah menyia nyiakanku " sehingga jika ALLAH menginginkan, shalat seperti itu akan dilipat seperti kain buruk,lalu dilemparkan kemuka orang tersebut"(Thabrani)

Aisyah r.ha. berkata bahwa Rasulullah saw bersabda"Pada hari kiamat kelak akan hadir di hadapan ALLAH orang yang mengerjakan shalat lima waktu denga tepat waktu, wudhunya sempurna,khusyu dan khudhu dalam shalatnya, ALLAH berjanji akan menyelamatkan mereka dari adzabNYA, dan orang yang hadir tanpa membawa shalat seperti itu di hadapanNYA, maka tidak ada perjanjian denganNYA, Mungkin akan dengan RahmatNYA akan di ampuni atau disiksa"

Berbahagialah bagi orang orang yang menjaga shalatnya, sangat jelas dikatakan bahwa kita harus menjaga shalat kita, tapi kebanyakan sekarang di depan mata kita atau di luar sana, banyak yang tidak sadar ata dalam sadar menggunakan kata ""Yang penting shalat" naudzubillah mindzalik, kita sebaiknya gan ti "shalat itu penting" bukan yang penting shalat, kewajiban pertama dari ALLAH adalah shalat dan yang pertama kali di hisab adalah shalat, bagaimana kita bisa mendapat amalan yang baik bila shalat kita sendiri tidak baik.

Ahli sufi mengatakan: Sungguh mengherankan,ALLAH yg mereka akui maha segalanya tetapi malah mengdurhakainya,dan syaitan walaupun mereka memusuhi dan tahu tipuannya dan kejahatannya,tetapi malah ditaati.

Kita sampai tidak sadar kalau kita telah diperdaya syaitan,dan itulah syaitan yang sangat pandai mengemas sesuatu jadi terlihat,terasa bagus,nyaman,asik,enjoy tapi ternyata itu menyesatkan..

Mohon maaf bila ada kekurangan,Bila ada salah ketik tolong di maafkan, bila ada salah kata mohon di ikhlaskan, Semoga kita semua selalu dalam Rahmat ALLAH swt..

Dan insyaALLAH kita masih akan membahas tentang shalat di messege selanjutnya..

If you don't understand indonesian lenguage,please use tis link, google translate

Ingglish : http://translate.google.com/translate_t#


Jazakumullahu khair...

Idih Kok Nggak Malu…!!!

Katakan Pada Diri Sendiri, Aku Malu..!!
Sejak kecil sampai sekarang ini berbagai macam ilmu pengetahuan umum telah kita kuasai. Dari bahasa Inggris meskipun pasif misalnya, matematika, biologi, pelajaran bahasa Indonesia dll.
Bahkan terknologi masa kinipun hampir semua generasi muda, generasi tuapun mengetahuinya. Dari computer misalnya , laptop, surfing di internet dll
Terkadang kita malu mengatakan "tidak tahu" jika seseorang bertanya,
“ Kamu tahu nggak cara pake adobe photoshop, corel draw, adobe premiere,? Meskipun kenyataanya tidak bisa.
Mana ada sekarang orang yang tidak tahu surfing di Internet, anak-anak SD aja dah kenal betul cara kerja computer bahkan mengenal dengan baik hardware nya.
“Kamu bisa bahasa Inggris nggak?" Bisa,..walaupun bahasa inggrisnya blepotan, dan malu ketika bilang nggak bisa!
“Kamu ada FB nggak?," Ada tuh..meskipun FB saja nggak tahu singkatan dari apa, tetap saja bilang tahu karena malu kalau bilang nggak ada.

Kenapa Kita Tidak Malu!!

Cuman amat disayangkan sekali, kenapa kita tidak tahu malu kalau bertanya seputar pengetahuan Islam standar?
“Gimana sih cara wudhu yang baik itu? Shalat yang benar itu kayak apa?? Tayamum tuh apa? " Ehh…mau tanya kalau terkena najis itu gimana cara ngebersihinya??" Dan pertanyaan lainnya.
Apa tidak malu bertanya seperti itu?? Padahal itu wajib diketahui setiap muslim! Yang layak kita ketahui?
Ibaratnya seperti menanyakan berapa sih 2 + 2 itu? Jika kita masih bertanya seputar pengetahuan Islam standar.
Tapi kalau kita bertanya tentang gimana cara buka Internet, pasti kita malu jika bilang tidak bisa. Dipastikan pula kita ngotrak-ngatrik computer meskipun akhirnya jebol! Dari pada dijulukin Gaptek!
Ada seseorang yang bertanya di Facebook tentang wudhu, coba anda pikir? Padahal masuk ke FB itu pastilah harus masuk dulu ke Internet, tapi kenapa dia tidak berusaha mencari tahu apa yang ditanyakan dengan nge-browse Internet?? Malah bertanya yang sebenarnya bisa mencari tahu?? Dan pasti ia bisa mencarinya!
“Ini aneh nggak? Ini lucu nggak? ini mengemaskan nggak? Ini memalukan nggak? Atau ini mengerikan??" What a shame bro/sis…!!!
Sudah parahkah kita ? Kenapa tidak ada usaha mencari tahu dengan membuka internet? Mencari tahu dengan mendatangi toko-toko buku? Mendatangi masjid bertanya ke ustadz, mencari majelis taklim dll?

Kenapa Susah Amat Sih!!

Kenapa susah sekali mencari tahu tentang pengetahuan Islam standar yang merupakan pakaian kita sehari-hari? Merupakan bagian dari hidup kita yang tidak terpisahkan! Pengetahuan yang akan mengenalkan kita pada apa arti hidup? Kemana arah kita berjalan? Kemana tujuan dari sandiwara dunia ini? Pengetahuan yang akan memuluskan perjalanan kita sampai akhirat kelak?
Kita malu disebut Gaptek (gagap teknologi), walaupun tidak ada yang akan mentertawakan kita! Tapi kalau kita GAPIS, gagap Islam, tidak tahu sama sekali keilmuan Islam standar,kita tidak malu!!
Apa kita pikir Allah tidak akan mengutuk kita??
Ayo teman sekarang saatnya kita malu bertanya tentang Islam, katakan pada diri kita,
“ Yes. I Can.” Saya bisa! Saya bisa cari tahu, saya harus tahu!. Saya malu kalau tidak tahu! Saya akan buka Internet untuk memcari tahu apa yang menjadi pertanyaan saya. Kalau belum puas saya akan ke toko buku. Uang untuk nonton, minum kopi di Starbuck saya sisihkan dulu untuk beli buku. Uang untuk ganti HP saya pakai dulu untuk membeli buku. Kalaupun belum puas saya akan datangi Masjid dekat rumah atau dimanapun juga, saya akan bertanya langsung pada ustadz face to face.
Ayo malulah pada diri kita jika bertanya ilmu standar ke-Islaman, malu saya kalau nggak tahu!, malu saya ini!, saya laki-laki malu bertanya seperti ini!, gimana kalau saya nanti jadi suami?, punya istri? punya anak? tapi nggak tahu apa-apa! Disimpan di mana muka saya nanti? Malu saya nanti ketika tua nggak tahu apa-apa! Malu saya jadi mertua, malu saya jadi istri kalau nggak tahu apa-apa dan bagaimana nanti saya mendidik anak?

“ Afwan (maaf) ustadz! Kan di Qur’an ada ayat yang mengatakan begini:

"Maka bertanyalah kepada ahludz dzikir (ahli ilmu/ulama) jika kamu tidak mengetahui." (QS. An-Nahl: 43)

Memang benar, tapi pernah antum (kamu/anda) dengar sebuah hadist yang menyebutkan:

……….Karena sesungguhnya yang menghancurkan orang-orang yang sebelum kalian adalah karena banyaknya pertanyaan (yang tidak perlu) …. (HR. Bukhari Muslim)

Paduan ayat Al-Qur’an dan hadist ini menunjukan, adanya kaharusan bertanya tentang permasalahan yang berbobot, misalnya kesulitannya tentang maksud satu kajian Islam dan dia sudah mencari tapi belum juga mendapat jawaban dll. Disisi lain banyak bertanya juga akan menghancurkan seseorang. Artinya ketika pertanyaan itu mudah, bisa dicari sendiri dengan belajar, tidak sulit kalau dicari dll,
Dimungkinkan akan menghacurkan kita sendiri jika pertanyaan itu bisa dicari dan dia tahu pasti bahwa ia bisa mencarinya. Jika tidak, pasti akal dan hatinya sudah tidak mau mencari jawaban yang menjadi kewajiban bagi dirinya sendiri. Kalau seudah begitu apa yang akan terjadi kelak? Akal dan hatinya sudah tidak mau merangsang raganya untuk berbuat baik, sudah tidak tahu apa itu bahagia atau sedih?? Naudzubillah min dzalika
Kesimpulan nya begini, ada anak kelas 1 SMP sedang belajar matematika, terus si guru bilang, “Ayo siapa yang mau bertanya?” tiba-tiba anak itu bertanya, “Pak, kalau 10 + 2 itu berapa sih? Nah inilah kesimpulan diatas. Boleh saja si guru menjawabnya, namun apakah pantas si anak bertanya pelajaran kelas 1 SD, sedangkan dia sudah duduk si bangku SMP!Apa perlu gurunya menjawab? atau memang si murid nggak tahu malu?Iyah kalau teman-teman lainnya sekedar tertawa karena lucu, kalau tertawa itu setan bagaimana? pastilah kita akan menjadi sahabat karib setan.
Jadi kalau hendak bertanya, carilah dulu semampunya!
Jangan bilang sudah cari kemana-mana kalau hanya duduk di rumah, tidak ke toko buku, nggak ke masjid untuk cari tahu, nggak buka internet, nggak ke majelis taklim dll.
Kalau ternyata belum memperoleh jawaban yang memuaskan setelah proses diatas maka anda layak bertanya…..!!
“Aduh nggak ada uang beli buku? Ayo berapa anda bayar untuk blackberry anda? Berapa harga HP anda? Berapa sebulan anda menghabiskan untuk belanja?
“Aduh Ustadz, maaf yah, kayaknya saya belum dapat hidayah deh..!!
“Apa dipikir hidayah itu akan datang mengetuk ke rumah-rumah? Kenapa tidak mencari dimana hidayah itu?
“ Anda kalau mau melamar pekerjaan pake CV (curiculum vitae) kan? Iyah..!!
“Kira-kira kalau anda mau melamar ke surga pake CV nggak?? Pake donk..nah apa kira-kira yang akan anda isi nanti? Kalau semuanya nihil….!!!!

Come On Guys….!!
Ayo teman, tidak ada kata terlambat untuk belajar, tidak ada kata susah untuk mencari!
Kita bisa buat FB, kenapa kita tidak tahu fikih! Kita sering baca Harry Potter, kenapatidak bisa baca buku hadist! Kita sering baca Koran/majalah harian, kenapa nggak bisa baca terjemah Qur’an harian juga? Berjam-jam duduk di CafĂ©, kenapa nggak bisa duduk di Masjid? Kita jalan-jalan di mall untuk window shopping, kenapa nggak bisa berjalan ke majelis2 taklim? Kita sering week end-nan, kenapa nggak bisa ke toko buku mencari buku Islam?

Ternyata bahagia, ketenangan batin ada dalam diri kita sendiri. Dia tidak jauh
Dari pelajaran kecil ini, yang sudah terlupakan oleh kita.
Masya Allah..dari pengetahuan Islam yang sederhana ini ternyata adalah gerbang kebahagiaan, pintu ketenangan batin, celah menuju arti hidup.

Rasulullah SAW berdoa: "Ya Allah, manfaatkanlah untuk diriku apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku, ajarilah aku dengan apa yang
bermanfaat bagiku, dan limpahkanlah rizqi ilmu yang
bermanfaat bagiku." (HR. Nasai & Hakim).

Ayo teman, ini untuk kita bukan untuk orang lain, jadikan peringatan bagi kita bukan untuk orang maka hindarkan Ghibah (lihat tulisan sebelumnya)
Suggest Al-Qur’an Pelitaku, agar menjadi pelita di Facebook

Semoga bermanfaat
Wallahu A’lam Bishowwab
Wa “Alikum Salam Wr Wb

Ustadz Ackmanz

Ustadz Ackmanz

KISAH SEEKOR BELALANG

Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak.
Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya
tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati
kebebasannya.

Di perjalanan dia bertemu dengan seekor belalang lain.
Namun dia keheranan mengapa belalang itu bisa melompat
lebih tinggi dan lebih jauh darinya.

Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya,
“Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh,
padahal kita tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk
tubuh ?”.

Belalang itu pun menjawabnya dengan pertanyaan,
“Dimanakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang
yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang
aku lakukan”.

Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak
itulah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi
belalang lain yang hidup di alam bebas.


Kadang-kadang kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah
juga mengalami hal yang sama dengan belalang.

Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan
yang beruntun, perkataan teman atau pendapat tetangga,
seolah membuat kita terkurung dalam kotak semu yang
membatasi semua kelebihan kita. Lebih sering kita mempercayai
mentah-mentah apapun yang mereka voniskan kepada kita
tanpa pernah berpikir benarkah Anda separah itu?
Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih mempercayai
mereka daripada mempercayai diri sendiri.

Tidakkah Anda pernah mempertanyakan kepada nurani bahwa
Anda bisa “melompat lebih tinggi dan lebih jauh” kalau Anda
mau menyingkirkan “kotak” itu?
Tidakkah Anda ingin membebaskan diri agar Anda bisa mencapai
sesuatu yang selama ini Anda anggap diluar batas kemampuan
Anda?

Beruntung sebagai manusia kita dibekali Allah kemampuan
untuk berjuang, tidak hanya menyerah begitu saja pada apa
yang kita alami. Karena itu teman, teruslah berusaha mencapai
apapun yang Anda ingin capai. Sakit memang, lelah memang,
tapi bila Anda sudah sampai di puncak, semua pengorbanan
itu pasti akan terbayar.

Kehidupan Anda akan lebih baik kalau hidup dengan cara hidup
pilihan Anda. Bukan cara hidup seperti yang mereka pilihkan
untuk Anda.

Ilmu Ke-Islaman Yang Wajib Diketahui

Mukadimah

1. Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS, Az-Zumar: 9)
2. ”Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim lelaki dan Muslim perempuan” [HR Ibnu Majah]
3. "Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga."[Bukhari-Muslim]
4. “Tanpa ilmu semua amal kebaikan yang kita lakukan akan ditolak (HR Muslim)
5. Sesungguhnya ilmu pengetahuan (agama) akan menempatkan orangnya, dalam kedudukan yang terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi yang memilikinya di dunia dan di akhirat. (HR. Ar-Rabii')
6. “Apabila anak adam meninggal terputuslah segala amalannya, kecuali tiga bentuk; shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang shaleh”. (HR. Muslim).
7. “Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah telah membentangkan baginya jalan ke surga, sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka (dengan) penuh keridhaan bagi penuntut ilmu, sesungguhnya penghuni langit dan bumi sekalipun ikan dalam air memohon ampunan untuk seorang alim, sesungguhnya keutamaan seorang alim di atas seorang ahli ibadah seperti keutamaan (cahaya) bulan purnama atas (cahaya) bintang-bintang (Hadits hasan riwayat Tirmizi, Abu Daud, Ibnu Majah, dll).


Ilmu Yang Wajib/ Harus Diketahui Muslim/Muslimah

A. Mempelajari Shalat dan Yang Berhubungan Dengannya
1. Mempelajari apa yang disebut dengan Niat,
2. kemudian pelajarilah tata cara wudhu yang baik dan benar
3. Mengetahui apa yang disebut rukun dan wajibnya Shalat
4. Bagaimana tata cara shalat yang benar
5. Mengetahui cara mandi janabah (mandi ketika keluar mani)
6. Mengetahui tata cara tayamum
7. Bagi wanita hendaknya mengetahui tentang haidh, istihadah, nifas

Jika sikiranya sudah mengetahui apa yang disebutkan diatas, alangkah baiknya kita mencari dalil-dalil yang berhubungan dengannya. Agar apa yang kita lakukan semakin mantap dan berkualitas. Apalagi tata cara itu maksimal mencontoh seperti yang dikerjakan Nabi Saw. Bisa membaca Bulughul Maram misalnya, Fiquh Sunnah, buku-buku hadist dll.
8.Diteruskan dengan mempelajari tata cara shalat sunnat, apa pendapat ulama-ulama tentang shalat itu, kapan waktunya dll
9. Mempalajari tentang puasa, baik wajib dan sunnah
10. Belajar apa itu zakat, sedekah dan infaq dan yang berkaitan dengannya.
11. Mempelajari manasik haji

B. Belajar Al-Qur’an
1. Belajar membaca Al-Qur’an dengan metode yang disukai (Iqra dll)
2. Belajar tajwid, belajar mengeja Al-Qur’an
3. Setelah lancar membaca Al-Qur’an, mulai berlatih makhorijul Huruf (mengucapkan huruf dengan tepat), belajar Tahsin Al-Qur’an
4. Setelah lancar membaca Al-Qur’an hendaknya mengkhatamkan 30 juz di depan ustadz.
5. Setelah selesai khatam cobalah mencari ustadz lain, agar mendapat tambahan ilmu yang mungkin saja antara satu ustadz dengan lainnya berbeda pengetahuannya.

C. Tingkat Lanjutan
1. Membaca Al-Qur’an disertai dengan terjemahanya
2. Dilanjutkan dengan mempelajari Nahwu Shorof (grammar bahasa Arab) dan ini bagi tingkat lanjutan
3. Setelah mengetahui Nahwu shorof mencoba membaca buku-buku tafsir (bhs Ind)
4. Bagi yang telah menguasai nahwu dan shorof, hendaknya mempelajari ilmu balaghoh (ilmu yang menjelaskan keindahan bahasa Arab), Bayan (ilmu yang menjelaskan maksud kaidah pengucapan kalimat Qur’an), Ma’ani (hampir sama seperti Bayan)
Yang terakhir ini mungkin banyak dipelajari di Pesantren atau di perguruan tinggi Islam
Bagi yang telah mahir ilmu-ilmu diatas mulailah membuka buku-buku tafsir standar berbahasa Arab seperti: Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Jalalain, atau sekarang sudah terbit tafsir-tafsir baru karangan Dr. Aidh Qarni, Syaikh Al-Jazairi dll

D. Mempelajari/membaca buku-buku Keilmuan Islam
1. membaca fikih Islam contoh Fikih Sunnah karya Sayid Sabiq
2. Mempelajari akidah Islam
2. Mustalah hadist (Ilmu yang mempelajari hadist Nabi)
3. Setelah sedikit mengetahui ilmu hadist diatas cobalah membaca buku-buku hadist terjemahan seperti, Bukhari, Muslim, Bulughul Maram, Riyadhus Salihin dll
4. Bagi tingkat lanjutan yang telah menguasai bahasa Arab dengan baik, disarankan mengkaji lebih jauh buku-buku syarh hadist dll.

E. Menambah Wawasan Ke-Islaman
1. Mendatangi majelis taklim, membaca dengan berbagai tema (pendidikan, keluarga, rumah tangga, dll), sering ke toko buku untuk membeli buku walaupun tipis, atau sekedar melihat judul buku.
2. Tidak puas dengan satu buku dalam satu kajian, hendaknya membandingkan antara satu dengan yang lainnya. Nah jika terasa ada kebingungan maka pantaslah kalau bertanya
3. Berteman dengan orang soleh, bagus agamanya, sehingga terbawa mengkaji ilmu Islam , agar terbawa baik dan rajin beribadah dll.

Nah itulah acuan standar mengenai kewajiban pertama yang harus dilakukan seorang muslim/muslimah ketika pertama kali belajar Islam.
Memang tulisan ini tidak diperuntukan bagi yang sudah bisa, tapi seperti pepatah Arab mengatakan: Kullu Saqith Laqitun: Setiap yang jatuh pasti ada yang mengambil.
Jadi sedikit apapun yang diberikan pastilah ada yang bermanfaat.
Tidak ada salahnya kita terus memperbaharui keimanan kita, memperbaharui kualitas pengetahuan kita, karena mencari ilmu itu dari sejkl lahir hingga liang lahat.Jangan sampai puas dengan apa yang telah didapatkan termasuk saya juga. Alhamdulilah kitab-kitab tafsir, hadist, fikih dll dari yang terdiri dari 15 Juz samapi hanya satu 1 Juz saja telah ada di perpustakaan pribadi saya, namun saya juga harus terus memperbaharui tentang niat dll.
Ayo kita bisa, anda bisa, sayapun bisa…
Nikmat sekali mencari Ilmu, karena itu tidak salah dalam sebuah hadist disebutkan:
"Tidaklah satu kelompok duduk mempelajari kitab Allah dalam satu masjid, kecuali mereka akan dikelilingi malaikat dan akan disiram rahmat, sedangkan mereka akan diberi ketenangan (kebahagiaan). Allah akan menyebut-myebut mereka di depan pada malaikat yang ada di sisi-Nya" (HR. Muslim)

Semoga bermanfaat
Ustadz Ackmanz

...FLU BABI...

APAKAH FLU BABI ITU?
- FLU YANG DISEBABKAN VIRUS YANG MEMUAT MATERI GENETIK,YANG BIASANYA MENULARI MANUSIA,BABI DAN UNGGAS

BAGAIMANA GEJALA-GEJALANYA ?
- DEMAM,BATUK-BATUK,SAKIT TENGGOROKAN,SAKIT KEPALA,SAKIT BADAN DAN LELAH.PADA BEBERAPA ORANG DITEMUKAN DIARE DAN MUNTAH.

BAGAIMANA CARA PENULARANNYA ?
- FLU BABI DILAPORKAN DAPAT MENULAR SESAMA MANUSIA,TETAPI HANYA TERBATAS DAN TIDAK DAPAT MENULAR LEWAT PIHAK KETIGA.NAMUN SAMPAI SEKARANG BELUM BISA DITENTUKAN SEMUDAH APA PROSES PENULARAN PADA MANUSIA ITU.

CARA PENCEGAHANNYA ?
- HINDARI KONTAK LANGSUNG DENGAN INDIVIDU YANG SUDAH TERTULAR.LINDUNGI ANGGOTA KELUARGA DENGAN MENGGUNAKAN SABUN DIBAWAH AIR MENGALIR SELAMA 20 DETIK,MISALNYA SEBELUM MAKAN,MENGHIDANGKAN MAKAN,MEMBERI MAKAN BAYI,SESUDAH DARI WC DAN SETELAH MEMEGANG HEWAN.PASTIKAN SEMUA BAGIAN TANGAN TELAH BERSIH

Menggagas Revolusi Islam

Tidak syak lagi, disetiap tempat pasti ada pertarungan. Antara cahaya dan kegelapan. Antara Al Haq dan Al Bathil “Bainal haq wal bathil”. Antara Tiran dan Mustad`afun. Sebuah keniscayaan dalam hidup. Dan inilah dinamika hidup, yang karenanya kehidupan disebut sebagai “kehidupan”. Dinamis, dimana ada kemenangan dan kekalahan, ada kejayaan dan keterpurukan. Konsekuensi logis dari roda kehidupan.

Santer isu terorisme oleh Sang Adidaya tak terelakkan bagi setiap rival ideologI-nya. Dengan atau tanpa apologi, umat Islam tetap akan diperangi. Karena ini adalah janji. Pertempuran eksistensi bukanlah ilusi. Alloh telah menjelaskan melalui Kitab Suci, bahwa ini adalah pasti.

Karenanya “revolusi” adalah sebuah urgensi, bagi mereka yang rindu akan kemenangan sejati, bagi mereka yang memperjuangkan kebenaran hakiki. Sebuah kata – revolusi – harus digaungkan mulai saat ini. Tentunya kita sepakat, “peperangan harus diakhiri, bukan dengan kata KALAH atau MENYERAH” ini bukan puisi tapi filosofi.

Apa yang sedang terjadi wajib menjadi perhatian kita. Bahkan konsentrasi ultra (jika memang ada) untuk masalah ini. Jika kita lalai, Alloh akan mengganti kita dengan umat yang lain “yang Alloh ridlo tehadap mereka dan mereka pun ridlo terhadap-Nya”. Karnanya, saat ini kita wajib menempatkan “revolusi” sebagai urgensi.

Sebelum itu, mari kita rapatkan shaf-shaf kita yang telah tercerai-berai. Mari kita satukan semua dalam Jama`ah Islamiyah dan menghancurkan Ash Shobiyah. Mari bicara : tentang persatuan dan perjuangan. Tetapkan orientasi dan gemakan revolusi!

Sebelum ini kita bagai buih dihamparan samudera. Banyak yang meneriakkan perjuangan, tapi lupa akan persatuan. Banyak pula yang menyeru persatuan, tapi lupa akan perjuangan. Sekarang mari bicara tentang keduanya “Perjuangan dan Persatuan”, mari bicara urgensi juga orientasi, mari bicara realita juga idealita.

Persatuan, Pertigaan sampai Perempatan. Dua yang terakhir sering kita lewati. Karnanya mari akhiri. Mari menuju persatuan. Mari persaudarakan muhajirin dan ansor. Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Jama`ah Tablig, Salafi, front Pembela Islam, Majelis Mujahidin, Darul Islam mari menuju persaudaraan. Ini memang hanya seruan, tapi kelak akan menjadi kenyataan. Mari melebur dalam JAMA`AH “revolusi” ISLAM.

Dimana ada kegelapan, maka akan ada cahaya yang menyinarinya. Dimana ada kekufuran, maka akan ada keimanan yang menyelamatkannya. Dimana ada kejahilan, maka akan ada islam yang membebaskan. Dan dimana ada penindasan, kekacauan, dan ketidakteraturan, maka akan ada revolusi. [MR-next revolt]

http://revolusiana.blogspot.com/

Tugas Mendesak

“(Al Qur’an) ini adalah penjelasan yang cukup bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan dia, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran”. (Q.S. Ibrahim: 52)

SEBUAH PARADOKS
Suatu adegan yang menjadi rutinitas sejarah: pemujaan manusia terhadap berhala dan pembajakan kemanusiaan. Merupakan konfrontasi awal pada masyarakat disaat berhala-berhala ini menjelma pada setiap pribadi menjadi; nafsu-syahwat, bintang jasa, jabatan, gelar sarjana, harta kekayaan, ambisi buta, mental oportunis, dan watak hedonistis. Dalam pemujaannya terhadap berhala mengalami pertarungan yang menuntut; KEMENANGAN! Manakala kekuatan berhala lebih besar menguasainya, lebih dicintainya, dipujanya, mereka akan bersujud, takluk dalam penghambaannya terhadap berhala, benar-salah bukan menjadi standar nilai atau norma, sehingga naluri-naluri hewani dalam dirinya beraksi—praktis segala jalan dilaluinya dan penentangan terhadap dirinya adalah lawan yang patut disingkirkan.

“Laa Ilaaha iIlaallaah” merupakan kontrak sosial manusia dengan Dzat Yang Maha Esa adalah Tawhid, yakni manifestasi yang tidak mengakui adanya tuhan selain Alloh ‘Azza wa Jalla. Adapun “Laa” dan “iIlaa” atau antara pengingkaran dan penegasan terletaklah inti dasar Aqidah Islam. “Laa” adalah pengingkaran terhadap ketuhanan apapun. Baik yang kita cintai-sayangi seperti: harta benda, kedudukan, pangkat, kekuasaan, kemewahan maupun wanita yang cantik-molek dan sanak-keluarga. Pada semua itu kita katakan TIDAK! Umumnya manusia menyembah dirinya sendiri, menyembah hawa nafsu dan ketenarannya, menyembah akal dan fikirannya. Ia menganggap dirinya berkuasa atas sesama manusia, pada nafsu yang demikian ini, kita nyatakan TIDAK! Kepada rezim penguasa dan kepada siapa pun kita nyatakan TIDAK! Kita takkan menyembahmu! Adapun “Ilaah” berarti Tuhan adalah Subyek. Selain Dia, hanyalah sarana-sarana belaka, baik presiden, menteri, jenderal, anggota dewan, pemilik pabrik atau siapa saja, maupun harta benda, kedudukan, kekuasaan, nafsu, akal dengan segala bakat dan kecerdasannya yang luar biasa sekalipun. Kepada semua itu, kita nyatakan TIDAK! Kita takkan menyembah mereka! Mereka bukan Tuhan! Kecuali (illaa) satu. Satu itulah yang bagi-Nya kita kukuhkan kesubyekan itu. Yaitu Alloh ‘Azza wa Jalla. Penguasa Tunggal. Pemilik alam raya dan jagad mayapada.

Perseteruan hujjah berlangsung hingga terkobarkan perang antara Tawhid melawan Syirik; Tawhid melawan penguasa tiran; terapresiasi melalui tampilnya Nabi Ibrahim as yang menentang penguasa paganis Namrud, Musa as yang menentang tirani-fascism Fir’aun, Isa as yang menentang imperialis Romawi dan Muhammad Saw yang menentang dominasi berjouis-kapitalis Musyrikin Makkah. Kesemua mereka, para Nabi agung ini adalah para penolak penghambaan atau pemujaan terhadap berhala-berhala, dan mereka berjuang untuk merombak tatanan masyarakatnya yang menyimpang dari kehendak Sang Pencipta yang menghendaki terbentuknya masyarakat ideal yang berjalan sesuai dengan kehendak-Nya, sebuah masyarakat Tawhid, masyarakat yang menjadikan Alloh Sang Pencipta sebagai sumber segala kehidupan, menyemai persamaan dan persaudaraan dan menegakkan keadilan, kedamaian serta kemakmuran. Penentangan dan perjuangan mereka telah menyulut peperangan demi penentangan yang menjadi konsekuensi logis sebuah penolakkan mutlak terhadap berhala-berhala.

Keharmonisan berinteraksi dengan Tawhid sebagai ruh kehidupan bermasyarakat, merupakan tolok ukur dan dasar kecenderungan manusia mengakui eksistensi (keberadaan) Alloh ‘Azza wa Jalla. Daya nalar, pola pemikiran, daya inovasi, daya kreasi dan berbagai idea serta konsep hanya akan mewujudkan kearogansian dan angkaramurka, jika tidak ada muatan Tawhid di dalamnya.

MAZHAB GENERASI PERTAMA: REVOLUSI!

“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rosul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rosul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berpaling ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Alloh sedikitpun; dan Alloh akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur”. (QS. Ali ‘Imran: 144)

Misi ini menolak Plato dan para filusuf spritual lainnya yang mencabut hak sosial para pekerja hanya karena pekerjaannya yang hina dengan membagi masyarakat kedalam kelas-kelas sosial. Misi ini pun menentang Marxisme-Komunisme yang dengan gegap gempitanya mengelukan ‘pembebasan’, tetapi seiring dengan itu telah mencampakkan kemanusiaan dengan menisbatkan manusia sebagai ‘benda’ atau seonggok daging yang kehilangan hak asali. ‘Logika Marx’ telah menjustifikasi (memvonis) manusia menjadi ‘alat-alat produksi’ dari sebuah ‘dialektika-materialisme’, dimana hak-hak substansial manusia direnggut bagi kepentingan mesin raksasa, diktator-proletariat. Adalah bohong belaka dan telah gagal dalam sejarah! Keadilan pada masyarakat Marxisme, pembebasan hak-hak manusia pada ajaran Komunisme, dan serangan gencarnya kepada agama hakikatnya merupakan propaganda dan intrik-politik dari seorang Marx terhadap kaum geraja, rahib-rahib dan borjuasi-kapitalisme ketika itu. Adapun dalam prakteknya, ajaran Marxis-Komunisme begitu jauh kepada apa yang telah digembar-gemborkannya. Cuba, Uni Sovyet, RRC atau di Indonesia sekalipun merupakan kenihilan atau kebohongan! Provokasi dialektika-nya Hegel yang menjelmakan ‘Tuhan sebagai produk sejarah’ menjadi senjata ampuh Marx guna merajam kaum borjuasi-gereja dikalangan kaum proletar dengan jargon nya “agama adalah candu masyarakat”. Berbanding terbalik dengan realita, cuma propaganda muluk belaka. Komunisme adalah satu bentuk penindasan baru. Penindasan baru yang diproduksi dari mesin-mesin Kapitalis yang frustasi. Penindasan dimana rakyat, masyarakat atau komunitas manusia terkurung-sesak didalam mesin-mesin industri yang dikuasai atas nama ‘kepentingan kolektif’. Kepentingan dimana manusia menjadi ‘binatang ekonomi’.

Sejarah mencatat dengan tinta emas dan mengingatnya dalam kitab samawi yang mutlak suci (Al Qur’an), manakala Nabi, Rosul, dan para pengikutnya menderita siksaan demi menegakkan misi estafeta kenabian. Misi yang menyeru masyarakat manusia untuk ber-Tawhid, yakni satu gugus tugas mengenyahkan pemujaan terhadap berhala-berhala; satu perlawanan terhadap seseorang, atau sekelompok orang yang berkuasa demi perbudakan; satu pemberontakan terhadap sistem yang didalamnya sesak oleh kaum oportunis, koruptor, konglomerat hitam, hukum yang dapat dibeli, kebohongan publik, sikap kapitalistik, diskriminasi gender, kemiskinan moral, kebobrokan mental, privatisasi aset bangsa dan negara, penghisapan pemerintahan pusat terhadap daerah, penjahat kemanusiaan berbintang jasa; satu gerakan penyadaran, keadilan dan pembebasan dari anasir-anasir konservatif yang menindas.

Mereka para Nabi, para Rosul dan pengikutnya tahu benar bahwa keteguhan hati dan kemauan mereka menjadikan dirinya tetap sebagai pelita yang menerangi jalan kehidupan. Dikarenakan mereka tidak meragukan lagi eksistensi Alloh Azza wa Jalla sebagai PENGUASA TUNGGAL di jagad raya ini. Sebelum Isa diangkat sebagai Rosul, Alloh telah menunjuk Musa sebagai pembawa berita kebenaran. Musa tunduk atas segala perintah Alloh, sehingga ia pada zaman-nya melakukan perlawanan terhadap; QARUN, sang kapitalis; BAL’AAM, ulama tersohor yang menyokong status quo; dan FIR’AUN, diktator—penguasa-- yang otoriter. Al Qur’an yang mutlak benar mengisahkan dalam surat Thaha 43-44:
“Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut".

Musa pun menyampaikan ayat-ayat Alloh dengan perkataan lemah lembut, tetapi Fir’aun menolak ajakan itu malahan berusaha menentang dan membunuh Musa. Bahkan Fir’aun berusaha mengumpulkan massa dan ia berorasi: ”…akulah tuhanmu...akulah penguasamu...“ Inilah satu bentuk status quo; satu bentuk pemerintahan dibangun melalui sistem perekonomian yang kapitalistik, yakni sistem penghisapan --sistem ekonomi yang berdiri dengan riba, penguasaan pribadi atas alat-alat produksi; satu kebohongan publik dimana atas nama agama--atas seruan yang keluar dari mulut ulama, rakyat dipaksa menerima situasi penindasan. Situasi dan kondisi di mana kedaulatan rakyat, kebenaran, keadilan, tergenggam ditangan rezim, terkuasai oleh kedigdayaan tiran. Sedang ulama dengan legitimasi ‘ulama’-nya dibentuk sebagai cooler --alat pendingin--, sebagai alat untuk menyimpangkan kebenaran Firman Alloh Azza wa Jalla, dan sebagai alat guna meredam perlawanan terhadap penindasan tirani.
.......

http://revolusiana.blogspot.com/2009/06/tugas-mendesak.html